Kelelahan Berdasarkan Waktu Klasifikasi Kelelahan

melakukan pengukuran waktu reaksi Reaction Timer Test untuk melihat waktu reaksi yang sederhana atau rangsangan tunggal secara selektif pada tenaga kerja Suma’mur, 1999. Waktu reaksi adalah interval selama implus saraf dihantarkan ke otak dan kemudian diteruskan ke otot. Waktu reaksi merupakan jangka waktu dari pemberian suatu rangsang sampai kepada suatu saat kesadaran atau dilaksanakan kegiatan. Waktu reaksi yang panjang menunjukan adanya perlambatan pada proses faal syaraf dan otot Suma’mur, 2009. Reaction Timer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk pengukuran tingkat kelelahan berdasarkan kecepatan waktu reaksi. Prinsip kerja dari alat ini adalah memberikan rangsangan tunggal berupa rangsangan cahaya atau lampu yang kemudian tenaga kerja akan meresponnya, sehinga dapat dihitung waktu yang dibutuhkan tenaga kerja untuk merespon signal tersebut. Pada keadaan yang sehat, tenaga kerja akan lebih cepat merespon rangsang yang diberi sedangkan pekerja yang mengalami kelelahan akan lebih lama merespon rangsang yang diberi Koesyanto dan Tunggul, 2005. Pengukuran waktu reaksi dilakukan sebanyak 5 kali, setiap hasil pengukuran dijumlahkan, kemudian diambil nilai rata-ratanya. Eksperimen menggunakan Reaction Timer sangat penting dan menarik. Hal tersebut dikarenakan hasil yang didapatkan dari pengukuran ini tidak hanya sekedar mengetahui perbedaan kecepatan persepsi individu, akan tetapi akan didapatkan informasi mengenai kegunaan fungsi sistem syaraf yaitu atensi, kemampuan proses persepsi dan proses kecepatan reaksi. Kelebihan dari pengukuran kelelahan dengan Reaction Timer diantaranya adalah mudah dilakukan, tidak memerlukan keahlian khusus, murah dan memungkinkan jika ingin melakukan pengukuran rutin. Hasil pengukuran dengan Reaction Timer akan dibandingkan dengan standar pengukuran kelelahan yaitu : Koesyanto dan Tunggul, 2005 a. Normal : waktu reaksi 150,0 – 240,0 mili detik b. Kelelahan Kerja Ringan KKR : waktu reaksi 240,0 - 410,0 mili detik c. Kelelahan Kerja Sedang KKS : waktu reaksi 410,0– 580,0 mili detik d. Kelelahan Kerja Berat KKB : waktu reaksi ≥ 580,0 mili detik.

4. Uji Performa Mental

Uji performa mental merupakan pengukuran kelelahan yang meliputi: Kroemer dan Grandjean, 1997 a. Masalah aritmatika b. Uji konsentrasi crossing-out test c. Uji estimasi dengan uji estimasi interval waktu d. Uji memori atau ingatan Konsep awal dari uji perfoma mental hampir sama dengan uji psikomotorik. Uji ini dapat memacu seseorang untuk menentukan dan mengeluarkan tanda-tanda kelelahan. Faktor lain yang berperan adalah akibat