RECEIVER[ 7 ] Prosiding.Seminar.Radar.Nasional.2009

Gambar 2 : Blok diagram RDF RDF terdiri dari: a.Antena dan sistem rotator b.Kompas c.Buffer d.Attenuator e. Radio Receiver f.S-Meter g.Analog to Digital Coverter h.Mikrokontroler i.Komputer Yang akan dibahas makalah ini adalah bagian Receiver. 2. RECEIVER[ 7 ] Modul receiver terdiri dari diagram blok seperti gambar 3. berikut ini Modul receiver berfungsi untuk menerima sinyal RF yang berasal dari tuner antenna, dan kemudian melakukan proses demodulasi sinyal RF yang mengandung informasi sehingga diperoleh kembali sinyal audio informasi. Selanjutnya sinyal audio akan diperkuat oleh audio amplifier untuk dihubungkan ke loadspeaker. Receiver ini mempunyai jangkauan frekuensi dari 30 sd 88 MHz, dibagi dalam 4 band frekuensi. Band 1 frekuensi 30 sd 39,975 MHz Band 2 frekuensi 42 sd 51,975 MHz Band 3 frekuensi 52 sd 67,975 MHz Band 4 frekuensi 68 sd 87,975 MHz, Pemilihan band diatur melalui microprocessor untuk mengaktifkan rangkaian RF, dengan cara memberi tegangan supply ke salah satu modul band yang akan diaktifkan dipilih. Modul receiver terdiri dari blok RF stage, Mixer, Oscillator , Filter dan 10,7 MHz IF stage, dan IF system Demodulator,seperti diperlihatkan pada Gambar. 3[ 7 ] Gambar 3 : Diagram blok modul receiver RF Stage RF stage berfungsi untuk menerima dan memilah sinyal RF dari tuner antenna, yang akan diproses selanjutnya. RF stage terdiri dari 4 Rx band, dimana pemilihan band dilakukan melalui microprocessor dengan memberi tegangan supply ke modul Rx band yang akan diaktifkan tersebut. Rx band 1 – frekuensi 30 sd 39,975 MHz Rx band 2 – frekuensi 42 sd 51,975 MHz Rx band 3 – frekuensi 52 sd 67,975 MHz Rx band 4 – frekuensi 68 sd 87,975 MHz Sinyal RF dari tuner antenna akan diterima dan diperkuat oleh salah satu Rx band untuk selanjutnya diteruskan ke mixer. Sebagai contoh apabila sinyal RF yang ingin diterima adalah pada frekuensi 31 MHz, maka band yang akan diaktifkan adalah Rx band 1. Setiap Rx band, berupa penguat RF RF amplifier yang dibangun dari transistor bipolar. Setiap transistor ditune pada bagian input dan output, sehingga dapat bekerja memperkuat sinyal RF pada band frekuensi yang diinginkan. Sinyal RF pada frekuensi tertentu f RF yang telah diperkuat oleh Rx band, selanjutnya akan diteruskan ke rangkaian mixer untuk dicampurkan dengan sinyal dari local oscillator dibangkitkan oleh suatu blok rangkaian frequency synthesizer dengan frekuensi sebesar f LO . 81 Oscillator. Sinyal local oscillator f LO di suplai dari rangkaian frequency synthesizer, pemilihan frekuensi f LO keluaran frequency synthesizer ini diatur melalui microprocessor. Besarnya f LO diatur pada range frekuensi 40,7 MHz sd 77,3 MHz. Mixer. Mixer berfungsi untuk mencampurkan sinyal f RF keluaran Rx stage dengan sinyal f LO dari local oscillator frequency synthesizer, sehingga dihasilkan sinyal-sinyal baru dengan frekuensi yang lebih rendah atau lebih tinggi dari sinyal f RF . Sinyal baru ini disebut sinyal IF. Rangkaian mixer dibangun dari sebuah dual gate MOSFET yang dioperasikan pada daerah atau karakteristik non linier untuk menghasilkan intermodulasi. Sehingga pada keluaran mixer dapat dihasilkan sinyal IF hasil intermodulasi dari sinyal f RF dan sinyal f LO . Biasanya diambil harmonisa pertama atau kedua, dengan frekuensi sebesar : f IF = f RF + f LO Æ frekuensi lebih tinggi = f RF - f LO Æ frekuensi lebih rendah Pada rangkaian mixer ini, difungsikan sebagai frequency down conversion. Sehingga diperoleh frekuensi IF yang lebih rendah dari f RF , yaitu sebesar 10,7 MHz frekuensi IF FM dari persamaan f IF = f RF - f LO Sebagai contoh : Untuk mengambil dan memperkuat sinyal RF sebesar f RF = 53 MHz, frequency synthesizer harus membangkitkan frekuensi f LO sebesar f IF = f RF - f LO 10,7 MHz = 53 MHz - f LO Sehingga besarnya f LO = 42,3 MHz Filter dan 10,7-MHz IF stage. Filter IF berfungsi untuk memilih frekuensi keluaran mixer. Filter IF berupa filter kinerja tinggi, yang dibangun dari eight-pole monolithic crystal yang bekerja pada frekuensi tengah sebesar 10,7 MHz. sehingga dapat memilah sinyal pada frekuensi IF hasil down conversion dari mixer yang besarnya 10,7 MHz. Filter ini mempunyai penguatan, yang dibangun dari penguat berupa dual-gate MOSFET. Dengan adanya penguatan ini, IF stage dapat memperkuat sinyal IF sebelum diproses lebih lanjut oleh bagian IF system. IF system. IF system berupa rangkaian IC narrow- band FM IF system yang terdiri dari oscillator, mixer, limiting amplifier, quadrature discriminator, active filter dan squelch. Sinyal IF sebesar 10,7 MHz yang termodulasi FM akan dikonversi oleh rangkaian quadrature discriminator menjadi sinyal AM dengan frekuensi 10,7 MHz. Selanjutnya sinyal AM sebesar 10,7 MHz tersebut, akan di down-conversion menjadi frekuensi IF AM sebesar 455 kHz. Dengan cara mencampurkan frekuensi sebesar 10,245 MHz dari Oscillator dengan frekuensi sinyal AM sebesar 10,7 MHz, sehingga dihasilkan sinyal IF AM dengan frekuensi sebesar 0,455 MHz atau 455 kHz. Sinyal AM dengan frekuensi sebesar 455 kHz ini kemudian akan dilakukan proses deteksi atau demodulasi, sehingga didapatkan kembali sinyal audio atau sinyal informasi yang terkandung didalamnya. Selanjutnya sinyal audio ini akan diperkuat oleh rangkaian audio amplifier, sehingga dapat terdengar lewat loudspeaker. 3. METODOLOGI [ 3 ]. Pada pembuatan Receiver ini penulis melaksanakan metoda reverse engineering. Rangkaian rangkaian RF Stage, Oscillator, Mixer, Filter dan 10,7-MHz IF stage, dan IF system merupakan salah satu sumber dari bahan studi literature yang menerangkan prinsip kerja dari rangkaian diatas ,sehingga prinsip dari Receiver dapat diketahui. Pada literatur literatur tersebut ada diagram blok sistem RF Stage, Oscillator, Mixer, Filter dan 10,7-MHz IF stage, dan IF system, beserta diagram-skematiknya. Komponen komponen baik pasif dan aktif seperti : transistor,diode, resistor, capasitor, induktor, dan lainnya yang ada pada literatur dipelajari data datanya untuk digunakan mencari komponen ekivalennya, sesuai yang ada di pasar komponen elektronika kita. Satu persatu rangkaian rangkaian kami coba dan diukur , sehingga kami dapatkan rangkaian rangkaian yang dapat bekerja. Percobaan percobaan dilaksanakan dengan cara coba langsung tiap blok, lalu diukur hasilnya serta hasil pengukuran dievaluasi Uji coba dilaksanakan terus sehingga didapatkan hasil yang baik. Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa metodologi yang kami laksanakan adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur dari daftar pustaka. 2. Mengumpulkan data data komponen yang kemungkinan akan dipergunakan 3. Mengumpulkan data data komponen equivalent tersebut diatas,supaya kita dapat mengganti dengan komponen yang ada dipasasran. Mendisain ulang rangkaian exciter 82 dengan komponen yang ada dipasar , terutama bagian RF Stage, Oscillator, Mixer, Filter dan 10,7-MHz IF stage, dan IF system. Membuat rangkaian rangkaian : RF Stage, Oscillator, Mixer, Filter dan 10,7-MHz IF stage, dan IF system. 4. Mengukur hasil percobaan dan melaksanakan evaluasi. Mengulangi percobaan,pengukuran dan evaluasi sampai didapatkan RF Stage, Oscillator, Mixer, Filter dan 10,7-MHz IF stage, dan IF system yang memenuhi persyaratan untuk perangkat Receiver

5. HASIL DAN PEMBAHASAN