Konsumsi Rokok Faktor- Faktor Penyebab Kelelahan

menjadikan pekerja merasakan kelelahan dan kejenuhan Kroemer dan Grandjean, 1997. Pembebanan otot secara statis dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan RSI Repetition Strain Injuries yaitu nyeri otot, tulang, tendon dan lain-lain yang diakibatkan oleh jenis pekerjaan yang bersifat berulang. Macleod 2000 juga menyatakan bahwa kerja statis atau monoton menyebabkan kelelahan kerja yang kemudian dapat berdampak pada kecelakaan, buruknya kualitas kerja serta menurunnya produktivitas.

11. Beban Kerja

Suma’mur 1999 WORKCOVER, 2008 OHS, 2003 Kroemer dan Grandjean, 1997. Beban kerja adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya untuk mencapai tujuan bekerja Sudrajat dkk, 1998. Setiap pekerjaan atau aktivitas merupakan beban bagi pelakunya. Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dalam hubungannya dengan beban kerja. Apabila beban kerja lebih besar daripada kemampuan tubuh maka akan terjadi rasa tidak nyaman, kelelahan, kecelakaan, cedera, rasa sakit, penyakit dan produktivitas menurun Santoso, 2004. Pekerjaan yang tergolong menjadi pekerjaan berat adalah semua pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik yang besar yang dapat dilihat melalui jumlah konsumsi energi dan yang mengakibatkan penekanan pada kerja jantung dan paru-paru Kroemer dan Grandjean, 1997. Dewasa ini, beban kerja lebih mengarah pada pembebanan pada kerja fisik atau yang sering disebut kerja otot. Permenakertrans No. 13 Tahun 2011 mengelompokan beban kerja menjadi beban kerja ringan, sedang dan berat. Penetapan beban kerja tersebut sampai saat ini selalu dikaitkan dengan konsumsi energi atau jumlah kalori yang dikeluarkan pekerja. Padahal derajat ketegangan fisik atau beban kerja seseorang tidak seluruhnya bergantung pada pengeluaran kalori,tetapi dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran denyut jantung, metabolisme, respirasi dan suhu tubuh Sastrowinoto, 1985. Konz 1998 menyatakan bahwa jika berada dalam keadaan yang stabil atau tidak emosi, denyut jantung merupakan salah satu estimasi laju metabolisme yang baik. Berikut disajikan kategori beban kerja berdasarkan metabolisme, respirasi, suhu tubuh dan denyut jantung Christensen 1996 dalam Tarwaka dkk, 2004. Tabel 2.2 Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, Suhu Tubuh dan denyut jantung Sumber: Christensen, 1996 Encyclopedia of Occupational Health and Safety. ILO Ganeva Kategori Beban Kerja Konsumsi Oksigen lmin Ventilasi Paru lmin Suhu Rektal Denyut Jantung denyutmin Ringan 0,5 – 1,0 11 – 20 37,5 75 – 100 Sedang 1,0 – 1,5 21 – 30 37,5 – 38,0 101 – 125 Berat 1,5 – 2,0 31 – 43 38,0 – 38,5 125 – 150 Sangat Berat 2,0 – 2,5 44 – 56 38,5 – 39,0 151 – 175 Sangat Berat Sekali 2,5 – 4,0 57 – 100 39 175