membaca  pemahaman  cukup  pada  rentang  nilai  19-23.  Jumlah  mahasiswa  pada rentang  nilai  tersebut  sebanyak  25  atau  69  mahawiswa.  Terdapat  2  mahasiswa
5  yang  masuk  dalam  kategori  kurang  memiliki  kemampuan  membaca pemahaman.  Kemudian  kategori  terakhir  menerangkan  bahwa  tidak  ada
mahasiswa yang termasuk dalam kategori tidak memiliki membaca pemahaman. Berdasarkan  penjelasan  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  sebanyak
36  mahasiswa  semester  IV  kelas  B  Program  Studi  Pendidikan  Bahasa  Sastra Indonesia  Universitas  Sanata  Dharma,  Yogyakarta  tidak  ada  mahasiswa  yang
memiliki  kategori  kemampuan  membaca  pemahaman  sangat  tinggi.  Hasil perhitungan  menjelaskan  bahwa  nilai  rata-rata  yang  dimiliki  mahasiswa  yaitu
21,9.  Oleh  karena  itu,  rata-rata  tingkat  kemampuan  membaca  pemahaman mahasiswa  semester  IV  kelas  B  Program  Studi  Pendidikan  Bahasa  Sastra
Indonesia  Universitas  Sanata  Dharma,  Yogyakarta  dapat  dikatakan  cukup.  Hal
tersebut  terbukti  dari  36  mahasiswa,  sejumlah  25  atau  69  mahasiswa  masuk dalam  kategori  cukup.  Hasil  analisa  tes  kemampuan  membaca  pemahaman  ini
tidak selaras dengan hasil angket faktor membaca yang berkategori tinggi.
4.3 Pengembangan
Strategi Pembelajaran
Kemampuan Membaca
Pemahaman
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengembangkan  strategi  pembelajaran kemampuan  membaca  pemahaman  mahasiswa  berdasarkan  faktor-faktor  yang
mempengaruhi  kemampuan  membaca  mahasiswa  dan  tingkat  kemampuan membaca pemahaman mahasiswa yang diperoleh melalui angket faktor membaca
dan  tes  kemampuan  membaca  pemahaman.    Selain  itu,  untuk  memperkukuh strategi  yang  akan  dikembangkan  peneliti  menggunakan  angket  analisis
kebutuhan  guna  mengetahui  kebutuhan  yang  diperlukan  mahasiswa  dalam pengembangan  strategi  pembelajaran  kemampuan  membaca  pemahaman.
Berdasarkan  tiga  data  tersebut  diharapkan  mampu  menghasilkan  strategi pembelajaran  kemampuan  membaca  pemahaman  yang  menunjang  mahasiswa
untuk mencapai tujuan membaca. Berdasarkan  hasil  angket  analisis  kebutuhan  pengembangan  strategi
membaca  pemahaman  dapat  diketahui  bahwa  tingkat  penggunaan  strategi membaca  mahasiswa  tergolong  dalam  kategori  tinggi.  Mahasiswa  menerapkan
teknik-teknik tertentu dalam setiap kegiatan baca untuk mencapai tujuan membaca yang  telah  ditetapkan.  Walaupun  kategori  penggunaan  strategi  membaca
pemahaman  mahasiswa  masuk  dalam  kategori  tinggi,  tetapi  masih  terdapat kelemahan-kelemahan  yang  dimiliki  mahasiswa.  Mahasiswa  kurang  dapat
menerapkan strategi mengidentifikasi bacaan untuk mengetahui gaya bahasa yang digunakan  penulis,  mahasiswa  masih  merasa  kesulitan  untuk  menangkap  makna
tersirat  sebuah  bacaan,  dan  kemampuan  menganalisis  sebuah  paragraf  dalam bacaan  kurang  dimiliki  mahasiswa  sehingga  membuat  pemahaman  isi  bacaan
tidak maksimal. Hasil  analisis  angket  faktor  membaca  pemahaman  mahasiswa  berada
dalam  kategori  tinggi.  Berdasarkan  angket  dapat  diketahui  faktor  internal  dan faktor  eksternal  yang  sangat  erat  mempengaruhi  aktivitas  membaca  pemahaman
mahasiswa.  Meskipun  faktor  membaca  mahasiswa  berada  dalam  kategori  tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdapat  beberapa  faktor  yang  dianalisis  oleh  peneliti  yang  mampu  menghambat mahasiswa  seperti,  mahasiswa  kesulitan  memahami  isi  bacaan  karena  kata-kata
asing  yang  belum  diketahui  artinya,  kalimat  yang  terlalu  panjang  mempersulit mahasiswa dalam menyerap isi bacaan, struktur teks yang kurang sistematis masih
menyulitkan  mahasiswa,  setiap  memberikan  argumentasi  mahasiswa  kurang mampu  merujuk  pada  bacaan,  mahasiswa  tidak  membuat  pertanyaan  ataupun
skema yang sebenarnya dapat memudahkan mahasiswa untuk memahami bacaan. Selain kelemahan, mahasiswa memiliki kelebihan yang dapat dinilai sebagai sikap
positif  seperti  memahami  berbagai  teknik  membaca  mempermudah  mahasiswa, membaca  merupakan  kegiatan  untuk  mencari  jawaban  atas  suatu  permasalahan
yang  ditemukan  mahasiswa.  Pengembangan  strategi  yang  akan  dihasilkan  akan menutup  kekurangan-kekurangan  yang  dimiliki  mahasiswa  dan  meningkatkan
sikap positif yang telah dimiliki sebelumnya Hasil tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester IV kelas
B  Universitas  Sanata  Dharma  berada  dalam  kategori  cukup.  Tes  kemampuan membaca pemahaman meliputi 6 aspek  yaitu aspek menangkap  arti kata  isitlah,
menangkap  makna  tersurat,  menangkap  makna  tersirat,  menarik  kesimpulan  isi bacaan,  memprediksi  maksud  penulis,  dan  mengevaluasi  bacaan.  Mahasiswa
sudah  mampu  memahami  empat  aspek  yaitu  menangkap  arti  kata  isitlah, menangkap  makna  tersurat,memprediksi  maksud  penulis,  dan  mengevaluasi
bacaan.  Keempat  aspek  tersebut  menjadi  kekuatan  bagi  mahasiswa  untuk mengasah  kemampuan  membaca  pemahaman  agar  semakin  meningkat.
Sedangkan dua aspek yang menghambat mahasiswa adalah aspek menarik makna PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersirat  dan  menarik  kesimpulan  isi  bacaan.  Hal  tersebut  menjadi  kelemahan tersendiri bagi mahasiswa yang harus diperbaiki.
Terjadi  ketidakselarasan  antara  angket  faktor  membaca  pemahaman  dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa. Angket  faktor membaca
pemahaman  menunjukkan  pada  kategori  tinggi,  sedangkan  hasil  tes  kemampuan membaca  pemahaman  mahasiswa  tergolong  dalam  kategori  cukup.  Kedua  hasil
tersebut  akan  dipadukan  dengan  hasil  angket  analisis  kebutuhan  pengembangan strategi  membaca pemahaman sehingga menghasilkan strategi  baru  yang  mampu
mengakomodasi  kondisi  mahasiswa  dalam  kegiatan  membaca.  Pengembangan strategi  baru  bertujuan  untuk  meningkatkan  kemampuan  mahasiswa  dalam
membaca pemahaman. Pengembangan  strategi  pembelajaran  kemampuan  membaca  pemahaman
yang  dikembangkan  termasuk  dalam  strategi  eklektik.  Strategi  eklektik  ini
merupakan  gabungan  dari  berbagai  macam  strategi  yang  sudah  ada  sebelumnya dengan  melihat  kebutuhan  dan  kondisi  mahasiswa  yang  sudah  diketahui
diharapkan  strategi  tersebut  dapat  mengurangi  kelemahan  mahasiswa  dalam kegiatan membaca dan meningkatkan kemampuan membaca menjadi lebih tinggi.
Pengembangan  strategi  eklektik  ini  memiliki  7  langkah  yang  harus diterapkan  mahasiswa  pada  saat  melakukan  kegiatan  membaca  pemahaman.
Tujuan  dari  strategi  ini  yaitu  agar  mahasiswa  mampu  memahami  6  aspek membaca  pemahaman  yaitu  menemukan  arti  kataistilah,  menangkap  makna
tersurat,  menangkap makna tersirat,  menarik kesimpulan, membuat  prediksi,  dan mengevaluasi  bacaan.  Selain  itu  strategi  ini  dikembangkan  guna  meningkatkan
kemampuan  membaca  pemahaman  mahasiswa  menjadi  lebih  tinggi.  Langkah- langkah  yang  terdapat  dalam  strategi  ini  yaitu  1  menyiapkan  suasana  hati
mood,  2  membaca  untuk  memahami  reading  for  understanding,  3 mengorganisasi organize, 4 refleksi reflect, 5 mengevaluasi evaluate, 6
mengembangkan  expand,  dan  7  mengulang  kembali  review.  Berikut penjelasan masing-masing langkah dalam strategi eklektik tersebut:
1. Suasana hati mood
Banyak  strategi  pembelajaran  khususnya  strategi  membaca  pemahaman yang  kurang  memperhatikan  aspek  suasana  hati  pembaca.  Padahal  berdasarkan
hasil  angket  faktor  membaca,  suasana  hati  merupakan  faktor  internal  yang mendukung  mahasiswa  dalam  memahami  bacaan.  Jika  suasana  hati  sudah
terkondisikan  dengan  baik  maka  muncul  rasa  semangat,  ingin  tahu,  fokus  dan konsentrasi  dalam  membaca.  Mahasiswa  yang  mengkondisikan  suasana  hatinya
dengan baik secara bersamaan akan mempengaruhi kemampuan dalam membaca pemahamannya  sehingga  hasil  membaca  akan  lebih  maksimal.  Suasana  hati
berpengaruh  pula  pada  konsentrasi,  untuk  meningkatkan  konsentrasi  mahasiswa sebaiknya  menjauhi  hal-hal  yang  menyebabkan  pikiran  menjadi  kusut  dan
memusatkan  perhatian  secara  sungguh-sungguh.  Hal  tersebut  berkaitan  pula dengan  faktor  eksternal  suasana  dan  waktu  yang  mempengaruhi  membaca
mahasiswa.  Pembaca  harus  cerdas  menentukan  waktu  membaca  dan  suasana lingkungan  pada  saat  melakukan  kegiatan  membaca.  Membaca  dengan
lingkungan  yang  mendukung  akan  meningkatkan  mood  pembaca  dan  mampu menyelesaikan sebuah bacaan secara tuntas.
Beragam  teknik  yang  dapat  digunakan  untuk  meningkatkan  suasana  hati dalam  strategi  ini  seperti,  sebelum  memulai  kegiatan  membaca  di  kelas
mahasiswa  melakukan  ice  breaking  berupa  permainan  singkat  yang  dapat mencairkan  suasana  sehingga  ketegangan  yang  dirasakan  mahasiswa  menjadi
hilang.  Selain  itu  dosen  dapat  menyelipkan  intermezzo  sehingga  membuat mahasiswa  merasa  senang  dan  bersemangat  dalam  perkuliahan  membaca.
Kegiatan membaca tidak semata berupa kegiatan fisik tetapi juga memperhatikan psikologi pembaca, maka dari itu sangat penting untuk menciptakan suasana yang
baik sehingga niat, kemampuan, dan hasil membaca akan menjadi maksimal. 2.
Membaca untuk memahami reading for understanding Langkah  kedua  dalam  strategi  eklektik  ini  yaitu  membaca  untuk
memahami. Sebelum membaca mahasiswa harus  menentukan tujuan utama  yang akan  dicapai  melalui  membaca.  Membaca  yang  disertai  dengan  proses
pemahaman  membantu  mahasiswa  untuk  melakukan  penalaran  isi  bacaan  secara lebih  mendalam.  Penalaran  yang  dilakukan  mahasiswa  bertujuan  untuk  lebih
memahami konsep-konsep bacaan, ide pokok, detail penting maupun keseluruhan pengertian atau informasi yang ada dalam bacaan. Kegiatan membaca pemahaman
mengharuskan seseorang agar mampu memahami wacana yang dibacanya. Teknik-teknik yang dapat diterapkan dalam langkah ini yaitu terlebih dalu
mahasiswa  menetapkan  tujuan  membaca  apa  yang  akan  dicapai,  selanjutnya mahasiswa  menyadari  bahwa  dirinya  harus  memahami  isi  bacaan  secara
keseluruhan  bukan  hanya  memahami  bacaan  dari  sisi  kebahasaannya  saja. Sebelum membaca sebaiknya menyusun pertanyaan hal-hal  yang ingin diketahui
dari  bacaan  yang  ada.  Berdasarkan  faktor  internal  yang  ada,  mahasiswa  merasa kesulitan  untuk  memahami  pengertian  kata-kata  asing  yang  terdapat  dalam
bacaan.  Jika  mahasiswa  hanya  mampu  sebatas  membaca  tanpa  memahami  arti sebenarnya yang berkaitan dengan konteks bacaan pemahaman bacaan mahasiswa
menjadi  kurang.  Maka  teknik  yang  sebaiknya  dilakukan  adalah  memanfaatkan kamus  untuk  mencari  arti  kata  asing.  Jika  terdapat  kata  sukar  yang  belum
diketahui  maknanya  pembaca  dapat  mencoba  merumuskan  arti  kata  tersebut dengan  melihat  konteks  yang  mengikat  bacaan  dan  mencocokannya  melalui
kamus konvensional ataupun online. Untuk  memudahkan  mahasiswa  dalam  memahami  bacaan  ada  baiknya
mahasiswa  menandai  bagian-bagian  penting  dalam  bacaan,  mencatat  hal-hal penting  dalam  bacaan  seperti  judul,  subjudul.  Dalam  menandai  bagian-bagian
penting  pembaca  dapat  memanfaatkan  pena  atau  spidol  berwarna  untuk memudahkan  hal  penting  yang  perlu  diingat.  Mahasiswa  dapat  pula  membaca
ringkasan  atau  intisari  yang  ada    untuk  lebih  menyerap  isi  bacaan.  Dengan menerapkan  teknik-teknik  yang  ada  mahasiswa  dapat  membaca  sekaligus
berproses untuk memahami dan mencerna bacaan ke dalam pemikiran. 3.
Mengorganisasi organize Mengornanisasi  informasi  yang  dibaca  penting  untuk  dilakukan  oleh
mahasiswa.  Mengorganisasi  berarti  menyusun  bagian-bagian  penting  bacaan sehingga  menjadi  kesatuan  dalam  proses  memahami  informasi.  Informasi  yang
diserap oleh mahasiswa akan menjadi lebih sistematis dengan begitu pemahaman terhadap  bacaan  pun  tertata  dengan  baik  di  dalam  pemikiran  atau  memori.
Berdasarkan  data  yang  diperoleh,  mahasiswa  mengalami  kesulitan  dalam  aspek membaca  pemahaman  yaitu  menarik  kesimpulan  bacaan.  Dengan  adanya  proses
organisasi  isi  bacaan  maka  mahasiswa  akan  lebih  mudah  untuk  menarik kesimpulan  karena  telah  mengetahui  informasi  penting  yang  dipaparkan  oleh
penulis.  Angket  analisis  kebutuhan  menerangkan  bahwa  mahasiswa  kurang menerapkan teknik-teknik guna menangkap makna tersirat  dan tersurat  yang  ada
dalam  bacaan.  Kemampuan  memahami  makna  tersurat  dan  tersirat  merupakan aspek  membaca  pemahaman  yang  penting  dimiliki.  Mengorganisasi  informasi
akan membantu memudahkan mahasiswa untuk menangkap kedua aspek tersebut. Banyak  teknik  yang  dapat  digunakan  dalam  langkah  mengorganisasi  isi
bacaan  diantaranya  yaitu  mahasiswa  dapat  membuat  skema  atau  peta  pikiran, menentukan  kata-kata  kunci  yang  terdapat  dalam  bacaan.  Selain  itu  membuat
rincian  pokok-pokok  bahasan  akan  memudahkan  mahasiswa  untuk  mendapatkan informasi awal mengenai  bacaan. Ikhtisar dapat pula dibuat untuk mempersempit
informasi  penting  yang  benar-benar  dipaparkan  penulis.  Hal  tersebut  akan membantu  mahasiswa  dalam  menarik  kesimpulan  isi  bacaan.  Mahasiswa  dapat
pula  menententukan  pola  paragraf  untuk  menentukan  kesimpulan  akhir  bacaan karena  di  setiap  paragraf  terdapat  inti  yang  diletakkan  di  awal,  tengah  maupun
akhir  setiap  paragraf.  Berdasarkan  teknik  tersebut  mahasiswa  dapat  menarik makna  tersurat  yang  ada.  Biasanya  penulis  menggunakan  berbagai  macam  gaya
bahasa  agar  mampu  menarik  minat  pembaca  agar  dapat  menyelesaikan  kegiatan bacanya  hingga  selesai.  Untuk  menghindari  penafsiran  yang  salah  dari
penggunaan gaya bahasa, pembaca dapat melakukan identifikasi pilihan kata yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan  oleh  penulis  atau  dapat  pula  menganalisis  ragam  bahasa  yang digunakan.
Hasil  tes  kemampuan  membaca  menunjukan  bahwa  mahasiswa  kurang memiliki  kemampuan  menarik  makna  tersurat.  Terdapat  dua  teknik  yang  dapat
diterapkan  bagi  mahasiswa  untuk  mengatasi  hal  tersebut.  Pertama  mahasiswa harus menuliskan fokus informasi yang dipaparkan dan kemudian mulai  menalar
fakta atau informasi lain yang berada di luar bacaan tetapi masih saling berkaitan satu  sama  lain.  Berbagai  macam  teknik  yang  telah  dipaparkan  diatas  membantu
mahasiswa dalam menyusun informasi ataupun gagasan menjadi lebih sistematis. 4.
Refleksi reflect Pentingnya  kegiatan  membaca  tidak  hanya  untuk  mengetahui  secara
sekilas  isi  bacaan  tetapi  juga  merefleksikan  apa  yang  telah  didapatkan  pembaca dengan  mengaitkan  pengetahuan  lain  yang  dimiliki.  Maksud  dan  tujuan  penulis
penting  pula  untuk  diketahui  pembaca  agar  pesan  yang  ingin  disampaikan  dapat diterima  dengan  baik.  Berdasarkan  hasil  analisis  fakor  membaca,  mahasiswa
memiliki keinginan untuk mencari jawaban dari permasalahan melalui membaca. Dari  fakta  tersebut  menunjukkan  pentingnya  langkah  refleksi  dalam  membaca
pemahaman. Refleksi merupakan internalisasi nilai-nilai, pesan maupun informasi ke dalam sisi kognitif dan afektif pembaca. Pesan yang ingin disampaikan penulis
benar-benar terserap dan menjadi bagian dalam diri pembaca. Untuk mencapai hal tersebut mahasiswa harus memiliki strategi yang memiliki tahapan refleksi dalam
kegiatan bacanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teknik-teknik yang tedapat dalam langkah refleksi ini dibuat berdasarkan hasil  angket  analisis  kebutuhan  pengembangan  strategi.  Teknik  yang  sebaiknya
dilakukan  yaitu  setelah  selesai  membaca  mahasiswa  mengaitkan  isi  bacaan dengan  pengetahuan  lain  yang  relevan  yang  telah  dimiliki  sebelumnya.  Hal
tersebut  menghasilkan  pembaharuan  informasi  dalam  pikiran,  maka  mahasiswa mampu memecahkan maupun menganalisa persoalan  yang ada berdasarkan hasil
dari  kegiatan  membaca.  Mahasiswa  dapat  pula  membandingkan  realita  yang  ada dengan informasi baru yang diserap untuk membuat perkiraan kejadian yang akan
terjadi di masa mendatang. Maksud  dan  tujuan  penulis  merupakan  pesan  tersendiri  yang  ingin
disampaikan  kepada  pembaca.  Untuk  menangkap  pesan  mahasiswa  dapat menentukan  maksud  dan  tujuan  penulis.  Kemampuan  menentukan  maksud
penulis  merupakan  salah  satu  aspek  dalam  membaca  pemahaman.  Berdasarkan analisis  kebutuhan  yang  dilakukan,  mahasiswa  dapat  menangkap  hal  itu  dengan
cara  menentukan  batasan-batasan  persoalan  bacaan  dan  selanjutnya  memikirkan maksud  dan  tujuan  penulis  dalam  mengemukakan  fakta-fakta  maupun  persoalan
yang  dibahas  dalam  tulisannya.  Dengan  begitu  pembaca  dapat  menangkap maksud  dari  penulis  yang  ada  di  bacaan.  Kegiatan  refleksi  yang  dilakukan
mahasiswa  bertujuan  agar  mahasiswa  menjadi  lebih  peka  terhadap  lingkungan hidup melalui bacaan-bacaan yang ada. Jika mahasiswa memiliki kepekaan maka
dapat menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Mengevaluasi evaluation
Tahap  evaluasi  penting  dilakukan  untuk  memperdalam  pemahaman mahasiswa  terhadap  bacaan.  Pemahaman  yang  harus  dimiliki  yaitu  dalam  segi
kebahasaan  dan  substansi  bacaan.  Dalam  aspek  membaca  pemahaman mengevaluasi  bacaan  merupakan  kemampuan  yang  harus  dimiliki  oleh
mahasiswa.  Berdasarkan  hasil  tes  kemampuan  membaca  pemahaman, mengevaluasi  bacaan  merupakan  kekuatan  yang  dimiliki  mahasiswa.  Kegiatan
evaluasi  berguna  untuk  menilai  seberapa  baik  sebuah  bahan  bacaan.  Untuk melakukan  penilaian  berikut  teknik-teknik  yang  dapat  dilakukan.  Pentingnya
langkah mengevaluasi ini juga didukung oleh bukti dari faktor internal membaca yang menerangkan bahwa mahasiswa memiliki keinginan untuk melacak sumber
asli dari pendapat ahli yang terdapat dalam artikel, buku atau hasil penelitian. Sesuai  dengan  hasil  analisis  angket  kebutuhan  pengembangan  strategi,
terdapat  beberapa  teknik  yang  mampu  meningkatkan  kemampuan  mahasiswa dalam  mengevaluasi  atau  mengulas  bacaan.  Langkah  pertama  yang  dapat
dilakukan  setelah  membaca  yaitu  pembaca  membandingkan  kaidah  sistematika penulisan bacaan dengan bahan bacaan yang dibacanya. Melalui hal tersebut dapat
diketahui  kekurangan maupun kelebihan  yang  ada. Selain itu pilihan kata diksi yang  terdapat  dalam  bacaan  penting  untuk  diteliti  apakah  sesuai  dengan  topik
bacaan.  Pembaca  dapat  menilai  substansi  bacaan  melalui  pemberian  kritik  atau saran  dari  gagasan,  argumen  atau  fakta  yang  disampaikan  oleh  penulis  dengan
cara membandingkan dengan keadaan atau sumber yang sebenarnya. Kritik  yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikan  harus  disertai  dengan  bukti  pendukung  yang  kuat  untuk  mengukuhkan pendapat pembaca.
6. Mengembangkan expand
Langkah  keenam  dalam  strategi  eklektik  ini  yaitu  mengembangkan  atau expand
. Mengembangkan berarti memperluas informasi yang didapat dengan cara melakukan diskusi dan presentasi. Melalui diskusi diharapkan adanya pertukaran
pikiran  maupun  informasi  dari  setiap  mahasiswa  sehingga  informasi  yang dipahami  menjadi  lebih  luas  dan  mendalam.  Sedangkan  presentasi  bertujuan
untuk  menyuarakan  atau  membagikan  informasi  yang  diperoleh  ke  dalam  forum yang  lebih  besar  semisal  di  dalam  kelas.  Presentasi  atau  proses  membagikan
informasi  secara  lisan  membuat  kemampuan  berbicara  seseorang  menjadi  lebih baik  hal  itu  selaras  dengan  faktor  internal  yang  dimiliki  mahasiswa.  Bukti  lain
yang  didapatkan  oleh  peneliti  yaitu  bahwa  mahasiswa  memiliki  keinginan  untuk mendiskusikan  buku  baru  yang  dimiliki  temannya  dan  menyadari  bahwa
membaca  merupakan  kebutuhan  yang  harus  dimiliki  mahasiswa  untuk  memiliki wawasan yang luas.
Teknik  yang  ada  dalam  langkah  ini  disesuaikan  dengan  hasil  analisis kebutuhan  pengembangan  strategi  dengan  cara  membuat  kelompok  diskusi.
Diskusi  berguna  untuk  membagikan  pemahaman  awal  setiap  anggota  kelompok. Setiap  anggota  kelompok  diwajibkan  untuk  menyuarakan  pemahaman  awal
bacaan yang telah didapat, setelah itu antar anggota kelompok mulai mengaitkan pemahaman yang dimilikinya dengan pemahaman yang disampaikan oleh anggota
kelompok  yang  lain.  Untuk  menggali  pemahaman  menjadi  lebih  luas  harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan tanya jawab  yang relevan dengan topik. Tiap anggota kelompok harus memiliki  kesadaran  untuk  memberikan  tanggapanpendapat  anggota  kelompok
pada saat berdiskusi. Hasil  diskusi  yang  telah  dilakukan  kemudian  dipresentasikan  untuk
menyampaikan kesimpulan akhir. Presentasi dapat dilakukan dihadapan dosen dan teman-teman  lain  sehingga  dosen  mampu  menilai  penguasaan  informasi
mahasiswa. Tugas dosen dalam kegiatan ini yaitu memberi saran, masukan, kritik maupun  pendapat  yang  bertujuan  untuk  memperluas  pemahaman  mahasiswa.
Selain  itu  mahasiswa  dapat  pula  mengembangkan  informasi  yang  telah  didapat secara  individu  dengan  cara  mengasah  kemampuan  yang  dimiliki  dengan
berdasarkan  informasi yang telah didapat. 7.
Mengulang kembali review Langkah terakhir dalam strategi ini yaitu mengulang kembali atau review.
Akhir dari kegiatan membaca  yang harus dilakukan mahasiswa  yaitu mengulang kembali  isi  bacaan  secara  menyeluruh  dengan  menggunakan  rumusan  bahasa
sendiri. Tahap review dapat dilakukan dengan teknik menuliskan hasil analisis dari
kegiatan membaca yang telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan bahasa sendiri.  Selain  itu  peneliti  mendapatkan  fakta  bahwa  mahasiswa  membaca  ulang
bahan bacaan yang pernah dibaca untuk menyegarkan ingatan. Hal tersebut dapat dijadikan  sebagai  teknik  yang  baik  dilakukan  dalam  kegiatan  review.  Dengan
membaca  ulang  bahan  bacaan,  ingatan  dalam  pikiran  menjadi  segar  karena informasi yang sebelumnya telah diketahui dapat hilang atau memudar.
Peneliti  membuat  pengembangan  strategi  pembelajaran  membaca pemahaman  dengan  mempertimbangkan  beberapa  aspek  seperti  kebutuhan
mahasiswa  dalam  penggunaan  strategi,  situasi  dan  kondisi,  sumber  belajar  yang digunakan. Pengembangan strategi  ini belum mengacu kepada  gaya belajar  yang
dimiliki oleh mahasiswa.
4.4 Deskripsi Produk