PENGUKURAN POLA RADIASI BEBERAPA HASIL PENGUKURAN

Respons yang bervariasi terhadap arah ini menentukan pola radiasi transduser susunan. Pada pengiriman dapat dibayangkan getaran akustik terkurung di dalam beam, atau berkas. Dengan analogi, penerimaan juga memiliki berkas yang merupakan sudut padat dalam mana responsnya efektif. Sifat dari keterkurungan, untuk pengiriman atau juga penerimaan, pada sudut terbatas disebut direktifitas. Pengukuran pola radiasi pada transduser bawah air dilakukan terhadap sumber akustik dengan frekuensi dan daya konstan. Sumber getaran akustik ditempatkan pada jarak lebih besar dari daerah medan jauh. Ada dua mode sinyal sebagai pencatu daya ultrasonik untuk projektor, yaitu mode kontinyu dan mode intermiten. Mode intermiten berguna untuk menghindari titik jenuh projektor. T- susunan yang sedang diukur dioperlakukan sebagai hidrofon. Gambar 1 menunjukkan setup pengukuran pola radiasi transduser bawah air. Dari gambar 1, dapat dijelaskan bahwa getaran akustik bawah air yang dipancarkan dari titik P oleh projektor diterima pada titik H oleh T-susunan, sebagai hidrofon, yang sedang diukur dengan jarak D Far Field. Gambar 1 : Setup pengukuran pola radiasi transduser bawah air [1] . Sumber daya untuk projektor diatur pada frekuensi kerja T-susunan, dengan frekuensi tunggal. Di sisi lokasi pengukuran, sinyal elektrik keluaran dari T-susunan berdaya kecil dan bercampur dengan noise akustik dari sekitar tempat pengukuran. Oleh karena itu, dibutuhkan rangkaian pembatas frekuensi dan penguat daya sinyal setelah rangkaian keluaran preamplifier T-susunan. Lebar pita frekuensi filter input penguat hidrofon dibuat sempit, dalam orde beberapa ratus Hertz, untuk menghindari getaran sekitar frekuensi kerja yang mungkin ada di sekitar lokasi pengukuran. Tegangan keluaran V T adalah kuat daya akustik yang telah dikonversikan oleh T- susunan dan diperkuat oleh rangkaian preamplifier. Sedangkan Ø merupakan sinyal informasi sudut bearing atau pointing dari muka T-susunan. Sinyal Ø diperoleh dari sensor magnetik yang dipasang pada piringan yang berputar bersama dengan T- susunan. Posisi magnetik sensor sejajar dengan garis normal muka T-susunan. Putaran dari unit Transduser digerakan oleh motor M, sedang informasi sudut dideteksi oleh sensor M S , dan kuat medan dideteksi oleh TUT. Gambar 2 menunjukkan diagram blok motor untuk gerak putar, penguat sinyal kuat medan dan informasi sudut. Gambar 2 : Diagram blok penguat sinyal kuat medan dan informasi sudut [3] .

3. PENGUKURAN POLA RADIASI

Transduser bawah air untuk aplikasi jarak jauh biasanya berdaya tinggi dan frekuensi kerja rendah. Dengan demikian dimensi fisik transduser menjadi besar. Untuk karakterisasi transduser seperti itu membutuhkan tempat yang cukup luas. Pengukuran pola radiasi di lapangan, untuk di laut ataupun danau, situasi ‘akustiknya’ sama sekali berbeda dengan situasi laboratorium. Maka dari itu, prosedur pengukuran transdusrnya juga akan berbeda. Telah dijelaskan di atas bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti obstakel di sekitar lokasi dan kedalaman. Keadaan itu sebelum pengukuran harus diperikasa secara visual, dengan sonar, atau metoda lain. Sebagai penampil citra pengukuran ada beberapa kemungkinan, di antaranya dengan menggunakan sepasang rekorder yang tampil sejajar, yaitu untuk menampilkan sinyal kuat medan dan informasi sudut defleksi. Gambar 3 adalah proses rekorder hasil pengukuran. Gambar 3 : Rekorder hasil pengukuran. Dari proses rekorder pengukuran, gambar 3, ada obstakel pada daerah sukitar 45 ° dan 90°. Transduser terarah pada pemancar dapat membantu untuk menghindari obstakel di sekitar arah depan 270 ° dan 90°, tetapi pada arah belakang tidak dapat dihindari dengan cara ini. Untuk ketelitian pengukuran, maka dilakukan pengukuran berulang, penempatan pemancar dipindah ke posisi lain, 31 sehingga target yang dicurigai obstakel mungkin dapat teridentifikasi. Perekaman hasil pengukuran dapat dilakukan dengan wave editor atau alat perekam lain. Gambar 4 : Pencitraan hasil pengukuran dengan komputer [3] . Teknik pencitraan pengukuran model lain adalah dengan teknik digital dan bantuan komputer. Sinyal kuat medan dikonversikan ke dalam data digital, sedangkan informasi sudut defleksi didapat dari rotation encoder. Dengan menggunakan program Automatic Tabulation kedua data di tabelkan dalam dua kolom. Gambar 4 menunjukkan pencitraan hasil pengukuran dengan komputer.

4. BEBERAPA HASIL PENGUKURAN

Beberapa hasil pengukuran pola radiasi ditunjukkan pada beberapa gambar berikut. Gambar 5 : Pola radiasi hidrofon HPR-04, f= pengukuran di danau Cirata [1] . Gambar 6 : Pola radiasi Broad Band Power Transducer TC2116 Reson [4] .

5. KESIMPULAN