DO'A PARA NABIU NTUK MENDAPATKAN ANAK YANG SHALIH

DO'A PARA NABIU NTUK MENDAPATKAN ANAK YANG SHALIH

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman didalam Al Qur'an:

"Ya Rabb, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do'a." (Ali 'Imran 38)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

" Ya Rabb, jadikanlah aku seorang yang mendirikan shalat, begitu pula dengan anak-anakku. YaRabb, perkenankanlah do'aku." (Ibrahim 40)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

Ya Rabb, janganlah Engkau biarkan aku seorang diri (tanpa anak) dan Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang mewarisi. " (Al Anbiya' 89)

Didalam kitab yang berjudul Al Usratufi Al Islam, karangan Al Ustadz Musthafa Abdul Wahid disebutkan adanya hubungan pada ayat-ayat diatas:

394 — Kado Perkawinan

Dimana Al Qur'an menerangkan, bahwa para Nabi Allah itu adalah orang- orang pilihan yang berasal dari golongan manusia biasa (bukan malaikat). Mereka juga mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga dan mereka pun memohon kepada Allah untuk mendapatkan keturunan (anak). Allah Subhanahu wa Ta'ala, dalam hal ini Maha Mengetahui akan siapapun dari hamba-Nya yang berdo'a memohon kepada-Nya dengan ketundukan hati, agar Dia memberikan kenikmatan keluarga bagi mereka dan memberikan rasa kebahagiaan didalamnya.

Semuanya itu untuk tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dalam keluarga dan juga pendidikan akhlak yang baik. Sebab, Islam sangat menganjurkan kepada penganutnya untuk mempercayai akan pentingnya berkeluarga bagi keberlangsungan hidup manusia. Berkeluarga (menikah) merupakan kebutuhan yang alami bagi setiap manusia (yang normal), agar dapat terlepas dari kesengsaraan dan kegundahan hidup.

Anak-anak yang shalih merupakan perhiasan kehidupan dunia dan harta karun bagi seorang muslim didunia dan akhirat. Sesungguhnya anak-anak pun bisa menjadi penyeimbang dan pengatur bagi adanya hubungan seksual pada suami isteri. Juga memberinya kedudukan ke tempat yang di muliakan orang banyak menuju derajat perbuatan yang bisa dipertanggung jawabkan. Keluarga (perkawinan) juga dapat menjaga tatanan kehidupan dan me- langgengkan kekuatan seks hingga usia lanjut. Sebab, keluarga merupakan solusi terbaik didalam mengendalikan nafsu seks yang menyimpang ke- pada yang lebih baik. Sesungguhnya manusia itu cenderung untuk meng- ikuti apa yang diinginkan oleh fitrahnya pada segala hal yang dimiliki.

Ketika pasangan suami isteri sukses dalam membina kehidupan awal dari rumah tangganya dan memiliki segala apa yang diinginkan —tanpa dapat diduga—, akan tetapi pada kesemuanya itu masih terdapat potensi yang mendorong keduanya (suami isteri) untuk melakukan hal-hal yang keji dan menyimpang. Oleh karena itu, hendaknya benar-benar di jaga ke utuhan rumah tangga yang sudah terjalin dengan cara masing-masing meng- hindarkan diri dari segala apa yang dapat merusakkan hubungan diantara keduanya.

Sebuah keluarga pasti memiliki kesibukan dan menghadapi berbagai tuntutan kebutuhan yang tiada hentinya. Terlebih pada saat jumlah dan usia anak bertambah, dimana mereka juga lebih membutuhkan perhatian ekstra. Untuk itu, kita (orang tua) harus memperlakukan mereka secara adil (tidak memihak) dan menjaga keseimbangan kebutuhan dalam batas-batas ke- wajaran. Sekiranya tidak menzhalimi salah satu dari anggota keluarga yang ada atau membebaninya secara berlebihan, maka tidak ada salahnya jika di lakukan (dipenuhi).

Do'a Para Nabi Untuk Mendapatkan Anak yang Shalih — 395

Dari sudut pandang seksual kita mendapatkan, bahwa keluarga yang terbentuk secara alamiah (wajar, tidak di paksakan) akan memperoleh cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Dengan kata lain. mereka akan tercegah dari hal-hal yang merusak jasmani dan terjadinya penganiayaan satu sama lain. Memberikan bagiannya masing-masing (be- rupa kepuasan) pada waktu melakukan hubungan seksual yang berakhir dengan kerelaan dan keridhaan (dinukil dari kitab Al Insan bainal Madinah wa Al Islam). ‡

396 — Kado Perkawinan