Faktor penting lain yang akan digali oleh peneliti yaitu faktor eksternal. Faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan tempat seseorang membaca.
Seseorang yang memiliki kebiasaan membaca yang baik dan kegiatan membacanya terjadwal secara rutin akan terbantu dengan suasana lingkungan
yang sesuai pada saat melakukan kegiatan membaca. Seseorang yang berada dalam lingkungan yang masyarakatnya gemar membaca pun akan mempengaruhi
kegiatan membaca dalam dirinya menjadi lebih baik.
2.2.4 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman
Kemampuan membaca pemahaman menuntut seseorang untuk dapat memahami wacana yang dibacanya. Pemahaman itu sendiri maksudnya adalah
memahami isi bacaan, mencari hubungan antar kalimat, sebab akibat, penafsiran, dan mengorganisasikan masalah yang ada dalam bacaan. Terdapat dua orang ahli
yaitu Harris Hodges 1991: 226 menyebutkan bahwa terdapat beberapa tingkatan proses membaca pemahaman, antara lain:
a. Mendapatkan makna harafiah
b. Mendapatkan makna interpretatif
c. Mendapatkan makna yang dibaca
d. Mereaksi apa yang dibaca dengan kreatif
Davis 1989: 93 menyebutkan bahwa membaca pemahaman mampu mengukur kemampuan membaca seseorang dalam aspek 1 mengidentifikasi
kata, 2 menantisipasi makna, 3 menyimpulkan kata dari konteks, 4 menjalin ide dalam konteks, 5 menyimpulkan konteks menemukan maksud penulis, sikap,
penekanan, cara-cara penulis, 6 mengidentifikasi strategi penulis, dan 7 mengidentifikasi struktur penulisan. Berdasarkan pendapat tersebut terlihat
kemampuan awal yang harus dimiliki mahasiswa sampai dengan kemampuan untuk mengidentifikasi struktur penulisan dalam bacaan agar mampu memiliki
kemampuan membaca pemahaman yang tinggi. Terdapat tiga level membaca pemahaman yaitu pemahaman literal literal
comprehension , pemahaman interpretatif interpretative comprehension, serta
pemahaman kritis critical comprehension. Pemahaman literal membuat mahasiswa memahami ide dan informasi yang tersurat dalam teks. Pemahaman
interpretatif yaitu dalam membaca mahasiswa dituntut untuk memahami ide dan informasi yang tersirat dalam teks. Sedangkan pemahaman kritis adalah siswa
harus menganalisis, mengevaluasi, memberikan tanggapan terhadap informasi dan fakta di dalam teks Heilman, dkk 1986: 190. Pendapat Heilman tersebut berbeda
dengan Anderson dalam Tarigan 1986 yang mengklasifikasikan tingkat membaca pemahaman dalam setiap aspek yang terdapat dalam bacaan yaitu yaitu
1 megidentifikasi arti kata istilah, 2 menangkap makna tersurat, 3 menangkap makna tersirat, 4 menyimpulkan, 5 memprediksi, dan 6
mengevaluasi. Peneliti menyesuaikan tingkat kognitif yang dimiliki mahasiswa dengan
teori tingkat kemampuan membaca pemahaman yang dipaparkan oleh ahli, tingkat kemampuan membaca pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1
menangkap arti kataistilah, 2 menangkap makna tersirat, 3 menangkap makna tersurat, 4 menarik kesempulan isi bacaan, 5 mengevaluasi bacaan, dan 6
memprediksi maksud penulis. Keenam hal tersebut akan digunakan peneliti untuk mengukur tingkat kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki oleh
mahasiswa sebagai subjek penelitian.
2.2.5 Pengertian Strategi Pembelajaran