Status Kesehatan Faktor- Faktor Penyebab Kelelahan

6. Status Perkawinan

WORKCOVER, 2008 Seseorang yang sudah menikah dan memiliki keluarga maka akan mengalami kelelahan akibat kerja dikarenakan waktu setelah bekerja digunakan untuk melayani anak dan istrinya, bukan untuk beristirahat Puspita, 2009. Selain itu, pekerja yang memiliki tanggung jawab khusus, dalam hal ini seorang suami atau istri akan memiliki tanggung jawab lebih dalam memenuhi kebutuhan keluarga Workcover NSW, 2008. Penelitian Mauludi 2009 yang dilakukan pada 100 pekerja di proses produksi kantong semen pbd paper bag division PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, didapatkan Pvalue sebesar 0,045 yang berarti terdapat hubungan bermakana antara status perkawinan dengan kelelahan. 7. Konsumsi Alkohol dan Obat-obatan WORKCOVER 2008 bridger,2003 Dapat diketahui bahwa obat-obatan dan alkohol dapat menyebabkan gangguan koordinasi bagi penggunanya Astrand dan Rodahl, 1970. Dengan mengkonsumsi alkohol, detak jantung akan meningkat, pembuluh darah di lengan dan kulit melebar, dan tekanan darah menurun. Sedangkan jika mengkonsumi alkohol secara rutin, maka akan menyebabkan kesulitan bergerak, berbicara dan berkonsentrasi, kemudian akan berlanjut pada kejadian kelelahan yang berkombinasi dengan keadaan muak atau cepat bosan, sakit perut, pusing, meningkatnya sensitivitas pada suara dan menjadi marah Hanson dan Venturelli, 1983. Bridger 2003 juga mengatakan bahwa mengkonsumsi alkohol akan berefek buruk pada fungsi hati dan dapat menyebabkan rendahnya kandungan glukosa dalam darah yang berfungsi sebagai pembentuk energi untuk meningkatkan kapasitas kerja fisik seseoarang. Selain itu, konsumsi alkohol juga dapat mengganggu kualitas tidur seseorang, yang kemudian jika kualitas tidur buruk akan menyebabkan kelelahan Workcover NSW, 2008. Kelelahan memiliki berbagai macam penyebab yang salah satunya juga dikarenakan efek samping pemakaian obat-obatan Neel, 2012. Baik obat-obatan ataupun narkotika memiliki pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Beberapa obat-obatan dapat mengganggu fungsi susunan syaraf pusat seperti koordinasi dan kewaspadaan Harkness, 1984.

8. Konsumsi Rokok

bridger,2003 WORKCOVER, 2008. Kebiasaan merokok menurut Bustan 2000 adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dalam menghisap rokok mulai dari satu batang ataupun lebih dalam satu hari. Kebiasaan merokok akan menurunkan kapasitas paru, sehingga kemampuan untuk membawa oksigen menurun dan menurunkan kesegaran jasmani seseoarang, dan jika seseorang bekerja maka kondisi tersebut menyebabkan timbulnya kelelahan kerja Tarwaka dkk, 2004. Bahaya pada rokok umumnya terdapat pada hasil pembakaran pada rokok yaitu asap rokok, baik asap utama mainstream smoke dan asap sampingan sidestream smoke. Asap pada rokok mengandung bahan kimia beracun dan bersifat karsinogenik. Setiap menghisap rokok, terdapat 10 7 radikal dalam komponen asap yang didominasi oleh radikal oksigen, nitrit oksid, peroksil dan lain sebagainya. Secara kimia, radikal tersebut akan segera bereaksi membentuk komponen lain seperti superoksida dan memicu untuk menghasilkan peroksida yang secara terus menerus akan merusak sistem pernapasan manusia Susanto dkk, 2011. Rokok cenderung dapat mengurangi kapasitas fisik. Penurunan kapasitas fisik seseorang merupakan salah satu bentuk kelelahan. Merokok dapat menurunkan kapasitas kerja akibat kelelahan yang disebabkan adanya penurunan oksigen yang dibawa oleh darah Bridger, 2003. Orang yang mengkonsumsi satu pak atau lebih rokok dalam sehari dapat menurunkan denyut jantung dua atau tiga denyutan tiap menitnya Hanson dan Venturelli, 1983.

9. Masa Kerja

Suma’mur 1999 WORKCOVER, 2008 OHS, 2003kroemer dan grandjean Masa kerja adalah lama waktu yang telah ditempuh seseorang untuk dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik Ranupandojo, 1984. Selain memberikan dampak positif seperti menurunkan ketegangan, peningkatan efektivitas dan perfomance kerja, semakin lama masa kerja seseorang dapat membawa efek negatif