Hubungan Antara Kebisingan Dengan Kelelahan

0,05 dikeluarkan dari model satu-persatu. Secara keseluruhan hasil pembuatan model faktor penentu dapat dilihat pada tabel 5.20. Tabel 5.20. Hasil analisis multivariat regresi logistik ganda antara umur, status gizi,konsumsi rokok, masa kerja, tekanan panas dan kebisingan dengan kelelahan pada pekerja pembuatan pipa dan menara tambat lepas pantai EPC3 di proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri , Serang-Banten Tahun 2013. No. Variabel Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model 5

1. Umur

0,753 0,758 - - - 2. Status Gizi 0,910 - - - - 3. Konsumsi Rokok 0,362 0,365 0,364 - - 4. Masa Kerja 0,077 0,071 0,018 0,024 0,006 5. Tekanan Panas 0,004 0,004 0,004 0,003 0,005 6. Kebisingan 0,064 0,064 0,044 0,058 - Jika melihat pada hasil analisis multivariat di tabel 5.20. dapat diketahui bahwa dari 6 enam variabel yang masuk dalam analisis, 2 dua diantaranya yaitu variabel masa kerja dan tekanan panas mempunyai Pvalue 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut merupakan variabel yang mempunyai hubungan secara signifikan dengan kelelahan kerja pada pekerja. Tabel 5.21. Hasil analisis multivariat antara masa kerja dan tekanan panas dengan kelelahan pada pekerja pembuatan pipa dan menara tambat lepas pantai EPC3 di proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri , Serang-Banten Tahun 2013. No. Variabel B Pwald OR 95 CI Pvalue 1. Masa Kerja 1,205 7,562 3,338 1,414 – 7,883 0,006 3. Tekanan Panas 1,240 7,731 3,457 1,442 – 8,288 0,005 Constant -1,118 8,988 0,327 – Dalam Tabel 5.21. dapat diketahui bahwa pada variabel masa kerja memiliki nilai OR = 3,338 menunjukan bahwa masa kerja akan berubah sebesar 3,338 kali terhadap kejadian kelelahan apabila tidak terdapat tekanan panas yang melebihi NAB di tempat kerja. Sedangkan pada variabel tekanan panas, nilai OR = 3,457 yang artinya bahwa tekanan panas akan berubah sebesar 3,457 kali terhadap kejadian kelelahan jika adanya kontrol dari masa kerja yang dihabiskan pekerja. Sedangkan jika dilihat dari koefisien B dan nilai OR pada tabel 5.20 dapat disimpulkan bahwa dari dua variabel yang memiliki hubungan signifikan, variabel tekanan panas merupakan variabel yang paling dominan yang mempengaruhi kelelahan karena memiliki nilai koefisien B dan OR yang paling tinggi.