Peneguhan Yesus Taat Pada Allah

Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 87 Penutup 1. Evaluasi Guru dapat memberikan evaluasi, dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut 1 Dalam hal apa saja kamu dicobai? Bagaimana caramu mengatasinya? 2 Ceritakanlah kembali kisah Yesus dicobai 3 Apakah teladan yang dapat kita peroleh dari Yesus? Mengapa?

2. Doa

Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa ketaatan, misalnya doa ketaatan dari Buku Puji Syukur nomor 152 berikut ini: Doa Ketaatan Allah yang Mahakuasa, Engkau telah memberi kami teladan ketaatan yang kokoh dalam diri Yesus yang telah taat pada-Mu sampai mati, bahkan sampai mati di salib; demikian juga Engkau memberi kami seorang ibu, Maria, yang menaati panggilan-Mu dengan menjawab, ”Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Tanamkanlah semangat ketaatan Yesus dan Maria dalam hati kami, supaya kami pun taat kepada kehendak-Mu, yang Kaunyatakan lewat para pemimpin jemaat dan pemimpin masyarakat; juga lewat panggilan-Mu, dan terlebih lewat suara hati yang adalah bisikan Roh-Mu sendiri. Semoga kami selalu taat mengikuti bimbingan Roh-Mu, agar kami jangan jatuh ke dalam dosa, tetapi selamat sampai kepada-Mu meniti jalan hidup yang penuh tantangan dan cobaan. Ya bapa, berilah kami semangat ketaatan sejati. Amin. Lihat Puji Syukur No. 152

3. Pengayaan

Sebagai pengayaan, guru dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk menuliskan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar atau berita di media massa yang mencerminkan ketaatan seseorang dalam menghadapi godaan.

4. Remedial

Guru memberi tugas untuk membantu peserta didik yang dipandang belum menguasai tujuan kegiatan pembelajaran, membaca kembali Kisah Yesus dicobai serta membuat rangkuman mengenai godaan yang dihadapi Yesus dan sikap Yesus dalam menghadapinya. 88 | Buku Guru Kelas V SD

G. Yesus Mengajarkan Pengampunan

Kompetensi Inti 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia Kompetensi Dasar 3.4. Memahami makna karya keselamatan Allah yang berpuncak pada sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus 4.1. Mensyukuri karya keselamatan Allah yang berpuncak pada sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Indikator Peserta didik dapat 1. Menceritakan kembali “Perumpamaan Anak yang Hilang” dalam Luk 15:11- 32 2. Menyebutkan sikap Bapa di dalam“Perumpamaan Anak yang Hilang” 3. Menjelaskan mengapa Bapa mengampuni Si Bungsu dan bukannya menghukum dan juga menemui si Sulung yang marah. 4. Menjelaskan makna “Perumpamaan Anak yang Hilang” dalam Luk 15:11- 32 bagi hidupnya. Tujuan 1. Dengan mendalami Luk 15:11-32 peserta didik dapat menjelaskan mengapa Bapa mengampuni Si Bungsu yang telah berbuat dosa. 2. Dengan mendalami Luk 15:11-32 peserta didik bersedia mengampuni orang yang berbuat salah kepadanya. Bahan Kajian 1. Berita tentang pencuri yang dihakimi massa dan diselamatkan polisi. 2. Kisah Luk 15: 11-32 3. Pengalaman hidup peserta didik dan guru tentang mengampuni