Gejala Kelelahan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan pada Pekerja Pembuatan Pipa dan Menara Tambat Lepas Pantai (EPC3) di Proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

2. Kelelahan Berdasarkan Waktu

a. Kelelahan Akut Kelelahan akut biasanya mempunyai gejala yang terjadi secara cepat dan berakhir dengan cepat pula. Kelelahan akut dapat terjadi ketika kerja suatu organ atau seluruh organ tubuh berlebihan dan datang secara tiba- tiba. Salah satu cara untuk menghilangkan kelelahan akut adalah dengan istirahat yang cukup. b. Kelelahan Kronis Kelelahan kronis terjadi akibat adanya akumulasi efek kelelahan pada jangka waktu yang panjang dan kerap muncul saat bangun di pagi hari dan terjadi sebelum tenaga kerja melakukan pekerjaan Budiono dkk, 2003. Pekerja yang menderita kelelahan kronis akan menjadi sumber permasalahan trouble maker diperusahaan Suma’mur, 2009. Penyebab kelelahan kronis diantaranya adalah faktor fisik ditempat kerja, faktor fisiologis yaitu akumulasi dari substansi toksin dalam darah dan faktor psikologis yaitu komplik yang mengakibatkan stres emosional yang berkepanjangan. Sedangkan gejala kelelahan kronis seperti sakit kepala, rasa pusing, sulit tidur, jantung berdebar, berkeringat secara tiba- tiba, nafsu makan menurun dan adanya gangguan pencernaan Kroemer dan Grandjean, 1997.

3. Kelelahan Berdasarkan Penyebab

a. Kelelahan Fisiologis Kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang timbul karena adanya perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh. Kelelahan fisiologis berasal dari faktor lingkungan fisik di tempat kerja seperti penerangan, kebisingan, dan suhu panas Soetomo, 1981. b. Kelelahan Psikologis Kelelahan psikologis dapat terjadi apabila pengaruh atau hal-hal diluar diri pekerja seperti suasana kerja, hubungan dengan sesama pekerja maupun dengan atasan, berinteraksi dengan faktor yang terdapat didalam diri pekerja sehingga berdampak pada tingkah laku atau perbuatan seseorang. Indikator menurunnya keadaan fisik dan psikis seseorang adalah adanya alat pelindung alami seperti perasaan letih, merasa haus, lapar dan lainnya Depnakertrans, 2004.

E. Pengukuran Kelelahan

1. Pengukuran Kualitas dan Kuantitas Kerja

Kualitas dan kuantitas dari hasil kerja kadang kala digunakan sebagai cara pengukuran kelelahan tidak langsung pada industri atau pada tempat kerja. Kuantitas atau jumlah output dapat digambarkan sebagai angka dari masing-masing unit proses. Waktu yang dihabiskan pada masing-masing unit