INTIMIDASI ATAS KEBENCIAN KARENA LAHIRNYA ANAK PEREMPUAN
INTIMIDASI ATAS KEBENCIAN KARENA LAHIRNYA ANAK PEREMPUAN
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman didalam Al Qur'an: "Dan apabila seseorang diantara mereka diberi kabar dengan ke-
lahiran seorang bayi perempuan, maka memerahlah mukanya dan ia sangat marah. Lalu ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah hidup-hidup ? Ketahuilah, alang- kah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. " (An Nahl 58-59)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang dikehendaki dan Dia memberikan anak-anak perempuan
Iniimidasi Atas Kebencian Karena Lahirnya Anak Perempuan — 385
kepada siapa yang Dia kehendaki serta memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki. " (Asy Syura 49)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Seorang laki-laki tengah berada di sisi Ibnu Umar dan ia memiliki beberapa anak perempuan. Ia berangan-angan akan kematian mereka (anak-anaknya). Maka Ibnu Umar marah dan berkata: Apakah engkau yang memberi mereka rizki (makan)?'' (Di nukil dari kitab Al Adab Al Mufshad, karangan Imam Bukhari).
Seorang pemimpin Arab menikahi seorang wanita muda belia dan ber- harap mendapatkan anak laki-laki didalam perkawinannya. Akan tetapi. yang lahir justru seorang anak perempuan. Maka ia pun pergi meninggal-kan rumahnya dan tinggal di rumah miliknya yang lain. Setelah waktu berjalan selama satu tahun, kebetulan ia melewati tempat tinggal isteri yang pernah ditinggalkannya itu. Bertepatan pada saat itu sang isteri hendak mengajak puterinya menari. Melihat sang suami melintasi rumahnya, lalu sang isteri berkata:
"Tidaklah mungkin Abu Hamzah mendatangi kami Dan mengurus kami di rumah ini Kemarahan telah merasuki hatinya Karena kami dianggap mencegah fitrah
Demi Allah... Perasaan itu tidak terdapat pada diri kami Sementara kami hanya bisa menerima apa yang diberi."
Maka sang suami pun tersentuh mendengarnya, hingga ia pun bergegas memasuki rumah tersebut serta mencium kepala isteri dan puterinya.
Muhammad Labib Al Buuhi berkata: "Segala akibat dari sesuatu itu tidak dapat secara langsung diketahui pada saat itu juga. Manusia tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya, kecuali dengan mendapatkan pertolongan Allah. Sedangkan orang yang berakai tidak akan tunduk kepada hawa nafsu dan godaan syaitan."
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman didalam Al Qur'an: "Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik akibat-
nya bagi kalian. " (Al Baqarah 216) Oleh karena itu, jangan terlalu berlebihan dalam kegembiraan maupun
kesedihan menyambut lahirnya seorang anak (laki-laki maupun perempuani
386 — Kado Perkawinan
Sebab, sesorang tidak pernah tahu mana yang terbaik pada keduanya. Be- rapa banyak perempuan yang mendatangkan manfaat bagi keluarga dan keturunannya serta padanya terdapat juga kebaikan dan rahmat, yaitu pada saat ia menginjak usia dewasa. Disamping itu, berapa banyak anak laki-laki yang menjauhi dan mendurhakai orang tuanya saat mereka (orang tuanya) menginjak usia lanjut. Pengalaman selama ini menunjukkan, bahwa sisi baik yang di miliki oleh perempuan itu lebih banyak dan pahala yang di dapat karena bersyukur atasnya justru lebih melimpah (dinukil dari kitab Al Hayatu Az Zaujiyah).
Anak perempuan merupakan anugerah Allah, maka sangatlah layak bagi orang yang membenci kelahirannya mendapatkan murka Allah. Dari renungan tentang ayat di atas dapat di simpulkan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta 'ala mendahulukan penyebutan wanita atas laki-laki, dimana hal itu semoga menjadi penjelas bagi kedudukan perempuan, sekaligus sebagai penjelasan bagi ketidaktahuan serta kebodohan orang-orang yang mem- benci kelahiran perempuan.
Salah seorang sastrawan terkemuka menuliskan sebuah karyanya yang ia buat khusus sebagai ucapan selamat atas kelahiran anak perempuannya, yang kemudian ia kirimkan kepada teman-temannya:
"Selamat datang perempuan terhormat dan ibu dunia Perekat kekerabatan Anak yang suci dan pembawa kabar gembira Bagi saudara-saudaranya yang berlomba mendapatkannya Dari orang-orang yang ingin memilikinya."
Betapa besar perhatian kebanyakan suami atas kelahiran anak laki-laki terhadap kepentingan-kepentingan sang anak dan juga isterinya sehabis melahirkan, khususnya pada saat nifas. Keanehan yang di miliki oleh ke- banyakan orang tua, khususnya bapak, dimana mereka masih menganggap bahwa Allah belum memenuhi keinginan hati mereka apabila anak yang mereka peroleh adalah perempuan.
Orang tua yang membenci kelahiran anak perempuan, mereka begitu suka memalsukan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam untuk menjelek-jelekkan perempuan. Seperti dengan mengemukakan hadits palsu yang artinya: "Mengubur anak perempuan merupakan suatu kehor- matan." Atau hadits palsu yang lain (yang artinya): "Sebagus-bagus biaya pemakaman adalah bagi perempuan." Atau hadits palsu lainnya (yang arti- nya): "Perempuan memiliki dua penghalang kuburan dan suami. Lalu beliau ditanya: Yang mana yang lebih utama? Beliau menjawab: Kuburan." Atau hadits palsu lainnya (yang artinya): "Perempuan memiliki sepuluh aurat.
Intimidasi Atas Kebencian Karena Lahirnya Anak Perempuan — 387
Apabila seorang perempuan menikah, maka satu aurat telah ditutup oleh suaminya dan jika perempuan meninggal dunia, maka ke sepuluh auratnya tertutup semua." Juga hadits palsu lainnya (yang artinya): "Sebagus-bagus prosesi pemakaman adalah pemakaman bagi anak-anak perempuan."
Anehnya, Al Manawi, seorang pengarang kitab Faidhul Qadir yang meletakkan hadits tersebut pada salah satu kitabnya, dengan begitu kagum menjelaskan mengenai hadits palsu yang artinya: "Mengubur perempuan merupakan suatu kehormatan." Ia berkata: "Bahwa salah satu perkara yang membuat Allah memuliakan seorang bapak adalah apabila anak perem- puannya dikuburan. Begitu juga sebaik-baik pemakaman adalah pemakam- an bagi anak perempuan. Sebab, perempuan merupakan aurat dan sifat perempuan mendatangkan kelemahan serta tidak ada kemerdekaan pada diri perempuan. Nafkah dan biaya hidupnya banyak dan terkadang men- datangkan aib serta mengundang musuh ke rumah. Beberapa orang saudara datang kepada salah seorang saudara mereka untuk mengucapkan selamat. karena kematian anak perempuannya. Mereka berkata: Aurat sudah ter- tutup, biaya telah tercukupi dan pahala telah dianugerahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta 'ala." ‡
388 — Kado Perkawinan