ANCAMAN DARIPIHAK KERABAT, SUAMI,DANKELUARGA
ANCAMAN DARIPIHAK KERABAT, SUAMI,DANKELUARGA
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Hindarilah olehmu mengunjungi wanita! Kemudian seorang laki- laki bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu dengan ipar (saudara laki-laki, kerabat dekat suami, isteri)? Beliau menjawab: Ipar adalah kematian." (HR. Bukhari, Muslim)
Berkunjungnya ipar ke rumah salah seorang dari saudaranya yang telah menikah itu laksana maut yang membinasakan. Yaitu, dapat menimbulkan fitnah yang lebih besar, dikarenakan sikap toleransi manusia terhadap hal- hal yang dilarang. Banyak sudah problematika hidup yang terjadi hingga guncangannya meruntuhkan pilar-pilar kekeluargaan. Semua itu terjadi akibat mengabaikan peringatan hadits ini.
Yang sangat mengagumkan, bahwa penulis pernah mendengar ada cerita tentang seorang pria yang menikahi seorang wanita. Lalu hamillah wanita tersebut. Sang suami menghendaki agar persalinan isterinya ditangani oleh saudara laki-laki suaminya yang berprofesi sebagai dokter bersalin. Akan tetapi, sang isteri menolaknya dengan mengatakan: "Aku tidak mau per- salinanku di tangani oleh seorang dokter yang aku kenal. Sebab aku kha- watir tidak dapat menanggung akibatnya, karena ia telah melihat auratku."
Ancaman dari Pihak Kerabat, Suami, dan Keluarga — 455
Para sahabat pria dari suami atau para sahabat wanita dari sang isteri pun menyerupai posisi yang sama dengan ipar, dimana ancaman biasanya berkembang dari mereka. Banyak diantara orang yang mudah di tipu ber- keyakinan, bahwa tidak ada ancaman dari pihak mereka.
Pernah diselenggarakanlah jamuan makan malam yang mereka nama- kan jamuan kekeluargaan —yang sebenarnya lebih tepat jika dikatakan sebagai perang keluarga—. Yang terjadi sesungguhnya adalah, bahwa salah seorang di antara mereka mengundang saudara berikut isterinya untuk datang kerumah. Kemudian mulailah mereka menikmati arak bersama, dimana ia memperbanyak takaran arak untuk para suami dan mengurangi takarannya untuk diberikan kepada para isteri. Sedangkan dirinya sendiri hanya minum sedikit, agar tetap sadar (terjaga), sehingga dapat memainkan peran jahatnya.
Setelah lebih kurang satu jam lamanya, mabuklah para suami hingga tidak sadarkan diri (pingsan). Dilanjutkan kemudian oleh sentuhan-sentuhan dan senda gurau yang turut ambil bagian antara dirinya dengan isteri saudara- saudaranya yang juga telah sedikit mabuk akibat mengalirnya alkohol di kepala mereka. Hingga selesai sudah perburuan dengan memangsa isteri saudaranya sendiri didekat para suami mereka yang tengah mabuk.
Ada pula kerabat keluarga perempuan yang sama bahayanya dengan kerabat keluarga laki-laki. untuk itu, waspadalah! Sungguh telah dicerita- kan —di wilayah Florida— tentang sebuah kejahatan kotor yang dilakukan dikalangan kaum intelektual. Ringkasnya ialah, bahwa ada seorang wanita mencintai seorang dokter muda yang dikenalnya melalui suaminya sendiri dalam sebuah pesta di klub yang sering dikunjungi oleh sang suami beserta dirinya. Ia tidak kuasa untuk menolak berdansa, ketika dokter muda ter- sebut memintanya menemani berdansa, sesuai kebiasaan yang berlaku pada masyarakat terpelajar di sana. Lalu hubungan kedua insan ini semakin ber- tambah erat, hingga bersepakat untuk menikah.
Akan tetapi, yang menjadi problem ialah melepaskan diri dari suami yang amat sangat mencintainya serta dari kedua anaknya yang masih kecil. Kemudian sang dokter mendorong keberanian wanita tersebut untuk me- masukkan racun kedalam makanan sang suami dan anak-anaknya. Maka berlangsunglah kejahatan wanita tersebut, hingga menuntutnya untuk me- larikan diri bersama sang kekasih dengan kendaraannya.
Ketika para petugas yang berwenang menelusuri jejak wanita pem- bunuh beserta kekasihnya tersebut, tiba-tiba mereka menemukan jasad ke- duanya dalam keadaan mengenaskan disebuah jurang yang tidak terlalu dalam dan dekat dari jalan umum. Sedang kendaraan yang mereka tumpangi
456 — Kado Perkawinan 456 — Kado Perkawinan
Ini hanya sebuah contoh dari ribuan alegori (contoh cerita) tentang dampak negatif pergaulan bebas. Dapatkah kiranya kejadian tersebut men- jadi sebuah pertimbangan bagi kita kaum yang mau berpikir. ‡:•
Ancaman dari Pihak Kerabat, Suami, dan Keluarga — 457