Indikator Intelegensi Indikator Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga

pernyataan di atas. Hal tersebut berarti sebanyak 67,56 mahasiswa memiliki sikap positif dengan kategori tinggi. Sikap positif yang mahasiswa miliki yaitu akan berusaha sampai dapat memahami sesulit apapun isi bacaan yang berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajari. Sejumlah 9 24,32 mahasiswa menyatakan tidak setuju, berarti mahasiswa tersebut memiliki sikap negatif karena tidak berusaha sampai dapat memahami sesulit apapun isi bacaan yang berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajari. Persentase menunjukkan ke dalam kategori rendah. Sedangkan 3 atau 8,10 mahasiswa memiliki sikap yang belum jelas. Subindikator ketiga yaitu “saya menyadari bahwa membaca merupakan kebutuhan pokok bagi seorang mahasiswa jika ingin memiliki wawasan dan pengetahuan luas”. Terdapat 36 mahasiswa yang memilih setuju. Hal itu menunjukkan sejumlah 97,29 mahasiswa dipandang memiliki sikap positif karena mahasiswa sadar membaca adalah kebutuhan pokok untuk memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. Tidak ada mahasiswa yang memilih pilihan setuju. Namun, 1 2,70 mahasiswa belum jelas sikapnya.

h. Indikator Intelegensi

Indikator intelegensi merupakan indikator penting dalam faktor membaca. Melalui indikator ini peneliti dapat mengetahui tingkat intelegensi mahasiswa dalam membaca dan memahami isi bacaan. Terdapat satu indikator yaitu a tingkat intelegensi tidak terlalu penting untuk memahami isi bacaan. Adapun penjabarannya sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.24 Indikator Intelegensi No Subindikator Rentangan skor 3 S 2 TMP 1 TS 1 Tingkat intelegensi tidak begitu penting, jika tekun dan rajin membaca pasti dapat memahami isi bacaan. 33 1 3 Penjelasan subindikator diatas sebagai berikut: “tingkat intelegensi tidak begitu penting, jika tekun dan rajin membaca pasti dapat memahami isi bacaan” memperlihatkan situasi yang beragam. Terdapat 28 mahasiswa yang menyatakan memilih pilihan setuju. Dari data tersebut dapat diketahui sebesar 75,67 mahasiswa memiliki sikap positif karena mahasiswa tekun dan rajin membaca untuk mempermudah isi bacaan. Persentase di atas masuk dalam kategori tinggi. Sejumlah 5 13,51 mahasiswa memilih pilihan tidak setuju dan dipandang memiliki sikap negatif karena mahasiswa tidak tekun dan rajin membaca untuk mempermudah memahami isi bacaan. Persentase tersebut masuk dalam kategori rendah. Terdapat pula 4 10,81 mahasiswa belum jelas sikapnya.

4.2.3.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal dibagi ke dalam 6 indikator yang mempengaruhi kegiatan membaca yaitu: a indikator kesulitan bacaan, b indikator latar belakang sosial ekonomi keluarga, c indikator suasana lingkungan dan waktu, d indikator teks, e indikator pengaruh budaya lisan, dan f indikator pengaruh media elektronik. Adapun rincian analisis data faktor eksternal sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Indikator Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga

Latar belakang sosial ekonomi keluarga berkaitan pula dengan aktivitas membaca mahasiswa dalam hal tersedianya bahan bacaan di rumah. Latar belakang sosial ekonomi yang kuat juga mempengaruhi mahasiwa dalam memperoleh bahan bacaan yang ingin dibacanya. Adapun subindikatornya sebagai berikut. a kesulitan mahasiswa dalam memperoleh bahan bacaan dan b perasaan gelisah mahasiswa ketika ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.25 Indikator Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga No Subindikator Rentangan skor 3 S 2 TMP 1 TS 1 Saya tidak pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang saya butuhkan. 7 24 6 2 Saya merasa gelisah disaat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan. 19 6 12 Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 subindikator. Berikut penjelasan masing- masing subindikator: subindikator pertama yaitu “Saya tidak pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang saya butuhkan”. Terdapat 7 mahasiswa yang menyatakan setuju dan dipandang memiliki sikap positif karena mahasiswa tidak mengalami kesulitan memperoleh bahan bacaan yang dibutuhkan. Berdasarkan data tersebut diketahui persentase sebesar 18,91 termasuk dalam kategori rendah. Sedangkan 24 mahasiswa menyatakan tidak setuju dan dapat dipandang memiliki sikap negatif karena mahasiswa kesulitan memperoleh bahan bacaan yang dibutuhkan. Data yang ada menunjukkan sebesar 64,86 masuk dalam kategori sedang. Terdapat pula 6 16,21 mahasiswa yang menyatakan masih belum jelas sikapnya. Subindikator kedua yaitu “saya merasa gelisah di saat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan”. Jika pilihan setuju dipandang sebagai sikap positif maka sebanyak 19 atau 51,35 mahasiswa yang memilih setuju masuk dalam kategori sedang. Sikap positif yang ada yaitu mahasiswa merasa gelisah ketika ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan. Sedangkan jika pilihan tidak setuju dipandang sebagai sikap negatif maka sebanyak 6 atau 16,21 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah. Sikap negatif dapat tercermin karena mahasiswa tidak merasa gelisah ketika ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan. Sejumlah 12 32,43 mahasiswa masih belum jelas sikapnya.

b. Indikator Suasana Lingkungan dan Waktu

Dokumen yang terkait

Informasi penerimaan mahasiswa baru program doktor ilmu komputer universitas indonesia tahun ajaran 2013:2014 • semester ganjil

1 131 5

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

19 111 67

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Strategi pembelajaran baca tulis Al-qur'an pada kegiatan ekstrakurikuler meningkatakan kemampuan membaca dan menulis al-qur'an studi kasus SLTP Ilsam Nurul Jihad

13 104 78

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

0 7 0

Pembelajaran kooperatif tipe group investigation untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa calon guru sekolah dasar(Studi pada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar Universitas Majalengka tahun ajaran 2015/2016)

0 0 12

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

0 0 20

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

0 0 9