26. Suara Serak
27. Merasa pening
28. Spasme dari kelopak mata
29. Tremor pada anggota badan
30. Merasa kurang sehat
C. Mekanisme Kelelahan
Perasaan kelelahan merupakan reaksi fungsionil dari cortex cerebri yang merupakan pusat kesadaran yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistik, yaitu
sistem penghambat atau inhibisi yang terdapat di dalam thalamus yang berfungsi menurunkan kemampuan manusia dalam bereaksi dan membuat seseorang ingin
beristirahat atau tidur. Serta sistem penggerak atau aktivasi yang terdapat di dalam formatio retikularis yang bekerja merangsang pusat vegetatif untuk
konversi ergotropis dari peralatan dalam tubuh untuk bekerja, melarikan diri dan lain-
lain Suma’mur, 2009. Keadaan seseorang sangat dipengaruhi oleh kedua sistem tersebut yang
bekerja secara berlawanan protagonis. Jika sistem penghambat lebih kuat, maka seseorang akan merasakan kelelahan dan penyesuaian trofotropik akan beraksi
sehingga tindakan organ motorik akan menurun. Begitu juga sebaliknya, jika sistem penggerak bekerja secara dominan, maka seseorang akan merasa segar,
penyesuaian ergotropik berjalan dan terdapat ketersediaan organ motorik untuk bekerja Sastrowinoto, 1985.
D. Klasifikasi Kelelahan
1. Kelelahan Berdasarkan Proses
a. Kelelahan Otot
Kelelahan otot atau dapat juga dikenal dengan kelelahan lokal dapat disebabkan oleh jenis pekerjaan. Kelelahan otot menandakan bahwa tubuh
tidak dapat melanjutkan kegiatan, sehingga menjadikan seseorang berhenti melakukan kegiatan. Kelelahan otot juga merupakan sinyal agar seseorang
beristirahat sebelum terjadinya kelelahan lebih berat dan mengalami kerusakan otot Kroemer et al, 2010.
Gejala kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak dari luar adalah berkurangnya kecepatan gerakan pekerja Budiono dkk, 2003.
Gejala lain yang menunjukan adanya kelelahan otot adalah penerimaan stimulus dengan kontraksi awal jaraknya semakin lama atau lamban,serta
perlambatan pada kontraksi dan relaksasi otot Kroemer et al, 2010. b.
Kelelahan Umum Kelelahan umum yaitu kelelahan yang ditandai dengan berkurangnya
kemampuan dalam bekerja yang dapat disebabkan oleh monotoni, intensitas, lama kerja, keadaan lingkungan, kondisi mental, status
kesehatan dan gizi seseorang Suma’mur, 2009. Gejala kelelahan umum ditandai dengan adanya perasaan letih yang luar biasa dan terasa aneh,
sehingga aktivitas kerja menjadi terganggu dan terhambat Budiono dkk, 2003.
2. Kelelahan Berdasarkan Waktu
a. Kelelahan Akut
Kelelahan akut biasanya mempunyai gejala yang terjadi secara cepat dan berakhir dengan cepat pula. Kelelahan akut dapat terjadi ketika kerja
suatu organ atau seluruh organ tubuh berlebihan dan datang secara tiba- tiba. Salah satu cara untuk menghilangkan kelelahan akut adalah dengan
istirahat yang cukup. b.
Kelelahan Kronis Kelelahan kronis terjadi akibat adanya akumulasi efek kelelahan pada
jangka waktu yang panjang dan kerap muncul saat bangun di pagi hari dan terjadi sebelum tenaga kerja melakukan pekerjaan Budiono dkk, 2003.
Pekerja yang menderita kelelahan kronis akan menjadi sumber permasalahan trouble maker
diperusahaan Suma’mur, 2009. Penyebab kelelahan kronis diantaranya adalah faktor fisik ditempat
kerja, faktor fisiologis yaitu akumulasi dari substansi toksin dalam darah dan faktor psikologis yaitu komplik yang mengakibatkan stres emosional
yang berkepanjangan. Sedangkan gejala kelelahan kronis seperti sakit kepala, rasa pusing, sulit tidur, jantung berdebar, berkeringat secara tiba-
tiba, nafsu makan menurun dan adanya gangguan pencernaan Kroemer dan Grandjean, 1997.