ANJURAN MEMPERBANYAK KETURUNAN

ANJURAN MEMPERBANYAK KETURUNAN

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman didalam Al Qur'an:

"Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. " (Yaasin 12)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

"Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu. (Al Baqarah 223) Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Nikahilah oleh kalian wanita yang penyayang lagi subur (rahim- nya). Karena sesungguhnya aku bangga atas banyaknya kalian se- bagai umatku." (HR. Dawud dan Tirmidzi)

Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda:

Anjuran Memperbanyak Keturunan — 363

Apabila anak Adam meninggal dunia, maka putuslah seluruh amal perbuatannya, kecuali tiga perkara. Yaitu, amal jariyah yang ia beri- kan, ilmu yang ia manfaatkan (untuk kebaikan) dan anak shalih yang senantiasa mendo'akan dirinya." (HR. Muslim)

Pengarahan yang diberikan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terhadap memperbanyak keturunan mempunyai beberapa manfaat yang harus ditanggapi secara positif, baik itu dari segi ekonomi, kemiliteran atau politik. Anjuran atau ajakan untuk membatasi keturunan yang diberlakukan pada negara-negara berkembang dan miskin merupakan tipu daya dari pihak penjajah dan kebohongan para pengikut mereka atas dasar minimnya bahan makanan di negara-negara tersebut, guna menghindari bahaya kelaparan yang akan melanda.

Sekali lagi, bahwa ajakan yang mereka cetuskan itu hanyalah tipu muslihat belaka. Menurut mereka, tanah di negara-negara berkembang tidak memberikan penghasilan apa-apa. Sekalipun mereka juga membantu negara-negara berkembang dan miskin dalam memenuhi kebutuhan hidup penduduknya dan mengembangkannya, akan tetapi mereka tetap meme- gangnya dengan maksud-maksud tertentu yang pasti akan menguntungkan mereka. Seperti ketika mereka membantu bangsa Israel dalam membenahi tanah Palestina, sehingga mampu mengekspor berbagai macam produknya ke negara luar, sementara kuantitas penduduknya bertambah dengan cara pemindahan orang-orang Yahudi ke Palestina dari seluruh penjuru dunia. khususnya dari bekas Uni Soviet.

Contoh lain dari penekanan kelahiran, seperti yang dilakukan oleh negara Republik Mesir yang mencontoh cara tersebut karena rasa takut bencana kelaparan yang mungkin disebabkan padatnya penduduk. Pemimpin Mesir Jamal Abdul Nashir menerangkan, bahwa 97% tanah Mesir sangat potensi- al dan cocok untuk pertanian, akan tetapi hanya 4% saja yang dikelola, sedangkan sisanya tidak terpakai (Shawtu Islam Al 'Adad, hal. 84, Edisi bulan Rabi'uts Tsani, 1378. Penerbitan pertamanya di luncurkan pada bulan Oktober 1959).

Hal aneh yang sangat memalukan negara-negara jajahan adalah meng- ikuti program-program Penekanan Kelahiran, seperti yang di lakukan oleh Mesir. Karena kepadatan penduduknya yang tidak lebih dari 11 orang untuk setiap l/4km.-nya itu dianggap sebagai suatu keberhasilan.

Sesungguhnya penduduk Mesir hanya mencapai 37 juta jiwa. Semen- tara program tersebut tidak diarahkan kepada negara-negara kesatuan yaog jumlah penduduknya lebih dari 200 juta jiwa, yang tingkat kepadatan

364 — Kado Perkawinan 364 — Kado Perkawinan

Telah kita ketahui, bahwa negara-negara besar dan semisalnya begitu berani dalam mengembangkan jumlah penduduk dan memberikan anggar- an belanja yang sangat besar untuk menunjangnya. Untuk membahas me- ngenai masalah ini secara terperinci tidaklah cukup dengan hanya diterang- kan secara ringkas. Untuk itu, bagi siapa yang ingin mengetahui lebih dalam tentang apa sebenarnya yang telah mereka lakukan, maka bacalah referensi kitab dengan judul Ahdafu Al 'Usrahfi Al Islam wa At Tabaruut Al Mudharah, karangan Al Ustadz Husain Mahmud Yusuf, yang menjadi referensi kami untuk mengetahui langkah mereka.

Sebenarnya, hal yang tersembunyi di belakang program tersebut (yang untuk wilayah Indonesia disebut sebagai program keluarga berencana KB, Ed.) bukan disebabkan oleh minimnya bahan makanan, akan tetapi lebih karena didasarkan oleh rasa takut para penjajah akan bertambahnya jumlah penduduk pada negara-negara berkembang yang memungkinkan untuk menghancurkan misi mereka. Sebab itu, mereka tidak merasa cukup dengan hanya menyebarkan propaganda atas misi mereka saja, bahkan mereka menggunakan kekuatan dan pemaksaan untuk merealisasikan misi tersebut dan melakukannya dengan cara-cara yang keji. Seperti yang dilakukan oleh para penjajah di daratan Afrika Selatan dengan menghancurkan penduduk pribumi dan di Philipina melawan kaum muslimin Moro.

Mereka juga meletakkan (memberi) aturan-aturan terhadap program penekanan kelahiran pada bahan makanan yang mereka kirim untuk negara- negara berkembang. Mereka pun mengancam akan menghentikan bantuan perekonomian jika negara bersangkutan tidak menekan laju pertumbuhan penduduknya. Betapa hianatnya mereka.

William Zugkly, seorang dosen disalah satu Universitas yang sangat bergengsi didaratan Chicago —yaitu Universitas Stanford— mempubli- kasikan, bahwa dalam misi tersebut terdapat tuntutan untuk membasmi bangsa Negro, sebagai balasan pemberian anggaran keuangan dari peme- rintah. Pembasmian disini berarti rencan hukum dalam memusnahkan pen- duduk Negro di negara Amerika.

Jika negara seperti Amerika benar-benar ingin berbuat adil dan menye- lidiki dari mana mereka mengetahui akan hal itu, maka dosen tersebut tidak

Anjuran Memperbunyak Keturunan — 365 Anjuran Memperbunyak Keturunan — 365

Wilayah-wilayah kesatuan telah mengeluarkan biaya jutaan Dolar untuk menjalankan misi tersebut dinegara-negara berkembang, seperti alat-alat kontrasepsi yang diberikan gratis dan berbagai praktik aborsi yang murah. Semua itu dilakukan oleh negara-negara penjajah —meskipun disinyalir membahayakan kesehatan—, hanya karena keinginan mereka menekan kelahiran.

Walaupun tujuan negara-negara besar ini sepertinya baik, yaitu untuk membantu misi kemanusiaan, akan tetapi bantuan yang mereka berikan bukan berbentuk kedermawanan mereka bagi negara berkembang yang hidup dalam kesulitan. Juga bukan saja disebabkan oleh pertumbuhan pen- duduk secara pesat, akan tetapi justru lebih merupakan pembebanan bagi kesulitan ekonomi yang mereka ciptakan sendiri. Seperti yang sampai saat ini tengah dibicarakan oleh negaa-negara miskin untuk membayar bunga sebesar 20 Poundsterling setiap bulannya, yang sudah jelas atas kerugian- nya. Disamping itu, mereka juga menciptakan senjata-senjata penghancur manusia dan menjualnya pada bangsa-bangsa miskin setelah terjadi fitnah dan permusuhan diantara mereka (negara-negara miskin tersebut). Semua itu sebagai timbal balik atas bantuan yang mereka berikan untuk membe- nahi tanah-tanah mereka yang telah hancur akibat peperangan yang terjadi.

Untuk diketahui, bahwa persentase Income per-Kapita di negara kaya mencapai 87%, sedang negara-negara berkembang hanya mencapai 7,5% per tahun.

Seperti apa yang kita ketahui, bahwa program penekanan angka ke- lahiran yang dibangun oleh negara-negara besar hanyalah sebagai bentuk penjajahan atas negara-negara miskin dan yang tengah berkembang untuk membantu bangsa-bangsa seperti Israel. untuk itu, kita harus waspada dan memperhatikan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang artinya: "Nikahilah oleh kalian wanita yang penyayang lagi subur (rahimnya). Karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya kalian sebagai umatku." Ini merupakan mukjizat dari sabda Nabi yang ilmiah. Allahu A'lam.... ‡

366 — Kado Perkawinan