produksi atau kenyamanan pekerja. Ventilasi ditempat kerja yang memadai akan mencegah kelelahan yang tidak perlu terjadi sebagai akibat lingkungan
kerja yang terlalu sesak LeBouef, 1979.
H. Pencegahan Kelelahan
Kelelahan dapat dikurangi atau dicegah dengan berbagai cara. Salah satu contohnya adalah memperhatikan keadaan umum di lingkungan tempat kerja
seperti pengaturan jam kerja, pengaturan waktu istirahat, menyediakan tempat atau ruangan untuk beristirahat, melakukan rekreasi dan lain sebagainya
Suma’mur 2009. Selain itu, menurut Occupational Safety and Health 2003 kelelahan dapat dikurangi dengan menyediakan waktu istirahat, tidur yang
cukup, relaksasi, gizi yang cukup, kegiatan yang menarik, kondisi kesehatan yang baik, adanya kegiatan yang membangkitkan semangat, pemberian reward
untuk para pekerja, dukungan teman dan keluarga dan lain sebagainya.
I. Kontraktor
Kontraktor menurut Holt 2005 adalah setiap orang suatu badan yang menjalankan bisnis atau usaha baik untuk keuntungan atau tidak dan telah
menyanggupi untuk mengelola atau melakukan pekerjaan konstruksi, atau mengatur setiap orang di tempat kerja di bawah kekuasaannya termasuk setiap
karyawan untuk melaksanakan atau mengelola pekerjaan konstruksi. Kontraktor bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Jasa konstruksi menurut undang-undang
nomor 18 tahun 1999 dapat didefinisikan sebagai layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi .
Sampai saat ini, Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
terutama di sektor konstruksi masih memprihatinkan. Data Kemenakertrans menyebutkan bahwa kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada tahun
2010 sektor kontruksi tercatat sebanyak 65.000 kasus kecelakaan kerja antaranews.com. Kecelakaan yang sering terjadi tersebut 85 nya diakibatkan
oleh faktor manusia Endroyo, 2010.
J. Kerangka Teori Penelitian
Kelelahan memiliki beragam penyebab yang berbeda-beda. Menurut Kroemer dan Grandjean 1997 mengelompokkan penyebab kelelahan menjadi
intensitas kerja fisik dan mental, faktor lingkungan, circadian rhythm status kesehatan, keadaan gizi, serta problem fisik seseorang yang berasal dari adanya
tanggung jawab, konflik dan kekhawatiran. Selain dari penyebab kelelahan yang telah disebutkan,
Suma’mur 1999 menambahkan bahwa kelelahan juga dapat disebabkan oleh faktor monotoni. Sedangkan Bridger 2003 juga menyebutkan
secara rinci penyebab menurunnya kapasitas kerja seseorang karena perasaan kelelahan yang berasal dari faktor personal seperti umur, status gizi, jenis
kelamin, konsumsi rokok dan alkohol, status gizi, gaya hidup dan motivasi serta dari faktor lingkungan di tempat kerja seperti kualitas udara, ventilasi,