dan menara tambat lepas pantai EPC3 di proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013.
2. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kelelahan
Hubungan antara status gizi dengan kelelahan pada pekerja dapat dilihat pada tabel 5.11 dibawah ini:
Tabel 5.11. Tabulasi silang antara status gizi dengan kelelahan pada pekerja
pembuatan pipa dan menara tambat lepas pantai EPC3 di proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri
, Serang-Banten Tahun 2013
Status Gizi Kelelahan
Total Pvalue
KKR KKS
KKB N
N N
N
Normal 22 33,8 25 38,5 18 27,7 65 100
0,176 Tidak Normal 7 20,0 20 57,1 8 22,9 35 100
Total 29 29,0 45 45,0 26 26,0 100 100 Berdasarkan tabel 5.11 hasil penelitian menunjukkan bahwa
diantara 65 pekerja dengan status gizi normal, tingkat kelelahan berat dialami oleh 18 pekerja 27,7 sedangkan dari 35 pekerja dengan status
gizi tidak normal,tingkat kelelahan berat dialami oleh 8 pekerja 22,9. Dilihat dari hasil uji statistik, didapatkan Pvalue sebesar 0,176 yang
ar tinya pada α = 5 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang bermakna antara status gizi dengan kelelahan pada pekerja pembuatan pipa dan menara tambat lepas pantai EPC3 di proyek
Banyu Urip PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013.
3. Hubungan Antara Lama Tidur Dengan Kelelahan
Hubungan antara lama tidur dengan kelelahan pada pekerja dapat dilihat pada tabel 5.12 dibawah ini:
Tabel 5.12. Tabulasi silang antara lama tidur dengan kelelahan pada pekerja
pembuatan pipa dan menara tambat lepas pantai EPC3 di proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri
, Serang-Banten Tahun 2013
Lama Tidur
Kelelahan Total
Pvalue KKR
KKS KKB
N N
N N
Baik 13 27,7 24 51,1 10 21,3 47 100
0,463 Buruk
16 30,2 21 39,6 16 30,2 53 100 Total 29 29,0 45 45,0 26 26,0 100 100
Berdasarkan tabel 5.12 hasil penelitian menunjukkan bahwa baik pada kelompok dengan lama tidur baik ataupun buruk, tingkat kelelahan
dengan prsentase terbanyak yang dirasakan adalah tingkat kelelahan sedang. Dimana diantara 47 pekerja dengan lama tidur yang baik, 51,1
mengalami kelelahan sedang. Sedangkan dari 53 pekerja dengan lama tidur buruk sebesar 39,6 mengalami kelelahan sedang. Dilihat dari hasil
uji statistik, didapatkan Pvalue sebesar 0,463 yang artinya pada α = 5
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama tidur dengan kelelahan pada pekerja pembuatan pipa dan menara
tambat lepas pantai EPC3 di proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013.
4. Hubungan Antara Status Perkawinan Dengan Kelelahan
Hubungan antara status perkawinan dengan kelelahan pada pekerja dapat dilihat pada tabel 5.13 dibawah ini:
Tabel 5.13. Tabulasi silang antara status perkawinan dengan kelelahan pada
pekerja pembuatan pipa dan menara tambat lepas pantai EPC3 di proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri
, Serang-Banten Tahun 2013
Status Perkawinan
Kelelahan Total
Pvalue KKR
KKS KKB
N N
N N
Tidak Kawin 7 33,3 11 52,4 3 14,3 21 100
0,387 Kawin
22 27,8 34 43,0 23 29,1 79 100 Total 29 29,0 45 45,0 26 26,0 100 100
Berdasarkan tabel 5.13 hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara 21 pekerja dengan status tidak kawin, tingkat kelelahan berat
dialami oleh 3 pekerja 14,3. Sedangkan dari 79 pekerja dengan status kawin,tingkat kelelahan berat dialami oleh 23 pekerja 29,1. Dilihat
dari hasil uji statistik, didapatkan Pvalue sebesar 0,387 yang artinya pada α = 5 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara status perkawinan dengan kelelahan pada pekerja pembuatan pipa dan menara tambat lepas pantai EPC3 di proyek Banyu Urip
PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013.