Menggali dan menemukan nilai-nilai kepemimpinan Peneguhan

40 | Buku Guru Kelas V SD 1 Raja Suta Permana menunjukkan kekuasaan dan keadilan bagi ketiga puteranya. Mereka memiliki hak yang sama. Syarat untuk mengganti- kan dirinya dengan membunuh anak ayam, ditujukan untuk melihat sikap-sikap yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin. 2 Tindakan kedua kakaknya menunjukkan bahwa mereka taat kepada perintah. Mereka memenuhi aturan, tetapi mereka melupakan hati nurani. 3 Si Bungsu berani menanggung hukuman gantung, karena baginya kebenaran, kepedulian dan kesucian hati nurani, lebih penting daripada perintah dan ketaatan. Nomor 4 dan 5 Jawaban bebas tergantung dari peserta didik

4. Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik

Guru mengajak peserta didik untuk membentuk kelompok, untuk mendiskusi- kan ciri-ciri pemimpin yang baik. Masing-masing kelompok berdiskusi dan mencatat hasil diskusi dengan bagan sebagai berikut: Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik No. Sikap-Sikapnya Tindakan-Tindakannya 1 2 3 4 5 5. Peneguhan Berdasarkan jawaban serta hasil diskusi, guru dapat memberikan peneguhan. sebagai berikut: Kisah di atas menunjukkan bahwa seorang pemimpin tidak lahir dengan sendirinya. Jiwa dan semangat kepemimpinan, dipengaruhi oleh keluarga. Orang tua kita adalah pemimpin kita di dalam keluarga. Nasihat dan petuah mereka pantas kita taati, kita pun dapat berkomunikasi dengan mereka, terutama jika ada hal-hal yang kurang kita mengerti. Perjuangan, pengorbanan dan kepedulian mereka, dapat kita jadikan sebagai teladan dalam kehidupan kita. Kita akan selalu merasa aman dan bahagia jika kita mengalami penyertaan dari orangtua atau orang lain yang sangat mengasihi kita. Kita juga akan merasa aman jika kita Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 41 memiliki pemimpin-pemimpin yang selalu memperhatikan dan mendukung kita dalam perjalanan hidup kita. Sebagai generasi muda, kita akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Maka kita harus belajar dan membekali diri dengan sikap-sikap yang pantas untuk menjadi seorang pemimpin. Dalam kehidupan Bangsa Israel, Allah adalah pemimpin mereka. Raja atau Pemimpin bangsa, adalah wakil Allah yang sepenuhnya menjalankan kedaulatan dari Allah. Pemimpin atau raja yang baik, merupakan lambang kehadiran dan penyertaan Allah di tengah umat-Nya. Kesetiaan Bangsa Israel dan para pemimpinnya kepada Allah akan selalu mengantar mereka untuk merasakan kehadiran Allah yang menolong dan menyelamatkan. Langkah Kedua: Mendengarkan dan Mendalami Cerita Kitab Suci 1. Membaca dan Mendengarkan Cerita Kitab Suci Guru mengajak peserta didik untuk membaca dan mendengarkan cerita Kitab Suci berikut ini. Janji Tuhan kepada Daud Bdk. 2Sam 7: 8-17 Setelah bangsa Israel menetap di tanah Kanaan, Tuhan tetap menyertai bangsa Israel. Bangsa Israel merasa aman dan damai di bawah naungan Tuhan. Allah tetap menyertai umat Israel hingga menjadi suatu kerajaan yang besar. Waktu raja Saul tidak setia kepada Allah, maka Allah memilih Daud sebagai raja kedua yang memimpin bangsa Israel. Waktu itu ada seorang nabi, Natan namanya. Kepada Natan Allah berfirman: “Pergilah kepada Daud. Katakanlah kepada hamba-Ku Daud, “Beginilah firman Tuhan semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang engkau jalani dan telah melenyapkan segala musuh di depanmu. Aku membuat namamu besar, seperti nama orang-orang besar di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dulu. Juga diberitahukan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama- sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan tahta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya untuk selama-lamanya.”