Berikut penjabaran dari ketujuh langkah yang digunakan dalam penelitian ini.  1  peneliti  menentukan  potensi  dan  masalah  yang  melatarbelakangi
dilakukannya  penelitian  ini,  2  mengumpulkan  informasi  melalui  pengumpulan data  yang  diperoleh  dari  angket  analisis  kebutuhan,  angket  faktor  membaca,  dan
tes  kemampuan  membaca  pemahaman  untuk  mengetahui  kebutuhan  mahasiswa mengenai  strategi  pembelajaran  membaca  pemahaman,  3  peneliti  mendesain
produk  awal  dengan  mencagu  pada  data-data  yang  sebelumnya  telah  diperoleh, 4 desain produk yang telah dibuat kemudian diserahkan kepada dosen ahli untuk
dilakukan validasi dan penilaian, 5 merevisi desai produk berdasarkan penilaian yang  telah  dilakukan  oleh  dosen  ahli,  6  melakukan  uji  coba  produk  pada
kelompok terbatas, dan 7 memproduksi produk untuk kalangan terbatas.
3.2.1 Potensi dan Masalah
Sugiyono  2010:  409  menerangkan  bahwa  potensi  merupakan  segala sesuatu  yang  apabila  didayagunakan  akan  memiliki  nilai  tambah.  Potensi  utama
yang terdapat  dalam penilitian ini  yaitu adanya  mata kuliah membaca intensif di Program  Studi  Pendidikan  Bahasa  dan  Sastra  Indonesia  Universitas  Sanata
Dharma  Yogyakarta.  Potensi  tersebut  dianggap  mampu  meningkatkan kemampuan  membaca  pemahaman  mahasiswa  melalui  kegiatan  dalam
perkuliahan dan aktivitas yang terjadi pada saat proses belajar berlangsung. Selain itu,  kemampuan  membaca  pemahaman  merupakan  potensi  yang  dimiliki
mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademisnya. Mahasiswa yang memiliki kemampuan  membaca  pemahaman  cenderung  dapat  menyerap  informasi  dan
materi  dari  bahan  bacaan  dengan  baik.  Kemampuan  menyerap  materi  yang  baik akan membantu mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya pula.
Segala  potensi  yang  dimiliki  akan  menjadi  masalah  jika  tidak  dapat mendayagunakannya dengan baik. Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti
mengenai  angket  faktor  yang  mempengaruhi  kemampuan  membaca  mahasiswa dan  tes  kemampuan  membaca  pemahaman  diketahui  terjadi  adanya
ketidakselarasan dari hasil keduanya. Ketidakselarasan tersebut didapat dari hasil angket  faktor  membaca  menunjukkan  hasil  yang  tinggi,  sedangkan  tes
kemampuan  membaca  mahasiswa  menunjukkan  bahwa  kemampuan  membaca pemahaman  mahasiswa  masuk  dalam  kategori  cukup.  Masalah  tersebut  timbul
karena  perkuliahan  yang  dilakukan  kurang  maksimal.  Mahasiswa  tidak menggunakan  strategi  membaca  yang  tepat  pada  saat  membaca  sehingga
pemahaman yang didapat tidak menyeluruh. Berdasarkan  adanya  potensi  dan  masalah  yang  telah  dipaparkan  di  atas,
peneliti  mencoba  mengembangkan  sebuah  strategi  baru  yang  cocok  dengan kebutuhan mahasiwa. Strategi baru yang dihasilkan nantinya akan dibuat menjadi
sebuah  produk  berupa  modul  pembelajaran  mahasiswa  yang  diharapkan  mampu menunjang  proses  pembelajaran  dan  meningkatkan  kemampuan  membaca
pemahaman mahasiswa.
3.2.2 Pengumpulan Data