Shift Kerja Faktor- Faktor Penyebab Kelelahan

sebagai akibat pekerjaannya. Suhu nyaman bagi orang indonesia atau comfort zone temperature adalah 24 C -26 C dan pada umumnya orang Indonesia akan beraklimatisasi pada suhu iklim tropis, yaitu 28 C -32 C dengan kelembaban sekitar 85- 95 atau lebih Suma’mur, 2009. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1405 Tahun 2002 juga telah menetapkan bahwa suhu yang terdapat di Industri sebaiknya berkisar antara 18 C - 30 C. Diluar comfort zone temperature, maka produktivitas pekerja mengalami penurunan dan risiko kecelakaan akan bertambah. Tekanan Panas sangat berpengaruh pada kinerja sumber daya manusia, serta lingkungan yang ekstrim panas memiliki efek yang signifikan pada kapasitas kerja Bridger, 2003. Tekanan Panas dapat mempengaruhi daya kerja, produktivitas, efektivitas dan efisiensi kerja. Bekerja dengan suhu yang tinggi dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja sehingga untuk bekerja pada lingkungan dengan suhu tinggi, perlu upaya penyesuaian waktu kerja dan penyelenggaraan perlindungan yang tepat kepada tenaga kerja yang bersangkuta n Suma’mur, 2009. Beberapa penelitian menghubungan antara pengaruh tekanan panas dengan kelelahan pada pekeja. Salah satunya adalah penelitian Fahri dan Pasha 2010 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tekanan panas dengan kelelahan di bagian drilling Pertamina UBEP Kenali Asam Jambi. Ramdan 2007 juga menyatakan bahwa lingkungan fisik kerja yang terlalu panas mengakibatkan tenaga kerja cepat lelah karena kehilangan cairan dan garam. a. Pengukuran Tekanan Panas Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011 tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja, pengukuran panas dilingkungan kerja juga dapat diketahui dengan menggunakan parameter ISBB Indeks Suhu Basah dan Bola yang dimana ketentuan-ketentuannya memperhatikan hal- hal berikut ini: 1 Suhu Udara Kering dry bulb temperature: suhu yang ditunjukkan oleh termometer suhu kering. 2 Suhu Basah Alami natural wet bulb temperature: suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola basah alami. Merupakan suhu penguapan air yang pada suhu yang sama menyebabkan terjadinya keseimbangan uap air di udara, suhu ini biasanya lebih rendah dari suhu kering. 3 Suhu Bola globe temperature : suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola. Suhu ini sebagai indikator tingkat radiasi. Pengukuran beberapa faktor lingkungan yang telah disebutkan diatas dapat dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan alat ukur Thermal Environmental Monitor atau yang biasa disebut dengan WBGT Wet Bulb Globe Temperature. WBGT memiliki 3 termometer yang masing-masing berfungsi untuk mengkur suhu kering, suhu bola basah, suhu radian atau suhu global. Perhitungan hasil pengukuran panas lingkungan kerja dapat dibedakan menjadi dua kelompok uaitu: 1 Indoor area, yaitu lingkungan yang tidak terpajan oleh cahaya matahari secara langsung. ISBB untuk pekerjaan tanpa panas radiasi adalah : ISBB = 0,7 Suhu Basah Alami + 0,3 Suhu Bola 2 Outdoor area, yaitu lingkungan kerja yang terpajan oleh cahaya matahari secara langsung. ISBB untuk pekerjaan diluar ruangan dengan panas radiasi adalah : ISBB = 0,7 Suhu Basah Alami + 0,2 Suhu Bola + 0,1 Suhu Kering Dalam penerapannya di lapangan, pengukuran tekanan panas dengan WBGT dilaksanakan bersamaan dengan perhitungan jumlah panas metabolik yang diterima pekerja beban kerja sesuai dengan klasifikasi beban kerja menurut Permenakertrans No. 13 Tahun 2011 dan pengaturan waktu kerja tenaga kerja setiap jam.