BERTAUBATLAH WAHAI PEMUDA PEMUDI

BERTAUBATLAH WAHAI PEMUDA PEMUDI

Allah Subhanahu wa Ta'alla berfirman di dalam Al Qur'an: "Dan orang-orang yang tidak menyembah Ilah lain bersama Allah

dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah (untuk mem- bunuhnya), kecuali dengan alasan yang dibenarkan serta tidak berzina. Adapun bagi siapa yang melakukan hal itu, niscaya ia akan men- dapatkan balasan atas dosa yang telah dikerjakannya. Yakni, akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan akan kekal dalam adzab tersebut, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, maka kejahatan yang telah mereka lakukan akan diganti oleh Allah dengan kebajikan. Allah adalah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Al Furqan 68-70)

Tidak diragukan lagi, bahwa setelah seorang mukmin menelaah pem- bahasan mengenai balasan dari sikap menjauhi dosa, maka akan mengalir air liurnya, karena ingin mendapatkan apa yang telah disediakan oleh Allah bagi laki-laki dan wanita yang menjauhi dosa. Yaitu, berupa balasan pahala

Bertaubatlah Wahai Pemuda Pemudi — 503

yang besar, di mana telah tersedia berbagai kebaikan yang tidak dapat di- gambarkan oleh imajinasi manusia. Oleh karena bempa hal-hal yang belum pemah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan belum pemah terdetik dalam hati seorang pun. Bempa hal-hal yang tiada tempat yang cukup untuk merincinya.

Terkadang ada orang yang terkalahkan oleh hawa nafsu dan godaan syaitan, hingga ia berbuat dosa zina, lalu melupakan rahmat dan ampunan Allah. Mungkin juga karena ia melakukannya bemlang kali hingga pada akhirnya terjadi dalam dirinya berbagai masalah psikologis, di mana ia merasa takut atas dosa-dosa yang telah dilakukannya. Untuk itu, kepada orang yang telah berbuat demikian, penulis mempersembahkan pemba- hasan ini. Penulis ingin menjelaskan, bahwa Islam membuka lebar-lebar pintu taubat dan ampunan bagi orang-orang mukmin yang mau menyesali apa (dosa) yang telah dilakukannya pada masa lalu.

Taubat, menumt Prof. Fathi Yakan, mempakan kesempatan yang mulia, di mana seseorang bisa memperbami jiwa spiritualnya dan mengembali- kannya dari himpitan dosa serta kesalahan. Sehingga ia menjelma menjadi manusia yang merenungkan kembali ampunan dan kerelaan. Ketika se- orang manusia kehilangan rasa kemanusiaannya, maka hidup akan bembah menjadi sepenggal adzab, ketakutan dan kegelisahan.

Dalam kitab Fii Dhilalil Qur'an termaktub penafsiran mengenai ayat tersebut diatas yang menyatakan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta 'ala se- nantiasa membukakan pintu taubat bagi para hamba-Nya yang ingin selamat dari adzab yang bumk. Kesemuanya itu dapat dilakukan dengan cara ber- taubat, memperbaiki Iman dan beramal shalih. Sebagaimana diajarkan di dalam Al Qur'an yang artinya: "Kecuali orang-orang yang bertaubat, ber- iman dan beralmal shalih. " Allah menjanjikan bagi mereka dengan meng- ganti apa yang telah mereka lakukan —sebelum bertaubat— menjadi ke- bajikan setelahnya, yangmana kesemuanya itu disandarkan kepada amal kebaikan mereka yang baru. Hal itu merupakan limpahan karunia Allah yang tiada taranya jika dibandingkan dengan perbuatan hamba.

Pintu taubat senantiasa terbuka dan dapat dimasuki oleh setiap orang yang terjaga mata hatinya serta menginginkan untuk kembali kepada ke- baikan. Orang yang mempunyai keinginan tidak akan mudah berpaling dan tiada gelisah. Karena, telah mendapatkan petunjuk Allah guna mencari perlindungan kepada-Nya, bagaimanapun keberadaannya dan dosa apa pun yang telah ia perbuat.

Adapun cara untuk mendapatkan pertolongan dimaksud adalah dengan mengerjakan cara-cara berikut ini:

504 — Kado Perkawinan

1. Bangunlah di waktu malam gelap gulita, wahai orang yang menyerah- kan diri, yakni ketika kebanyakan dari manusia terlelap tidur.

2. Bangun dan serulah Rabbmu yang menciptakan gelapnya malam. Juga pada saat diserukan untuk bergegas menunaikan shalat fajar (Subuh) dari suara adzan.

3. Mohonlah ampunan kepada Allah Yang Maha Besar (Agung) dengan segenap jiwa dan carilah ridhanya, karena Dia sama sekali bukanlah pendendam.

4. Sesalilah apa yang telah engkau perbuat dan tinggalkanlah apa yang telah terjadi pada hari kemarin untuk kemudian menyongsong hari esok yang lebih baik.

5. Menunduklah dan katakan: "Ya Rabb, aku memohon ampunan-Mu, sesungguhnya aku —tanpa maaf-Mu— tiada memiliki apa-apa yang dapat menolongku.

6. Alangkah menyedihkan, jika umurku aku sia-siakan dengan melakukan berbagai perbuatan dosa, sementara Engkau mengawasi aku dari atasku.

7. Ya Rabb, aku tiada mengira akan kmenerima kepahitan akibat terge- lincir, sedangkan sumbernya (asalnya) terlihat bagus.

8. Ya Rabb, sungguh berat bagiku dosa-dosa besar didepan mataku yang masih berlalu-lalang.

9. Ya Rabb, tiada tempat untuk berlindung, kecuali kasih sayang-Mu. Se- moga aku tidak terusir dari perlindungan-Mu.

10. Ya Rabb, berilah aku rahasia taubat, di mana aku dapat membayar hutang- hutangku kepada-Mu. Sungguh, keagungan-Mu sebagai saksi atas hal tersebut.

11. Engkau Maha Tahu tentang keadaan hamba-Mu. Sesungguhnya aku tengah terbelenggu rantai yang sangat berat.

12. Engkau Maha Mengabulkan bagi setiap hamba yang berdo'a meminta perlindungan-Mu. Engkau Maha Pemberi balasan bagi setiap hamba yang memohon pertolongan.

13. Dari laut mana selain laut-Mu kami minum dan ke pintu mana selain pintu-Mu kami mengetuk.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Salllam bersabda:

Bertaubatlah Wahai Pemuda Pemudi — 505

"Allah lebih senang dengan taubat hamba, ketika sang hamba ber- taubat kepada-Nya, daripada kegembiraan salah seorang di antara kalian jika ia berada diatas ontanya di padang sahara, kemudian onta itu meninggalkannya, sedang di atasnya terdapat makanan dan mi- numan yang menjadi bekal baginya. Lalu ia merasa putus asa untuk mendapatkan kembali onta tersebut. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan berbaring dibawah bayang-bayangnya. Sungguh ia telah berputus asa untuk mendapatkan kembali ontanya. Ketika ia berada dalam keadaan begitu, tiba-tiba ontanya berdiri disampingnya. Ia pun meraih kendalinya. Kemudian ia berkata karena sangat gembiranya: Ya Allah, Engkaulah hambaku dan akulah Rabb-Mu. Ia salah meng- ucapkan karena sangat gembira hatinya." (HR. Muslim) ‡

506 — Kado Perkawinan