responden yang ikut dalam tes kemampuan membaca pemahaman ini. Pengambilan data tes kemampuan membaca berlangsung dengan baik dan lancar.
Responden terlihat antusias dan konsentrasi dalam mengerjakan tes yang dibagikan.
Pengambilan data angket analisis kebutuhan pengembangan strategi pembelajaran dilakukan pada hari Rabu, 16 Maret 2016. Angket analisis
kebutuhan pengembangan strategi yang telah diisi dan dikembalikan oleh responden berjumlah 29 angket. Pengambilan data dilakukan dengan cara
membagikan angket analisis kebutuhan yang kemudian diisi oleh mahasiswa dan dikembalikan kepada peneliti.
4.2 Analisis Data
Analisis data berfokus pada observasi, hasil angket analisis kebutuhan pengembangan strategi membaca pemahaman, hasil angket faktor membaca
mahasiswa, dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti tersebut kemudian akan dikembangkan strategi
pembelajaran kemampuan membaca pemahaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mahasiswa. Pengembangan strategi yang dilakukan oleh peneliti
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa
4.2.1 Analisis Data Observasi
Pengambilan data dengan menggunakan teknik observasi bertujuan untuk mengetahui situasi pembelajaran di kelas. Situasi pembelajaran kelas diobservasi
guna mengetahui bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan mahasiswa dan dosen saat perkuliahan berlangsung. Peneliti menggunakan panduan observasi
untuk mengamati setiap aspek yang terjadi di dalam kelas. Aspek yang dirumuskan sebagai panduan observasi yaitu kegiatan awal yang dilakukan dosen
saat memulai perkuliahan, pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan, sikap dosen dalam menyikapi
mahasiswa yang aktif maupun cenderung pasif dalam perkuliahan serta cara yang digunakan dosen untuk mengkondisikan kelas sehingga tercipta suasana yang
kondusif, bahan ajar dan media yang digunakan dosen, evaluasi yang diberikan dosen saat perkuliahan, dan kegiatan pada saat mengakhiri perkuliahan.
Mahasiswa mengikuti perkuliahan seperti biasa dan tidak menyadari bahwa kegiatan belajar mereka sedang diobservasi. Kegiatan awal perkuliahan,
ketika dosen masuk ke kelas mahasiswa masih cenderung sibuk dengan diri sendiri dan teman sehingga menyebabkan suasana sedikit gaduh. Dosen kemudian
menegur mahasiswa dan kondisi kelas mulai kondusif untuk memulai perkuliahan. Sebelum masuk ke kegiatan inti perkuliahan dosen melakukan
review materi perkuliahan sebelumnya. Hal itu sangat membantu mahasiswa
untuk kembali mengingat apa saja yang sudah dipelajari dalam pertemuan sebelumnya.
Pendekatan yang digunakan dosen saat perkuliahan yaitu pendekatan komunikatif. Pendekatan komunikatif membuat situasi kelas menjadi dinamis
karena adanya interaksi antara dosen dengan mahasiswa. Pertanyaan yang dilontarkan oleh dosen langsung dijawab oleh mahasiswa dengan antusias yang
cukup tinggi dengan dibuktikannya cukup banyak mahasiswa yang mencoba menjawab pertanyaan dosen. Ceramah, diskusi, dan tanya jawab merupakan
teknik yang digunakan dosen pada saat menjelaskan materi. Dengan tiga metode tersebut membuat mahasiswa lebih konsentrasi dalam mengikuti perkuliahan.
Sikap dosen yang tegas namun tetap santai saat menjelaskan materi membuat mahasiswa fokus dalam menerima materi yang sedang dijelaskan.
Selain itu dosen memberikan contoh-contoh yang sifatnya kontekstual dengan kehidupan mahasiswa yang kemudian dikaitkan dengan materi perkuliahan
merupakan strategi yang cocok digunakan. Pertanyaan yang diberikan dosen kemudian dijawab oleh mahasiswa hal itu membuktikan bahwa adanya
pengetahuan awal atau skemata yang dimiliki mahasiswa. Pengetahuan tersebut didapatkan melalui proses membaca sehingga mahasiswa dapat menjawab
ataupun berpendapat tentang materi yang disampaikan dosen. Sikap dosen di kelas sangat demokratis dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
bertanya hal yang dirasa masih membingungkan ataupun yang ingin diketahui lebih dalam. Perkuliahan yang berlangsung di pagi hari menjadi faktor pendukung
perkuliahan, pikiran yang masih segar dan jernih membuat mahasiswa mampu berpendapat
Dosen menggunakan papan tulis dan spidol sebagai media pembelajaran saat perkuliahan yang membantu penyampaian informasi ke mahasiswa. Dosen
belum melakukan evaluasi pada saat observasi. Berdasarkan observasi saat perkuliahan peneliti mengetahui bahwa evaluasi dilakukan setiap akhir
pembahasan materi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bentuk evaluasi yang biasanya dilakukan yaitu dalam bentuk kuis untuk menilai tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah dibahas. Pada
kegiatan akhir perkuliahan dosen memberikan penegasan dan mengulang kembali review materi yang telah dipelajari di dalam kelas. Review dilakukan dengan
cara mengecek ulang pemahaman mahasiswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh dosen. Setelah itu dosen memberikan penegasan materi yang
telah dibahas. Di akhir perkuliahan dosen memberitahu materi selanjutnya yang akan dipelajari. Hal tersebut dilakukan agar mahasiswa mulai menyiapkan diri dan
membaca referensi buku terkait materi di minggu selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi, proses perkuliahan mengarahkan mahasiswa
PBSI semester IV kelas B Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menerapkan membaca pemahaman. Membaca pemahaman harus diterapkan oleh
mahasiswa agar ketika perkuliahan telah memiliki pengetahuan awal yang selanjutnya akan diperdalam saat perkuliahan dengan dosen berlangsung. Selama
proses perkuliahan dosen selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan meminta mahasiswa untuk memberikan contoh yang relevan dengan materi yang sedang
dibahas, dengan membaca pemahaman hal itu akan lebih membantu mahasiswa.
4.2.2 Analisis Angket Kebutuhan Pengembangan Strategi Membaca Pemahaman