HUKUM BERBOHONG DAN KEWAJIBAN BERLAKU ADIL KEPADA ANAK

HUKUM BERBOHONG DAN KEWAJIBAN BERLAKU ADIL KEPADA ANAK

Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amir, ia berkata: "Pada suatu hari ibu memanggilku, sedangkan saat itu Rasulullah

Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tengah bertamu di rumah kami. Ibuku berkata: Kemarilah, aku akan memberimu sesuatu. Maka Rasulullah bertanya kepada ibuku: Apa yang ingin engkau berikan padanya? Ibuku menjawab: Aku ingin memberinya korma. Maka Rasulullah bersabda: Jika sampai engkau tidak memberinya sesuatu, maka di- tulis oleh malaikat untukmu satu kebohongan." (HR. Abu Dawud dengan sanad sahih)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman didalam Al Qur'an:

Hukum Berbohong dan Kewajiban Berlaku Adil Kepada Anak — 413

"Sesungguhnya ada tanda-tanda kekuasan Allah pada kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. Yaitu, ketika mereka (saudara-saudara Yusuf)) berkata: Sungguh Yusuf dan saudara kandungnya —yaitu Benyamin— lebih di cintai oleh bapak kita daripada kita sendiri. Padahal kita ini adalah satu golongan yang kuat. Sesungguhnya bapak kita berada dalam ke-liruan yang nyata. Lalu salah seorang dari mereka berkata: Bunuhlah Yusuf atau buanglah ia di suatu daerah (yang tidak dikenal) agar perhatian bapakmu tercurah kembali kepadamu saja dan sesudah itu hendaknya kalian menjadi orang-orang yang baik. " (Yusuf 7-9)

Diriwayatkan dari Nu'man bin Basyir, dimana ia berkata: "Aku diberi sesuatu oleh bapakku. Kemudian ibuku berkata: Aku tidak rela hingga engkau meminta kesaksian kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam akan hal itu. Maka bapakku pergi menemui Rasulullah seraya menyampai- kan apa yang menjadi hajatnya: Sungguh aku telah memberi anakku se- suatu, akan tetapi ibunya menyuruhku untuk meminta kesaksian kepadamu, wahai Rasul Allah. Maka Rasul bertanya: Apakah engkau juga memberi-kan kepada anak-anakmu yang lain semisal itu? Bapakku menjawab: Tidak. Lalu beliau bersabda: Berbuat adil-lah engkau diantara anak-anakmu dan janganlah meminta kesaksian kepadaku mengenai apa yang engkau tidak berlaku adil atasnya. Karena sungguh aku (Rasulullah) tidak bersaksi atas perbuatan yang demikian." (Al Hadits)

Diriwayatkan dari Anas, dimana ia berkata: "Bahwa seorang laki-laki berada disamping Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Lalu datanglah anak laki-laki dari laki-laki yang tengah duduk disamping Rasulullah itu. Lalu ia (sang bapak) mencium dan mendudukkan diatas pangkuannya. Beberapa saat kemudian datang pula anak perempuan dari laki-laki tersebut. Akan tetapi sang bapak mendudukkan ia di depannya (tidak di pangkuannya). Melihat kejadian itu, Rasulullah bertanya kepada sang bapak: Mengapa engkau tidak berbuat adil kepada keduanya." (HR. Al Bazzar dan para perawinya adalah orang-orang yang tsiqah)

Banyak orang tua yang mengeluh tentang berkembangnya sifat hasad diantara anak-anaknya, yang mana kesemuanya itu —bagi para orang tua— diakui merupakan penyebab dari lemahnya pengawasan terhadap perilaku anak-anaknya yang menyimpang. Dengan penuh kecemasan para orang tua

414 — Kado Perkawinan 414 — Kado Perkawinan

Banyak kita lihat sikap orang tua yang tidak melakukan hal itu (berbuat adil kepada anak) pada berbagai kesempatan. Lihatlah kisah Yusuf, yang menimbulkan bencana hanya karena bapaknya, yaitu Nabi Ya'qub, lebih mengutamakan Yusuf dan Benyamin daripada saudara-saudaranya yang lain.

Orang tua wajib mengetahui sifat alamiah anak yang cenderung untuk berlaku manja dan berusaha meraih keistimewaan-keistimewaan yang mampu ia dapatkan dari orang tuanya. Ketika ia terhalang untuk mendapat- kan perlakuan manja dan keistimewaan-keistimewaan tersebut, akibat masuknya anak lain dalam kehidupannya (saingan), baik itu merupakan saudara kandungnya sendiri maupun anak orang lain, maka perasaan hasad akan segera hinggap dan masuk kedalam diri sang anak, laksana bisa ular yang menyebar keseluruh tubuh.

Dengan adanya pesaing, maka sang anak akan merasa khawatir, yang disebabkan munculnya rasa hasad dan cemburu. Namun demikian, biasa-nya kekhawatiran itu bersifat menduga-duga saja dan tidak ada sebab bagi sang anak untuk bisa mewujudkan apa yang tengah ia khawatirkan itu. Ketakutan bersaing biasanya melahirkan tindakan yang tidak logis, juga tidak selaras dengan hukum 'hubungan sebab akibat'. Bahkan kejadian semacam ini juga terjadi diantara orang-orang dewasa. Sedangkan bahaya-nya akan lebih besar jika terjadi pada usia anak yang masih kecil.

Keadaan peyebab cemburu yang banyak terjadi adalah ketika seorang anak tiba-tiba mendapati seorang adik yang baru lahir, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu atau pengarahan baginya atau dipersiapkan secara matang untuk menyambut hadirnya adik baru. Bukankah telah banyak dibuktikan, bahwa kecemburuan tidak merasuk pada diri anak yang dipersiapkan untuk menyambut lahirnya saudara baru. Atau setidak-tidaknya sebab tersebut tidak terlalu banyak berpengaruh (bisa di kendalikan).

Begitu juga dengan anak kembar, yangmana diantara keduanya sangat sedikit sekali memiliki perasaan cemburu kepada saudara kembarnya, baik itu kembar sejenis atau berbeda. Ada sebab lain yang juga disepakati me- rupakan faktor penyebab timbulnya hasad pada diri anak. Yakni, meng- utamakan seorang anak dari lainnya atau membandingkan antara satu

Hukum Berbohong dan Kewajiban Berlaku Adil Kepada Anak — 415 Hukum Berbohong dan Kewajiban Berlaku Adil Kepada Anak — 415

Para ahli psikologi telah bersepakat, bahwa kecemburuan pada diri wanita lebih banyak kadarnya daripada laki-laki. Kecemburuan lebih sering terjadi pada diri anak yang lebih cerdas dan lebih sedikit terjadi pada anak- anak yang dipersiapkan untuk menyambut kelahiran saudara barunya.

Diantara faktor penyebab kecemburuan adalah, bahwa orang tua me- numpahkan seluruh perhatian terhadap salah seorang dari anaknya yang sedang sakit dan membiarkan anak lainnya, sehingga anak-anak yang lain menyangka bahwa diri mereka tidak berarti dan anak yang sakit itu mulia dan dimanja. Juga mengira, bahwa sakit itu adalah suatu keistimewaan yang menjadikan anak lebih dicintai orang tuanya, sehingga akan merasa senang seandainya dirinya sakit. Cara terbaik untuk mengatasi hal demi- kian adalah, sang ibu atau bapak mengajak anak-anaknya yang sehat ber- sama-sama ikut merawat saudaranya yang tengah menderita sakit.

Faktor lain yang dapat menimbulkan kecemburuan pada diri seorang anak, yakni apabila ada seorang tamu yang menaruh kagum pada salah seorang anak dan ungkapan kekaguman itu diucapkan di hadapan atau di dengar oleh anak-anak yang lain. Jika satu kali kejadian saja akan meng- akibatkan cemburu, lalu bagaimana jika hal tersebut terjadi berulang-ulang pada setiap kesempatan? •:•

416 — Kado Perkawinan