Masa Kerja Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Pada Pekerja
Berdasarkan analisis bivariat menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tekanan panas dengan kelelahan. Selain itu, setelah
dilakukan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda, didapatkan bahwa tekanan panas merupakan variabel paling dominan
yang mempengaruhi kelelahan pada pekerja pembuatan pipa dan menara tambat lepas pantai EPC3 di Proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri
Serang-Banten Tahun 2013. Hasil penelitian ini ditemukan pada penelitian yang dilakukan Ramdan 2007 yang menyimpulkan bahwa lingkungan
fisik kerja yang terlalu panas mengakibatkan tenaga kerja cepat lelah. Penelitian lainnya yang dapat membuktikan adanya hubungan antara
tekanan panas dengan kelelahan adalah penelitian Fahri dan Fasha 2010 terhadap tenaga kerja di bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali
Asam Jambi. Adanya hubungan antara tekanan panas dengan kelelahan pada
pekerja di EPC3-Banyu Urip ini disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja dan daerah tempat kerja memiliki suhu yang cukup tinggi. Dalam hal ini
dapat diketahui bahwa pekerja melakukan pekerjaan di workshop area dan open area fabrication
. Atap atau langit-langit di workshop area yang
terbuat dari zincalume yaitu lapisan galvanis campuran seng dan aluminium membuat suhu di dalam workshop semakin panas sehingga
pekerja akan mendapatkan beban kerja tambahan yang berasal dari tempat kerja panas.
Berbeda lagi dengan kondisi di open area fabrication. Karena adanya pengaruh dari cuaca daerah tempat kerja, hal ini menyebabkan suhu yang
terdapat ditempat kerja cukup tinggi. Pekerja yang berada di open area fabrication terpapar panas matahari secara langsung dan kondisi tersebut
juga mengakibatkan pekerja cepat kehilangan asupan cairan dan garam sehingga menyebabkan pekerja cepat merasa lelah. Hal ini diperkuat dari
adanya keluhan para pekerja ketika peneliti melakukan wawancara, dimana sebagian besar pekerja mengeluh dengan adanya lingkungan kerja
yang cukup panas, terlebih lagi pekerja yang melakukan pekerjaan di open area fabrication. Namun, dalam hal ini perusahaan telah melakukan
pencegahan untuk mengurangi dampak akibat adanya tekanan panas seperti menyediakan air minum untuk pekerja.
Kelelahan yang dirasakan pekerja tersebut disebabkan oleh adanya beban tambahan yang berasal dari lingkungan panas yang diterima
pekerja. Jika pekerja terpapar panas akan organ tubuh akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan panas dari tubuh, sehingga beban
fisik yang diterima pekerja akan lebih besar dan pekerja akan mengalami kelelahan yang lebih cepat. Tenaga kerja yang terpapar tekanan panas
akan mengakibatkan daya kerja, produktivitas, efektivitas dan efisiensi kerja
nya akan menurun Suma’mur, 1999. Selain itu tekanan panas juga sangat berpengaruh pada kinerja sumber daya manusia, serta lingkungan
yang ekstrim panas memiliki efek yang signifikan pada kapasitas kerja Bridger, 2003.
Lingkungan kerja yang memiliki tekanan panas yang cukup tinggi hendaknya dilakukan upaya pengendalian dengan menyediakan tempat
istirahat yang sejuk dengan suhu nyaman bagi orang indonesia atau comfort zone temperature adalah 24
C - 26 C. Perusahaan juga
sebaiknya menyarankan kepada pekerja untuk mengenakan pakaian khusus yang terbuat dari bahan katun dan berwarna cerah atau putih yang
dapat menyerap keringat. Selain itu, perusahaan juga disarankan untuk memberikan informasi kepada pekerja untuk minum sebanyak 150-200 cc
setiap 15-20 menit supaya suhu tubuh tetap dalam keadaan normal. Oleh sebab itu, dalam hal ini air minum sebaiknya ditempatkan pada jarak yang
relatif dekat dari semua area tempat kerja.