Transceiver dan Kanal SIMULASI DAN HASIL SIMULASI

Gambar 5: Model kanal

4.3. Penerima

Sistem penerima terdiri dari antenna penerima, filter BPF, LNA, dan IQ demodulator. Model antenna penerima sama dengan antenna pemancar, begitu juga dengan BPF sama dengan BPF yang ada di pemancar. Untuk LNA dimodelkan dengan amplifier juga namun dengan parameter yang berbeda dengan power amplifier pada pemancar. LNA yang digunakan adalah ZRL-3500+ dari Mini- Circuits. Untuk IQ demodulator menggunakan ADL5382 dari Analog Devices. Dari datasheet komponen dapat dilihat bahwa IQ demodulator pada dasarnya adalah 2 buah mixer dengan LO masing-masing mixer fasanya berbeda . Oleh karena itu, dalam simulasi ini IQ demodulator dimodelkan dengan 2 buah mixer yang diberi LO dengan beda fasa Keluaran dari IQ demodulator kemudian dilewatkan ke lowpass filter LPF untuk mendapatkan komponen I dan Q berupa sinyal DC. Kemudian sinyal DC tersebut disampling dan dikuantisasi menggunakan ADC 16 bit untuk selanjutnya diolah menggunakan DSP sehingga diperoleh suatu citra. Namun demikian karena keterbatasan simulator, dalam tulisan ini untuk hasil simulasi hanya sampai mendapatkan A-scan saja. Untuk B-scan dan C-scan yang merupakan pengembangan dari A-scan dapat dilakukan ketika pengukuran di lapangan. Gambar 6 adalah model penerima. Gambar 6: Model penerima

4.4. Transceiver dan Kanal

Model untuk masing-masing bagian sudah dijelaskan di atas seperti pemancar, kanal, dan penerima. Berikutnya adalah pemodelan secara keseluruhan dari ketiga bagian tersebut. Gambar 7 menunjukkan model system secara keseluruhan. Gambar 7: Model sistem keseluruhan transceiver dan kanal Untuk mendapatkan hasil A-scan dari suatu benda, penulis menggunakan waktu tunda sebagai parameter yang mewakili kedalaman suatu benda. Misalnya untuk benda dengan kedalaman 0.2 m penulis menggunakan waktu tunda detik. Sedangkan untuk kalibrasi dilakukan dengan men-set waktu tunda detik. Gambar 8: Keluaran IQ demodulator Inphase 0.2 m Gambar 9:Keluaran IQ demodulator Quadrature 0.2 m Hasil keluaran dari simulasi ini adalah berupa sinyal inphase riil dan quadrature imajiner sebagai keluaran dari IQ demodulator. Kedua sinyal tersebut kemudian diproses menggunakan bantuan MATLAB ® untuk mendapatkan A-scan. Gambar 8 dan gambar 9 adalah sinyal inphase dan quadrature keluaran IQ demodulator untuk benda dengan kedalaman 0.2 m. Sedangkan untuk hasil A-scan-nya dapat dilihat pada gambar 10. 72 Gambar 10: A-scan untuk benda dengan Jarak 0.2 meter Dari gambar 10 terlihat bahwa jaraknya bukan 0.2 m tetapi 1.508 m. Untuk mendapatkan hasil yang sebenarnya kita bandingkan dengan hasil kalibrasi. Hasil A-scan kalibrasi dapat dilihat pada gambar 11. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sebelum ada waktu tunda pun sudah terjadi pergeseran fasa karena komponen RF yang ditunjukkan seolah- olah ada sebuah benda pada jarak 1.296 m. Dengan kata lain hasil dari simulasi untuk jarak 0.2 m dikurangkan terlebih dahulu dengan hasil kalibrasi dan hasilnya adalah jarak yang sebenarnya. Dalam kasus ini untuk mendapatkan hasil A-scan yang sebenarnya untuk jarak benda 0.2 m di dalam tanah adalah 1.508- 1.296 = 0.212 m. Hasilnya cukup mendekati yang sebenarnya dengan perbedaan sebesar 0.212-0.2 = 0.012 m atau 1.2cm. Gambar 11: Kalibrasi A-scan Gambar 12 menunjukkan perbandingan hasil A-scan untuk benda dengan jarak 0.2 m kiri, 1 m tengah, dan 2 m kanan. Dari gambar tersebut terlihat bahwa untuk jarak 0.2 m, 1 m, dan 2 m berturut-turut tertulis 1.508 m, 2.286 m, dan 3.276 m. Dengan melakukan offset kalibrasi menjadi 0.212 m, 0.99 m, dan 1.98 m. Hasilnya memang tidak tepat sama dengan yang sebenarnya namun sudah cukup mendekati yang sebenarnya dengan perbedaan terbesar 0.02 m atau 2 cm pada benda dengan jarak 2 m dengan resolusi 9.5 cm. Artinya kesalahan masih dalam batas toleransi. Gambar 12: A-scan 3 benda Sebagai perbandingan, gambar 13 merupakan hasil A-scan dari pengukuran menggunakan Vector Network Analyzer VNA yang dilakukan di GPR Test Range milik Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro LTRGM ITB. Permitivitas relatif pasir yang digunakan adalah 5.1 dan benda dikubur di dalam pasir sedalam kurang lebih 0.2 m. Benda yang dikubur berbentuk silinder. Rentang frekuensi dan jumlah sample dibuat sama dengan simulasi yaitu 700-1398.5 MHz dan 128 sample. Gambar 13:. A-scan hasil pengukuran menggunakan VNA

5. KESIMPULAN