KEHIDUPAN RUMAH TANGGA BUKANLAH UNTUK KENIKMATAN SEMATA

KEHIDUPAN RUMAH TANGGA BUKANLAH UNTUK KENIKMATAN SEMATA

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman didalam Al Qur'an: "Wahai isteri-isteri Nabi, kalian bukanlah seperti wanita yang lain,

jika kalian bertaqwa (kepada Allah dan Rasul-Nya). Untuk itu, ja- nganlah kalian tunduk (melembutkan) dalam berbicara sehingga menjadi berkeinginanlah orang yang ada penyakit didalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. Juga hendaknya kalian tetap berada di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias serta bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah terdahulu. Lalu diri- kanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah serta Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian —wahai Ahlul Bait— dan membersihkan jiwa kalian sebersih-

Kehidupan Rumah Tangga Bukanlah Untuk Kenikmatan Semata — 309

bersihnya. Oleh karena itu, ingatlah apa yang dibacakan di rumah- rumah kalian dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabi). Se- sungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut lagi Maha Me- ngetahui. " (Al Ahzab 32-34)

Pasangan suami isteri yang beriman dan beramal shalih harus memiliki wawasan yang luas. Caranya adalah dengan menggunakan waktu senggang untuk mendalami ajaran Islam dan mencerdaskan —melalui ajaran itu— bagi generasi muslim maupun orang-orang yang masih berada diluar Islam (agar dapat menariknya untuk masuk kedalam Islam). Sebagaimana mereka harus menanamkan kebudayaan Islam yang baik terhadap anak-anak mereka dan janganlah dibiarkan jika waktu istirahat mereka hanya dihabiskan untuk bermain saja serta janganlah terlalu cepat merasa puas dengan pendidikan yang mereka (anak-anak) dapatkan di sekolah saja. Keterlambatan menya- dari hal-hal seperti ini akan mengakibatkan bahaya yang justru akan kem- bali kepada diri orang tua sendiri dan keluarga. Sungguh kemalangan yang sangat menyedihkan bagi kedua belah pihak (bagi anak itu sendiri dan kedua orang tuanya). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman didalam Al Qur'an:

"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami (Allah) menuliskan apa-apa yang telah mereka kerjakan dan juga dari sisa perbuatan yang mereka tinggalkan. " (Yaasin 12)

Anak merupakan warisan bagi orang tua yang akan mengikuti jejak yang telah di tinggalkan (di ajarkan) oleh keduanya, baik itu di waktu mereka berdua masih hidup maupun sesudah meninggal dunia. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya, kecuali pada tiga perkara. yaitu, pada sedekah jariah yang pernah ia berikan, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang selalo mendo'akan dirinya."

310 — Kado Perkawinan

Firman Allah diatas menegaskan agar para isteri senantiasa menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji. Seperti bersikap tegas terhadap laki-laki asing yang hendak berbicara (mengganggu) dirinya dan berdiam diri di rumah sambil mengerjakan segala apa yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya (seperti mendidik anak dan mempersiapkan generasi berikutnya secara matang). Dengan itu, maka berarti seorang isteri telah menata per- jalanan sebuah bangsa, bahkan nilai-nilai kemanusiaan secara umum, jika ia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan pendidikan Islam yang kuat sebagai bekal menjalani hidup dikemudian hari.

Salah seorang tokoh pendidikan pernah berkata: "Serahkan kepadaku kendali pendidikan, maka perubahan wajah dunia berada dalam genggam- anku (tanggunganku)." Sebagian dari kewajiban penting seorang isteri yang di informasikan oleh ayat tadi adalah menolong suaminya didalam men- capai kemaslahatan hidup, menjaga diri dan anak-anaknya serta menyam- paikan ide-ide yang dimiliki oleh suami kepada mereka yang berada di bawah tanggung jawabnya.

Demikianlah peranan yang sesungguhnya dari seorang isteri, yang bukan hanya sebagai alat pemuas kebutuhan biologis saja. Lebih dari itu, la juga berfungsi sebagai penjaga rahasia atau semacam sekretaris pribadi yang siap untuk membantu dan memberi dorongan semangat kepada sang suami. Sikap mengabaikan yang sering diiakukan oleh para isteri terhadap hal-hal semacam inilah yang merupakan salah satu penyebab para suami mencari sekretaris baru (lain), yang pada akhirnya karena sering berkumpul akan mengakibatkan terjadinya perselingkuhan dan hal-hal yang tidak di inginkan.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rahmat-Nya kepada se-orang suami yang bangun di malam hari, lalu menunaikan shalat dan membangunkan isterinya untuk mengajaknya menunaikan shalat juga. Jika sang isteri mengabaikan ajakannya, maka ia pun (sang suami) memercikkan air ke wajah isterinya (agar ia segera bangun), Allah juga memberikan rahmat-Nya kepada seorang isteri yang bangun

Kehidupan Rumah Tangga Bukanlah Untuk Kenikmatan Semata — 311 Kehidupan Rumah Tangga Bukanlah Untuk Kenikmatan Semata — 311

Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda:

"Jika seorang suami membangunkan isterinya pada malam hari, kemudian keduanya melakukan shalat dua raka'at, maka mereka ber- dua ditulis termasuk golongan orang-orang yang banyak menyebut (mengingat) asma Allah." (HR. Abu Dawud dan An Nasa'i dengan sanad sahih)

Ketika kekhalifahan berpindah ke tangan Umar bin Abdul Aziz Ra- dhiyallahu 'Anhu, orang-orang mendengar suara tangisan yang tinggi di rumahnya (rumah Umar). Lalu ditanyakan oleh seseorang mengenai ke- jadian itu. Maka dijawab, bahwa Umar yang diangkat menjadi khalifah memberikan pilihan kepada budak-budak perempuan miliknya, dimana ia (Umar) berkata: "Telah dilimpahkan kepadaku suatu urusan yang nantinya akan membuatku sibuk hingga tidak bisa lagi mengurusi kalian. Barang- siapa diantara kalian yang terpilih untuk aku merdekakan, maka akan aku merdekakan ia. Sedang bagi siapa yang tidak terpilih, maka tidak akan aku merdekakan. Maka —secara serentak— menangislah mereka dengan suara yang cukup keras (hingga terdengar dari luar), karena merasa putus asa mengharapkannya."

Ibnul Qayyim berkata: "Sesungguhnya shalat malam itu dapat mem- berikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya." Ada sebagian isteri yang memperbanyak pelaksanaan shalat malam dan ketika ditanya-kan kepada mereka mengenai hal tersebut, maka mereka menjawab: "Shalat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami merasa senang jika wajah kami menjadi lebih bagus" (dipetik dari kitab Raudha Ath Thalibin, hal. 220).

Hal tersebut tidaklah mengherankan (logis), karena bangun pada malam hari akan turut serta didalam membantu olah tubuh dan menggerakkan raga setelah berhenti selama beberapa jam untuk tidur, dimana yang ditakutkan dalam hal ini (terlalu banyak tidur) adalah akan mengeraskan urat nadi karena menurunnya volume pasokan darah di dalam urat tersebut. Disamping

312 — Kado Perkawinan 312 — Kado Perkawinan

Termaktub didalam kitab Al 'Usrahfii Al Islam mengenai keterangan yang berkaitan dengan hadits tersebut diatas, yang secara ringkasnya ber- bunyi demikian: "Hadits tersebut merupakan gambaran yang indah me- ngenai pasangan suami isteri yang saling mencintai dan saling merasakan manisnya taat serta nikmatnya beribadah. Gambaran tersebut diperlihatkan untuk memberikan pengarahan kepada kita bersama, bahwa perbuatan se- perti itu sangatlah baik untuk dilakukan (diikuti).

Pada saat sekarang ini, tolok ukur masing-masing individu dari pasang- an suami isteri telah berbeda, sehingga agama tidak lagi mempunyai ke- dudukan diantara mereka. Terkadang, jika seorang suami taat beragama, maka ia hanya mencukupkan untuk dirinya sendiri, seolah-olah ia merasa bahwa dirinya tidaklah bertanggung jawab atas isteri dan keluarganya. Hal seperti itu mempunyai pengaruh didalam menunjang proses kehancuran sebuah keluarga dan melemahkan atas kekuatan yang pernah dimilikinya. ‡

Kehidupan Rumah Tangga Bukanlah Untuk Kenikmatan Semata — 313