PPKn SMP KK J
139
Keberagaman budaya atau “cultural diversity” yang ada di Indonesia adalah fakta dan keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Penduduk Indonesia yang berjumlah
lebih dari 200 juta tinggal tersebar di berbagai pulau besar dan kecil dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir,
dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses
asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragam jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Berkembang dan meluasnya agama-agama
besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia dengan nuansa keagamaan. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu
negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitas yang tinggi, sehingga dengan keanekaragaman kebudayaannya itu, Indonesia
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Secara
sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar
kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya
kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan
antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-
singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Di sisi lain bangsa Indonesia
juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
2. Mengembangkan Kerukunan dan Harmonisasi dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai suku, budaya, agama, tradisi, pendidikan, ekonomi dan sebagainya, adalah suatu keniscayaan
dan tidak dapat dielakkan oleh setiap individu. Namun disitulah keindahan sebuah
Kegiatan Pembelajaran 9
140
komunitas sosial bila mampu merekat berbagai perbedaan itu dan menjadikannya sebagai sarana untuk saling memahami, saling mengerti, saling menghargai, tepo
seliro dan toleransi, yang akan melahirkan keharmonisan dan kerukunan serta rasa saling cinta mencintai.
Seringkali di tengah masyarakat kita berbagai perbedaan itu telah menjadi bom waktu dan sumbu pemicu terjadinya konflik horizontal berkepanjangan. Banyak
faktor penyebab munculnya berbagai konflik. Bahkan bisa jadi konflik membara dapat muncul dari sebuah komunitas yang berasal dari latar belakang budaya,
ekonomi, suku dan pendidikan yang sama. Konflik seperti ini kerap terjadi pada masyarakat Indonesia yang hidup di pedalaman dan tidak memiliki pendidikan
memadai untuk mengkomunikasikan masalah yang terjadi di tengah mereka. Konflik dapat terjadi di mana saja, pada siapa saja dan komunitas manapun. Tidak
peduli apakah ia berasal dari kalangan terpelajar, suku atau agama yang sama. Setiap orang dapat terlibat dalam arus konflik yang terjadi di hadapannya, atau
bersentuhan langsung dengannya kecuali mereka yang memiliki pikiran yang jernih, hati yang lapang dan kendali nafsu yang kuat.
Kerukunan, kedamaian, dan toleransi bukanlah sesuatu yang berjalan dengan sendirinya, melainkan perlu usaha dan kesadaran dari semua pihak yang terlibat.
Keharmonisan sosial tidak bisa dipaksakan karena hanya akan menimbulkan keharmonisan yang semu.
Disharmoni terjadi karena kurangnya komunikasi dan tiadanya saling memahami di antara komunitas yang berbeda. Di samping itu, disharmoni bisa terjadi karena
kurangnya pengetahuan yang benar dan lengkap tentang pengetahuan agama, baik agamanya sendiri maupun agama orang lain. Pandangan yang sempit
terhadap agama sering melahirkan sikap yang emosional dan provokasi yang bisa merugikan semua pihak.