MERUBAH NAMA YANG JELEK

MERUBAH NAMA YANG JELEK

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Ubahlah nama-nama yang jelek." (HR. Tirmidzi)

Diriwayatkan dari Ibnu Umar bin khaththab Radhiyallahu Anhu, ia bercerita: "Aku memiliki seorang puteri yang aku beri nama Ashiyah. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengganti namanya dengan Jamilah" (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi dengan sanad sahih).

Ada sebuah riwayat yang menyatakan: "Bahwa sesungguhnya Zainab binti Abi Salamah sebelumnya bernama Barrah. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengganti namanya dengan Zainab" (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah serta yang lainnya).

Abu Dawud berkata: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam merubah nama Al 'Ashi, Aziz, 'Utlah, Syaithan, Al Hukm, Gurab, Habbah dan Syihab dengan nama Hasyim. Merubah Harb dengan nama Salam, Al Mudhthaji' dengan nama Al Munba'its, Urfah dengan nama Khadrah, Sya'bu Ad Dhalalah dengan nama Sya'bu Al Huda dan bani Mughwah dengan nama Bani Rasydah."

Lebih lanjut Abu Dawud berkata, bahwa aku memberikan sanadnya dengan singkat.

AI Khaththaabi berkata: "Nama Al 'Ashi mempunyai arti maksiat hingga di rubah menjadi Al Mukmin yang mempunyai arti taat dan pasrah kepada

Merubah Nama yang Jelek — 379

Allah. Nama Al Aziz mempunyai arti kemuliaan yang juga di rubah, karena kemuliaan hanyalah milik Allah semata, sedangkan tanda bagi diri seorang hamba adalah kerendahan dan patuh kepada-Nya (Allah). Nama 'Utlah juga di anjurkan untuk di rubah, karena mempunyai arti keras dan kasar, seperti perkataan sebagian orang Rajulul 'Utlah yang artinya pemuda yang sangat kasar. Sedangkan sifat orang mukmin itu lembut dan ramah. Nama Syaithan merupakan bentuk jamak dari kata Syathana yang mempunyai arti 'jauh dari kebaikan'. Nama Syaithan juga merupakan sebutan bagi suatu tindak kedurhakaan yang keji bagi jin dan manusia. Nama Al Hukm mem- punyai arti penguasa yang tidak terjangkau oleh hukum dan sifat ini hanya cocok di sandang oleh Sang Khaliq (Allah 'Azza wa Jalla). Karena, salah satu dari nama Allah adalah Al Hukm. Nama Al Gurab diambil dari kata Al Garbu yang bermakna jauh atau juga dapat diartikan dengan hewan yang makanannya kotor dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam membolehkan untuk membunuhnya, baik itu dalam kondisi halal maupun haram. Nama Habbah adalah sejenis ular dan menurut sebuah riwayat se- jenis syaitan. Nama Asy Syihab bermakna nyala api neraka dan neraka me- rupakan hukuman dari Allah bagi hamba yang berbuat ingkar kepada-Nya. Adapun 'Ufrah merupakan sifat tanah yang tidak ada tumbuhan yang hidup padanya (gersang), maka dianjurkan untuk dirubah menjadi Khadhrah yang mempunyai arti pengharapan terhadap kebaikan nasib. Disamping semua itu, sebaik-baik nama bagi wanita adalah seperti nama yang di sandang oleh para sahabat wanita pada zaman Rasulullah."

Imam Ibnul Qayyim berkata: "Telah bertindak gegabah sebagian orang yang tidak mengerti didalam memberikan nama kepada anak-anak mereka. Oleh karena itu, Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberikan petunjuk kepada umatnya dengan mencegah mereka dari hal-hal yang dapat men- jebak mereka memperdengarkan apa yang dibenci oleh Allah dan Rasul- Nya. Semua itu bertujuan agar mereka tidak terjebak dalam taklid buta dengan memberikan nama kepada anak-anak mereka yang tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya mereka inginkan, sehingga nantinya tidak mendatangkan kerusakan."

Berkenaan dengan apa yang dimaksudkan oleh penjelasan diatas, yaitu dengan menampilkan nama-nama yang berlawanan dengan nama yang di- larang; seperti memberi nama Yasar yang berlawanan dengan 'Asar (artinya. manusia yang paling sulit), juga Ribaah yang berlawanan dengan Khasaa- rah (artinya orang yang merugi), maka terkadang muncul suatu kekeliruan terhadap nama yang sesungguhnya diperbolehkan oleh Allah Ta'ala. Yaitu. bahwa apa yang diberikan ternyata mendatangkan permasalahan, khusus- nya tentang arti dari nama itu sendiri. Sebab, mereka —yang memberi

380 — Kado Perkawinan 380 — Kado Perkawinan

Ibnul Qayyim berkata: "Memberikan nama yang baik kepada anak adalah dengan harapan, agar menjadikan kebaikan pada suluruh dari sisi kehidupannya. Sementara sebagian orang mengira, bahwa nama yang telah diberikan oleh orang tuanya telah sesuai dengan sifat yang dimilikinya, hingga menjadi ia menjadi bangga dengannya. Persoalan lain yang juga sering terjadi adalah, bahwa seseorang menduga kalau nama yang disan- dangnya itu terpuji, bahwa dirinya suci dan dapat mengangkat kedudukan lainnya (berlaku 'ujub). Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam merubah nama Barrah menjadi Zainab seraya bersabda (yang arti- nya): 'Janganlah engkau merasa suci, karena Allah lebih mengetahui orang- orang yang baik diantara kalian'."

Memberikan nama Nurudddin, Ruknuddin dan Badruddin menurut ke- tentuan di atas adalah tidak boleh. Dari pembahasan tersebut dapat kita simpulkan, bahwa memilih nama bagi pria dan wanita itu merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Untuk itu, tidak dibenarkan se- enaknya didalam memberikan nama kepada anak, sehingga menyebabkan penyesalan pada diri sang anak di kemudian hari (setelah ia dewasa). Ter- lebih lagi jika bersikap mengabaikan dengan nama-nama para sahabat besar yang sudah dikenal kealiman mereka, keluhuran budi mereka dan perjuang- an mereka membela agama Allah. ‡

Merubah Nama yang Jelek — 381