f. Indikator Strategi Menangkap Makna Tersirat
Pemahaman mahasiswa dinilai tinggi jika mampu menangkap makna tersirat dalam bacaan dengan tepat. Banyak mahasiswa yang masih kesulitan
untuk mencapai hal itu. Untuk menangkap makna tersirat dibutuhkan strategi membaca untuk membantu mahasiswa dalam kegiatan membaca pemahamannya.
Melalui indikator strategi menangkap makna tersirat ini penliti dapat mengetahui teknik apa yang digunakan mahasiswa untuk menangkap makna tersirat. Terdapat
satu indikator yaitu a menangkap makna tersirat dengan menalar fakta-fakta atau informasi di luar teks yang masih berkaitan. Adapun penjabarannya sebagai
berikut. Tabel 4.7 Indikator Strategi Menangkap Makna Tersirat
No Subindikator
Rentangan skor 3
S 2
TMP 1
TS
1 Saya saya mampu menangkap makna tersirat
jika menalar fakta-fakta atau informasi lain yang berada di luar bacaan namun tetap
saling berkaitan. 13
14 2
Penjelasan subindikator di atas sebagai berikut: “saya saya mampu menangkap makna tersirat jika menalar fakta-fakta atau informasi lain yang
berada di luar bacaan namun tetap saling berkaitan”. Terdapat 13 mahasiswa yang menyatakan memilih pilihan setuju. Dari data tersebut dapat diketahui sebesar
44,82 mahasiswa memiliki sikap positif karena mahasiswa menalar fakta-fakta atau informasi lain yang berada di luar bacaan namun tetap saling berkaitan untuk
mengangkap makna tersirat. Persentase di atas masuk dalam kategori cukup. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sejumlah 2 6,89 mahasiswa memilih pilihan tidak setuju dan dipandang memiliki sikap negatif karena mahasiswa tidak menalar fakta-fakta atau informasi
lain yang berada di luar bacaan namun tetap saling berkaitan untuk mengangkap makna tersirat. Persentase tersebut masuk dalam kategori rendah. Terdapat pula
14 mahasiswa atau sebanyak 48,27 mahasiswa belum jelas sikapnya.
g. Indikator Strategi Menemukan Pokok-Pokok Permasalahan dalam
Bacaan
Pokok-pokok permasalahan yang dijabarkan penulis dalam bacaannya merupakan informasi penting bagi pembaca. Pembaca dapat memahami informasi
tersebut melalui banyak strategi. Untuk mengetahui strategi yang digunakan mahasiswa dalam menemukan pokok-pokok permasalahan dalam bacaan dapat
diliat melalui subindikator berikut a membuat rincian pokok-pokok informasi, b menganalisis pola bacaan. Berikut disajikan tabel indikator strategi
menemukan pokok-pokok permasalahan dalam bacaan. Tabel 4.8 Indikator Strategi Menemukan Pokok Permasalahan Bacaan
No Subindikator
Rentangan skor 3
S 2
TMP 1
TS
1 Saya
membuat rincian
pokok-pokok informasi dalam bacaan yang saya baca.
13 14
2 2
Saya menganalisis apakah bacaan yang saya baca
berpola deduktif,
induktif atau
campuran. 11
13 5
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 2 subindikator. Adapun penjabaran setiap subindikator sebagai berikut: subindikator pertama yaitu “Saya
membuat rincian pokok- pokok informasi dalam bacaan yang saya baca”. Jika
pilihan setuju dipandang sebagai sikap positif maka terdapat 13 mahasiswa yang membuat rincian pokok-pokok informasi dalam bacaan yang dibaca. Jadi
berdasarkan data tersebut sebesar 44,82 masuk dalam kategori cukup. Akan tetapi, 2 mahasiswa tidak membuat rincian pokok-pokok informasi dalam bacaan
yang dibaca. Hal tersebut dipandang sebagai sikap negatif dan masuk dalam kategori rendah. Selain itu sebanyak 14 mahasiswa 48,27 masih belum jelas
sikapnya. Subindikator kedua yaitu “saya menganalisis apakah bacaan yang saya
baca berpola deduktif, induktif atau campuran”. Jika pilihan setuju dipandang sebagai sikap positif maka sebesar 11 mahasiswa menyatakan menganalisis pola
bacaan. Jadi sebanyak 37,93 mahasiswa masuk dalam kategori sedang. Terdapat 5 mahasiswa 17,24 menyatakan tidak menganalisis pola bacaan. Hal tersebut
dipandang sebagai sikap negatif kategori rendah. Namun, 13 44,82 mahasiswa belum jelas sikapnya.
h. Indikator Strategi Menyampaikan Pendapat