Indikator Kebiasaan Membaca HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

rendah karena mahasiswa menyatakan tidak ingin kembali membaca bacaan yang pernah dibaca untuk menyegarkan ingatan. Namun, 2 5,40 mahasiswa tidak jelas sikapnya dan masuk dalam kategori rendah.

c. Indikator Kebiasaan Membaca

Indikator kebiasaan merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara rutin setiap harinya. Untuk melihat kebiasaan membaca mahasiswa dapat dilihat melalui subindikator berikut a kebiasaan teratur untuk membaca setiap hari, dan b kebiasaan menyiapkan buku-buku yang akan dibaca di tempat yang mudah dijangkau. Berikut ini disajikan tabel indikator kebiasaan. Tabel 4.19 Indikator Kebiasaan Membaca No Subindikator Rentangan skor 3 S 2 TMP 1 TS 1 Saya menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari. 8 22 7 2 Buku-buku yang akan saya baca saya siapkan di tempat yang mudah saya jangkau 32 2 2 Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat 2 subindikator. Berikut penjelasan masing- masing subindikator: subindikator pertama yaitu “saya menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari” memperlihatkan kondisi yang bervariasi. Jika pilihan setuju dipandang sebagai sikap positif maka terdapat 8 mahasiswa menyatakan menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari. Berdasarkan data tersebut sebanyak 21,62 mahasiswa masuk dalam kategori rendah. Sedangkan jika pilihan tidak setuju dipandang sebagai sikap negatif maka 22 59,45 mahasiswa menyatakan tidak menyusun jadwal teratur untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI membaca. Berdasarkan kriteria, data tersebut masuk dalam kategori sedang. Namun, 7 mahasiswa atau sebanyak 18,91 belum jelas sikapnya dan masuk dalam kategori rendah. Subi ndikator kedua yaitu “buku-buku yang akan saya baca saya siapkan di tempat yang mudah saya jangkau”. Terdapat 32 mahasiswa yang menyatakan setuju dan dipandang sebagai sikap positif karena mahasiswa menyatakan menyiapkan buku-buku yang ingin dibaca di tempat yang mudah dijangkau. Data tersebut membuktikan sebanyak 89,13 mahasiswa masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan 2 mahasiswa menyatakan tidak setuju dan dipandang sebagai sikap negatif. Hal tersebut membuktikan bahwa 5,40 mahasiswa masuk dalam kategori rendah yang menyatakan tidak pernah menyiapkan buku-buku yang ingin dibaca di tempat yang mudah dijangkau. Namun, masih ada 2 mahasiswa atau 5,40 belum jelas sikapnya dan tergolong kategori rendah.

d. Indikator Kondisi Emosi

Dokumen yang terkait

Informasi penerimaan mahasiswa baru program doktor ilmu komputer universitas indonesia tahun ajaran 2013:2014 • semester ganjil

1 131 5

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

19 111 67

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Strategi pembelajaran baca tulis Al-qur'an pada kegiatan ekstrakurikuler meningkatakan kemampuan membaca dan menulis al-qur'an studi kasus SLTP Ilsam Nurul Jihad

13 104 78

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

0 7 0

Pembelajaran kooperatif tipe group investigation untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa calon guru sekolah dasar(Studi pada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar Universitas Majalengka tahun ajaran 2015/2016)

0 0 12

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

0 0 20

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

0 0 9