Apersepsi Roh Kudus Menguatkan Hati Para Rasul

118 | Buku Guru Kelas V SD Langkah Pertama: Mendalami Beberapa Kutipan Kitab Suci 1. Membaca Luk 24: 13-14; Yoh 20: 19; 21:1-3 dilanjutkan Kisah Para Rasul 2:1-15; 22-24;32-33 Lukas 24:13-14 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Yohanes 20: 19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid- murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu” Yohanes 21:1-3 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Kisah Para Rasul 2:1-15 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 119 dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.” Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.” Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,….

2. Tanya Jawab

Setelah membaca beberapa kutipan tersebut murid diminta menyusun pertanyaan, misalnya: 1 Apa yang dialami para rasul Yesus setelah Yesus wafat? 2 Apa yang mereka perbuat setelah Yesus wafat? 3 Mengapa mereka kembali ke kampung halaman dan menjalankan pekerjaan seperti semula? 4 Mengapa mereka takut pada bangsa Yahudi? 5 Mengapa mereka berkumpul di Yerusalem? 6 Bagaimana peristiwa turun-Nya Roh Kudus atas para rasul? 7 Apa arti bunyi seperti tiupan angin, lidah-lidah seperti nyala api dan berbicara dalam berbagai bahasa? 8 Lambang-lambang lain apa yang digunakan untuk menggambarkan Roh Kudus? 9 Bagaimana para rasul menjadi berani? 10 ……………………………………………………………………………………………………………. Setelah peserta didik menyusun pertanyaan, diplenokan lalu dirangkum atau dipilih pertanyaan mana yang akan dibahas dalam langkah selanjutnya.

3. Membaca Referensi dan Diskusi

a. Tugas

Peserta didik diajak untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukan dengan membaca teks Kitab Suci tersebut dan juga membaca referensi, misalnya Ensiklopedi Gereja atau Ensiklopedi Perjanjian Baru, dapat juga membaca katekismus atau bertanya pada pastor, lalu berdiskusi dengan teman.

b. Pleno Hasil diskusi selanjutnya diplenokan.

120 | Buku Guru Kelas V SD

c. Peneguhan • Pulang kampung

Yesus sangat diharapkan oleh para murid-Nya menjadi penguasa. Meskipun Yesus berkali-kali mengingatkan bahwa kedatangan Yesus bukan untuk menjadi penguasa namun para murid tetap berharap akan hal itu. Maka ketika Yesus ditangkap, diadili, dan dihukum salib hingga wafat, para murid mulai pulang kampung. Dua murid pulang ke Emaus, Petrus menjala ikan kembali sebagaimana yang ia lakukan sebelum mengikuti Yesus. Berita kebangkitan mengejutkan mereka hingga mereka berkumpul kembali. Meskipun demikian mereka berkumpul dalam suasana takut pada bangsa Yahudi yang bermaksud menghentikan gerakan kenabian Yesus. • Roh Kudus turun atas para rasul Ketika para murid sedang berkumpul, mendadak mereka mendengar bunyi seperti tiupan angin, dan melihat lidah-lidah seperti nyala api dan bahasa merekapun mampu dipahami oleh banyak orang yang berbahasa berbeda. Itulah karya Roh Kudus. Angin atau udara dihirup ketika orang bernafas. Menghirup udara berarti menghirup kehidupan. Angin, udara melambangkan kehidupan. Roh Kudus sang pemberi kehidupan. Api lambang semangat. Roh Kudus memberi semangat pada para rasul untuk berani bersaksi akan peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus. Pemahaman akan berbagai bahasa melambangkan bahwa Roh Kudus adalah Roh Pemersatu. Hal ini berlawanan dengan kesombongan manusia dalam kisah menara Babel sehingga Allah menceraiberaikan mereka dengan berbagai bahasa. Dengan Roh Kudus yang tercerai berai itu bersatu kembali. • Berbagai lambang dan peran Roh Kudus Roh Kudus juga dilambangkan dengan air, palm jari tangan, krisma dan sebagainya. Air, melambangkan kesegaran, kehidupan baru. Krisma, juga jari tangan palm melambangkan penyembuhan, menjadi kuat kembali penguatan. Masing-masing lambang mengungkapkan peran Roh Kudus, sebagaimana telah dilaporkan dalam pleno. Sebagaimana dikatakan Yesus, Roh Kudus pun akan mengingatkan akan segala hal yang dikatakan dan dilakukan Yesus, dan mengajarkan sesuatu yang akan datang. Dengan kehadiran Roh Kudus karya keselamatan Allah tidak berakhir dengan wafat Yesus melainkan berlanjut dengan kehadiran Roh Kudus hingga akhir zaman. Langkah Kedua: Menemukan Jejak Roh Kudus dalam Kehidupan Para Murid Yesus

1. Tugas

Peserta didik dalam kelompok diminta menemukan peristiwa-peristiwa yang