Suma’mur 1999 mendefinisikan kelelahan kerja sebagai aneka keadaan yang disertai dengan penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja serta
lambatnya merespon suatu keadaan yang dapat disebabkan oleh kelelahan yang sumber utamanya adalah kelelahan visual indera penglihatan, kelelahan fisik
umum, kelelahan syaraf, kelelahan oleh lingkungan yang monoton dan kelelahan oleh lingkungan yang bersifat kronis atau terus menerus sebagai faktor secara
menetap. Kejadian kelelahan pada pekerja ini dapat dilihat dari adanya perlambatan pada proses faal syaraf dan otot yang ditandai dengan pemanjangan
waktu reaksi. L.R Hartley dalam artikel Fatigue and Driving juga menyimpulkan bahwa
kelelahan merupakan suatu keadaan dimana individu menyatakan bahwa dirinya tidak ingin melanjutkan tugas lagi, dikarenakan tuntutan tugas yang harus
dikerjakan meningkat dan membuat kinerja mereka menurun Karwowski, 2001. Sedangkan Bridger 2003 mendeskripsikan kelelahan menjadi tiga definisi
umum, yang pertama yaitu kelelahan merupakan kantuk kelelahan yang disebabkan karena kurangnya waktu tidur dan adanya gangguan irama sirkadian,
kelelahan juga disebut dengan “capek” karena melakukan aktivitas fisik yang berat atau berlebih dan juga mengacu pada kelelahan mental akibat melakukan
pekerjaan yang sama berulang-ulang.
B. Gejala Kelelahan
Kelelahan memang mudah untuk dihilangkan, dengan istirahat yang cukup perasaan lelah akan segera hilang. Namun, kelelahan yang terjadi secara terus
menerus
akan berakibat pada kelelahan yang bersifat kronis Suma’mur, 2009.
Oleh sebab itu, baik tenaga kerja ataupun pengusaha perlu mengetahui kejadian kelelahan yang dapat dikenali dengan melihat gejala kelelahan. Adapun gejala
kelelahan menurut Suma’mur 2009 adalah sebagai berikut:
1. Perasaan berat dikepala
2. Menjadi lelah seluruh badan
3. Kaki merasa berat
4. Menguap
5. Pikiran terasa kacau
6. Menjadi Mengantuk
7. Merasakan beban pada mata
8. Kaku dan canggung dalam
gerakan 9.
Tidak seimbang ketika berdiri
10. Ingin berbaring
11. Susah dalam berpikir
12. Lelah berbicara
13. Menjadi gugup
14. Tidak dapat berkonsentrasi
15. Tidak mempunyai perhatian
terhadap sesuatu 16.
Cenderung untuk lupa 17.
Kurang kepercayaan 18.
Cemas terhadap sesuatu 19.
Tidak dapat mengontrol sikap
20. Tidak dapat tekun dalam
pekerjaan 21.
Sakit kepala 22.
Bahu terasa kaku 23.
Punggung terasa nyeri 24.
Pernafasan terasa tertekan 25.
Haus
26. Suara Serak
27. Merasa pening
28. Spasme dari kelopak mata
29. Tremor pada anggota badan
30. Merasa kurang sehat
C. Mekanisme Kelelahan
Perasaan kelelahan merupakan reaksi fungsionil dari cortex cerebri yang merupakan pusat kesadaran yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistik, yaitu
sistem penghambat atau inhibisi yang terdapat di dalam thalamus yang berfungsi menurunkan kemampuan manusia dalam bereaksi dan membuat seseorang ingin
beristirahat atau tidur. Serta sistem penggerak atau aktivasi yang terdapat di dalam formatio retikularis yang bekerja merangsang pusat vegetatif untuk
konversi ergotropis dari peralatan dalam tubuh untuk bekerja, melarikan diri dan lain-
lain Suma’mur, 2009. Keadaan seseorang sangat dipengaruhi oleh kedua sistem tersebut yang
bekerja secara berlawanan protagonis. Jika sistem penghambat lebih kuat, maka seseorang akan merasakan kelelahan dan penyesuaian trofotropik akan beraksi
sehingga tindakan organ motorik akan menurun. Begitu juga sebaliknya, jika sistem penggerak bekerja secara dominan, maka seseorang akan merasa segar,
penyesuaian ergotropik berjalan dan terdapat ketersediaan organ motorik untuk bekerja Sastrowinoto, 1985.