Masa Kerja Faktor- Faktor Penyebab Kelelahan

berat. Penetapan beban kerja tersebut sampai saat ini selalu dikaitkan dengan konsumsi energi atau jumlah kalori yang dikeluarkan pekerja. Padahal derajat ketegangan fisik atau beban kerja seseorang tidak seluruhnya bergantung pada pengeluaran kalori,tetapi dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran denyut jantung, metabolisme, respirasi dan suhu tubuh Sastrowinoto, 1985. Konz 1998 menyatakan bahwa jika berada dalam keadaan yang stabil atau tidak emosi, denyut jantung merupakan salah satu estimasi laju metabolisme yang baik. Berikut disajikan kategori beban kerja berdasarkan metabolisme, respirasi, suhu tubuh dan denyut jantung Christensen 1996 dalam Tarwaka dkk, 2004. Tabel 2.2 Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, Suhu Tubuh dan denyut jantung Sumber: Christensen, 1996 Encyclopedia of Occupational Health and Safety. ILO Ganeva Kategori Beban Kerja Konsumsi Oksigen lmin Ventilasi Paru lmin Suhu Rektal Denyut Jantung denyutmin Ringan 0,5 – 1,0 11 – 20 37,5 75 – 100 Sedang 1,0 – 1,5 21 – 30 37,5 – 38,0 101 – 125 Berat 1,5 – 2,0 31 – 43 38,0 – 38,5 125 – 150 Sangat Berat 2,0 – 2,5 44 – 56 38,5 – 39,0 151 – 175 Sangat Berat Sekali 2,5 – 4,0 57 – 100 39 175

12. Waktu Kerja

WORKCOVER 2008 Suma’mur 1999 OHS, 2003 Kroemer dan Grandjean, 1997. Waktu kerja adalah lamanya waktu yang dihabiskan pekerja melakukan pekerjaan dalam satu hari. Lamanya seseorang bekerja secara baik pada umumnya adalah 6-8 jam setiap harinya, sedangkan sisanya 16- 18 jam dapat digunakan untuk bersosialisasi dengan keluarga, istirahat, tidur dan lain- lain Suma’mur, 2009. Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu kerja sehari maksimum adalah 8 jam. Memperpanjang waktu kerja akan menurunkan efisiensi kerja, meningkatkan kelelahan kerja, kecelakaan dan penyakit akibat kerja Tarwaka dkk, 2004. Waktu kerja akan menentukan status kesehatan seseorang, efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjanya. Suma’mur 1999 menyatakan bahwa produktivitas mulai menurun setelah empat jam bekerja terus menerus apapun jenis pekerjaannya yang disebabkan oleh menurunnya kadar gula di dalam darah. Itulah sebabnya istirahat sangat diperlukan minimal setengah jam setelah empat jam bekerja terus menerus agar pekerja memperoleh kesempatan untuk makan dan menambah energi yang diperlukan tubuh untuk bekerja. Semakin lama durasi dan insentisas dalam bekerja, maka perasaan kelelahan akan semakin besar dirasakan oleh pekerja Kroemer dan Grandjean, 1997.