berupa adanya batas ketahanan tubuh terhadap proses kerja yang berakibat terhadap timbulnya kelelahan. Pekerjaan yang dilakukan secara kontinyu
dapat berpengaruh terhadap sistem peredaran darah, sistem pencernaan, otot, syaraf dan sistem pernafasan Suma’mur, 1999.
Dampak dari masa kerja lainnya adalah timbulnya keadaan melemahnya kinerja otot yang ditunjukkan dengan semakin rendahnya
menurunnya gerakan. Hal tersebut tidak hanya disebabkan oleh suatu sebab tunggal seperti terlalu kerasnya beban kerja, namun juga oleh tekanan
– tekanan yang terakumulasi setiap harinya pada suatu masa yang panjang
Occupational Safety and Health, 2003. Semakin lama seseorang melakukan pekerjaan akan menimbulkan kelelahan dan kebosanan serta
semakin banyak terpapar bahaya yang terdapat di lingkungan kerja Budiono dkk, 2003. Penelitian Nurhidayati 2009 menyatakan adanya hubungan
antara pekerja yang memiliki masa kerja lama dengan kelelahan.
10. Pekerjaan Monoton
WORKCOVER , 2008 Suma’mur 1999
Pekerjaan yang monoton dan berulang akan menyebabkan kelelahan fisik ataupun mental
Suma’mur, 1999. Pekerjaan monoton yaitu
melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan hal yang sama dalam periode atau waktu tertentu, dan dalam jangka waktu yang lama dan
biasanya dilakukan oleh suatu produksi yang besar Budiono dkk, 2003. Kondisi kerja yang berulang-ulang merupakan salah satu bentuk
suasana monoton yang dapat berakumulasi menjadi rasa bosan, serta
menjadikan pekerja merasakan kelelahan dan kejenuhan Kroemer dan Grandjean, 1997. Pembebanan otot secara statis dalam waktu yang cukup
lama akan mengakibatkan RSI Repetition Strain Injuries yaitu nyeri otot, tulang, tendon dan lain-lain yang diakibatkan oleh jenis pekerjaan yang
bersifat berulang. Macleod 2000 juga menyatakan bahwa kerja statis atau monoton menyebabkan kelelahan kerja yang kemudian dapat berdampak
pada kecelakaan, buruknya kualitas kerja serta menurunnya produktivitas.
11. Beban Kerja
Suma’mur 1999 WORKCOVER, 2008 OHS, 2003 Kroemer dan Grandjean, 1997.
Beban kerja adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya untuk mencapai tujuan bekerja Sudrajat
dkk, 1998. Setiap pekerjaan atau aktivitas merupakan beban bagi pelakunya. Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dalam
hubungannya dengan beban kerja. Apabila beban kerja lebih besar daripada kemampuan tubuh maka akan terjadi rasa tidak nyaman, kelelahan,
kecelakaan, cedera, rasa sakit, penyakit dan produktivitas menurun Santoso, 2004. Pekerjaan yang tergolong menjadi pekerjaan berat adalah semua
pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik yang besar yang dapat dilihat melalui jumlah konsumsi energi dan yang mengakibatkan penekanan pada
kerja jantung dan paru-paru Kroemer dan Grandjean, 1997. Dewasa ini, beban kerja lebih mengarah pada pembebanan pada kerja
fisik atau yang sering disebut kerja otot. Permenakertrans No. 13 Tahun 2011 mengelompokan beban kerja menjadi beban kerja ringan, sedang dan