dengan  18  mahasiswa  lainnya  mampu  menjawab  benar.  Terakhir  soal  nomor  39 menyatakan  sebanyak  21  mahasiswa  menjawab  dengan  benar  dan  15  lainnya
menjawab salah. Jumlah  jawaban  benar  pada  aspek  memprediksi  maksud  penulis  yaitu
sebanyak 222 mahasiswa dan jawaban salah sebanyak 200 mahasiswa. jadi, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat memprediksi maksud penulis yang terdapat
dalam  bacaan  karena  jumlah  jawaban  benar  lebih  banyak  daripada  jumlah jawaban salah.
f. Aspek Mengevaluasi Bacaan
Aspek  keenam  merupakan  aspek  terakhir  dalam  aspek  membaca pemahaman  yaitu  aspek  mengevaluasi  bacaan.  Terdapat  2  butir  soal  aspek
mengevaluasi  bacaan.  Kedua  butir  soal  memiliki  predikat  layak.  Adapun penjabarannya sebagai berikut.
Tabel 4.37 Aspek Mengevaluasi Bacaan
No Aspek
Jumlah Butir
Soal Jumlah
Mahasiswa Jumlah
Benar Jumlah
Salah
1 Mengevaluasi
bacaan 1
10 36
22 14
2 1
11 36
26 10
3 1
14 36
20 16
4 1
15 36
22 14
5 1
26 36
17 19
Total 5
5 180
107 73
Berdasarkan  tabel  di  atas  dapat  diketahui  jumlah  mahasiswa  yang  dapat menjawab  pertanyaan  dengan  benar  sejumlah  20  mahasiswa  dan  16  mahasiswa
menjawab salah pada butir soal nomor 14. Selanjutnya pada butir soal nomor 15, mahasiswa  yang  menjawab  benar  berjumlah  22  mahasiswa  dan  yang  menjawab
salah  14  mahasiswa.  Jumlah  mahasiswa  yang  menjawab  pertanyaan  benar  lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak.  Hal  itu  terbukti  berdasarkan  data  jumlah  mahasiswa  yang    menjawab benar sebanyak 42 mahasiswa dan jumlah mahasiswa yang menjawab salah yaitu
30  mahasiswa.  Jadi  dapat  disimpulkan  bahwa  mahasiswa  dapat  mengevaluasi bacaan dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas mengenai 6 aspek membaca pemahaman, maka dapat  disimpulkan  bahwa  mahasiswa  semester  IV  PBSI  Universitas  Sanata
Dharma Yogyakarta mampu memahami dalam aspek menangkap arti kata istilah, menangkap  makna  tersirat,  memprediksi  maksud  penulis,  dan  mengevaluasi  isi
bacaan.  Tetapi  masih  terdapat  dua  aspek  yang  belum  dapat  dipahami  oleh mahasiswa yaitu dalam aspek menangkap makna tersirat dan menarik kesimpulan
isi bacaan. Hal tersebut merupakan kelemahan yang dimiliki oleh mahasiswa. Selanjutnya peneliti menentukan kategori kelulusan dengan menggunakan
kategori penilaian milik Nurgiyantoro 2010:253 yang telah diadaptasi. Kategori penilaian  yang  digunakan  dalam  penelitaian  ini  menggunakan  skala  lima  untuk
mengetahui tingkat kelulusan yang sudah dicapai mahasiswa melalui tes membaca pemahaman.  Berikut  tabel  hasil  perhitungan  tes  kemampuan  membaca
pemahaman. Tabel 4.38 Tingkat Kelulusan Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
No  Rentang Nilai
Frekuensi  Persentase Skala
Kategori
1 30
– 40 5
Kemampuan Membaca
Pemahaman Sangat Tinggi 2
24 – 29
9 25
4 Kemampuan
Membaca Pemahaman Tinggi
3 18
– 23 25
69 3
Kemampuan Membaca
Pemahaman Cukup 4
12 – 17
2 5
2 Kemampuan
Membaca Pemahaman Kurang
5 11
1 Tidak
Memiliki Kemampuan
Membaca Pemahaman
Berdasarkan  tabel  dapat  diketahui  mahasiswa  yang  memiliki  faktor membaca  pemahaman  adalah  mahasiswa  yang  memiliki  rentang  nilai  30
–  40. Mahasiswa dipandang memiliki kemampuan membaca sangat tinggi karena dapat
menjawab  butir  soal  yang  mengandung  enam  aspek  membaca  pemahaman. Mahasiswa  dikatakan  memiliki  kemampuan  membaca  pemahaman  tinggi  yaitu
mahasiswa  yan  memperoleh  skor  24  sampai  dengan  29.  Mahasiswa  yang memiliki  kemampuan  membaca  pemahaman  cukup  merupakan  mahasiswa  yang
mendapat  rentang  nilai  18  sampai  dengan  23.  Kemudian  mahasiswa  yang mendapatkan  nilai  dalam  rentang  12  sampai  dengan  17  dikatakan  kemampuan
membacanya kurang. Sedangkan mahasiswa yang tidak memiliki faktor membaca berada pada rentang nilai kurang dari 11.
Berdasarkan  data  yang  terdapat  dalam  tabel  diatas  diketahui  tidak  ada mahasiswa  yang  berada  pada  rentang  nilai  sangat  tinggi.  Hal  tersebut
membuktikan  bahwa  mahasiswa  belum  mampu  menjawab  pertanyaan  dalam  tes sesuai  dengan  enam  aspek  membaca  pemahaman.  Sejumlah  9  mahasiswa  25
mendapatkan  skor  24-29  yang  masuk  dalam  kategori  kemampuan  membaca pemahaman  tinggi.  Dikatakan  kemampuan  membaca  pemahaman  mahasiswa
tinggi  karena  mahasiswa  dapat  menjawab  pertanyaan  dengan  benar  tetapi beberapa pertanyaan dijawab dengan salah. Maka dari itu mahasiswa harus lebih
mampu  menganalisa  bacaan  yang  terdapat  dalam  tes  sehingga  dapat  menjawab pertanyaan dengan benar. Selanjutnya mahasiswa dikatakan memiliki kemampuan
membaca  pemahaman  cukup  pada  rentang  nilai  19-23.  Jumlah  mahasiswa  pada rentang  nilai  tersebut  sebanyak  25  atau  69  mahawiswa.  Terdapat  2  mahasiswa
5  yang  masuk  dalam  kategori  kurang  memiliki  kemampuan  membaca pemahaman.  Kemudian  kategori  terakhir  menerangkan  bahwa  tidak  ada
mahasiswa yang termasuk dalam kategori tidak memiliki membaca pemahaman. Berdasarkan  penjelasan  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  sebanyak
36  mahasiswa  semester  IV  kelas  B  Program  Studi  Pendidikan  Bahasa  Sastra Indonesia  Universitas  Sanata  Dharma,  Yogyakarta  tidak  ada  mahasiswa  yang
memiliki  kategori  kemampuan  membaca  pemahaman  sangat  tinggi.  Hasil perhitungan  menjelaskan  bahwa  nilai  rata-rata  yang  dimiliki  mahasiswa  yaitu
21,9.  Oleh  karena  itu,  rata-rata  tingkat  kemampuan  membaca  pemahaman mahasiswa  semester  IV  kelas  B  Program  Studi  Pendidikan  Bahasa  Sastra
Indonesia  Universitas  Sanata  Dharma,  Yogyakarta  dapat  dikatakan  cukup.  Hal
tersebut  terbukti  dari  36  mahasiswa,  sejumlah  25  atau  69  mahasiswa  masuk dalam  kategori  cukup.  Hasil  analisa  tes  kemampuan  membaca  pemahaman  ini
tidak selaras dengan hasil angket faktor membaca yang berkategori tinggi.
4.3 Pengembangan