Mekanisme Kelelahan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan pada Pekerja Pembuatan Pipa dan Menara Tambat Lepas Pantai (EPC3) di Proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

3. Kelelahan Berdasarkan Penyebab

a. Kelelahan Fisiologis Kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang timbul karena adanya perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh. Kelelahan fisiologis berasal dari faktor lingkungan fisik di tempat kerja seperti penerangan, kebisingan, dan suhu panas Soetomo, 1981. b. Kelelahan Psikologis Kelelahan psikologis dapat terjadi apabila pengaruh atau hal-hal diluar diri pekerja seperti suasana kerja, hubungan dengan sesama pekerja maupun dengan atasan, berinteraksi dengan faktor yang terdapat didalam diri pekerja sehingga berdampak pada tingkah laku atau perbuatan seseorang. Indikator menurunnya keadaan fisik dan psikis seseorang adalah adanya alat pelindung alami seperti perasaan letih, merasa haus, lapar dan lainnya Depnakertrans, 2004.

E. Pengukuran Kelelahan

1. Pengukuran Kualitas dan Kuantitas Kerja

Kualitas dan kuantitas dari hasil kerja kadang kala digunakan sebagai cara pengukuran kelelahan tidak langsung pada industri atau pada tempat kerja. Kuantitas atau jumlah output dapat digambarkan sebagai angka dari masing-masing unit proses. Waktu yang dihabiskan pada masing-masing unit dan output yang dihasilkan menunjukan angka atau jumlah kinerja operasional per unit waktu Tarwaka dkk, 2004. Kelelahan dan rata-rata jumlah produksi tentunya saling berhubungan secara umum, akan tetapi hal ini tidak dapat digunakan sebagai bentuk pengukuran langsung dikarenakan masih banyak faktor lainnya yang harus dipertimbangkan, seperti target produksi, faktor sosial, dan sikap psikologi dalam bekerja. Kadang kala kelelahan membutuhkan pertimbangan dalam hubungannya dengan kualitas hasil kinerja buruk, produk gagal, dan properti yang rusak atau kejadian kecelakaan, dan yang terakhir yakni keberadaan kelelahan tidak menjadi satu-satunya faktor penyebab kualitas dan kuantitas kerja yang buruk Kroemer dan Grandjean, 1997.

2. Perasaan Kelelahan Subyektif

Metode pengukuran kelelahan secara subyektif atau The Subjective Symptom Test SST pertama kali dikeluarkan oleh Industrial Fatigue Research Committee of Japanese Association of Industrial Health IFRC Jepang pada tahun 1967. The Subjective Symptom Test SST merupakan pengukuran kelelahan berbentuk kuesioner yang berisi 30 pertanyaan mengenai gejala kelelahan kerja Susetyo, 2008.

3. Uji Psikomotorik

Uji Psikomotorik merupakan salah satu cara pengujian kelelahan dengan mengukur fungsi persepsi, interpretasi, dan reaksi motorik Kroemer dan Grandjean, 1997. Uji yang digunakan pada umumnya adalah dengan