Tanggapan Peserta Didik Peneguhan

50 | Buku Guru Kelas V SD atau sesudah engkau. Tambahan pula, Kuberikan kepadamu umur yang panjang” Tak lama kemudian datanglah dua orang perempuan menghadap raja Salomo. Yang pertama berkata kepadanya: “Ya Tuanku, aku dan perempuan ini tinggal bersama dalam satu rumah dan aku melahirkan anak, pada waktu ia di rumah itu. Tiga hari kemudian, perempuan ini pun melahirkan anak. Kami sendirian. Tidak ada orang bersama-sama kami di dalam rumah. Pada waktu malam, anak perempuan ini mati, karena tertindih waktu perempuan ini tidur. Di tengah malam ia bangun, diambilnya anakku dari sisiku dan anakku digantinya dengan anaknya yang sudah meninggal. Tadi pagi, ketika saya bangun dan memeriksa anak yang telah mati dengan teliti, ternyata bukan dia anak yang kulahirkan.” Tetapi perempuan yang lain berkata: “Bukan, anakku masih hidup. Anak perempuan itu yang telah mati” Keduanya bertengkar sengit di depan Raja Salomo. Maka, Raja Salomo berkata kepada prajurit: “Ambilkan pedang dan belahlah anak yang masih hidup menjadi dua bagian. Separuhnya diberikan kepada perempuan ini, sebagian lain diberikan kepada perempuan itu.” Mendengar keputusan raja, perempuan yang anaknya masih hidup berkata: “Saya memohon, ya Tuanku, berikanlah anak yang masih hidup kepada perempuan itu. Jangan membunuhnya.” Tetapi perempuan yang lain berkata: “Supaya jangan untukku ataupun untukmu, maka lebih baik belahlah anak itu.” Mendengar itu, maka raja memutuskan: “Berikanlah anak yang masih hidup itu kepada perempuan yang menyayangi nyawa anak itu, karena dialah ibunya yang benar.” Seluruh Israel mengakui bahwa kebijaksanaan Allah pada raja Salomo untuk melakukan keadilan.

2. Mendalami Cerita Kitab Suci

Guru mengajak peserta didik untuk berdialog mendalami isipesan cerita Kitab Suci, dengan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: Gbr. Raja Salomo yang bijaksana menyelesaikan perkara Gbr. Raja Salomo Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 51 1 Apa yang diminta Salomo kepada Tuhan menurut cerita tadi? 2 Mengapa kebijaksanaan yang diminta oleh Salomo? 3 Bagaimana Salomo memutuskan perkara dari dua perempuan yang memperebutkan seorang bayi? 4 Apakah keputusan Salomo bijaksana? Mengapa? 5 Mengapa sikap adil dan bijaksana harus kita junjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari?

3. Peneguhan

Guru dapat memberi peneguhan, sebagai berikut: Raja Salomo meminta kepada Tuhan “hati yang bijaksana”. Ia menyadari bahwa ia masih muda dan harus berhadapan dengan banyak perkara dari rakyatnya, maka ia tidak meminta kemuliaan dan kekayaan. Sebab, kemuliaan akan diperoleh dari kebijaksanaan hati. Raja yang bijaksana akan dicintai dan dihormati oleh rakyatnya. Keadilan pun akan diperoleh apabila keluhan orang didengar dengan hati. Raja Salomo langsung tahu siapa pemilik anak yang masih hidup itu, karena ibu yang sesungguhnya tidak akan sampai hati membiarkan anaknya dibunuh. Maka, keputusan Raja Salomo dinilai adil. Hukum tertulis di negeri kita masih sering direkayasa. Maka, seringkali orang yang bersalah dibenarkan dan orang benar disalahkan serta dipenjarakan. Hal ini menunjukkan bahwa sikap bijaksana hendaknya dimiliki oleh para pemimpin, sehingga seluruh rakyat memperoleh keadilan. Langkah Keempat : Refleksi dan Membangun Niat untuk Bersikap Bijaksana

1. Ungkapan Kebijaksanaan

Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan semboyan, peribahasa, ungkapan atau pantun yang mencerminkan nilai kebijaksanaan, disertai dengan pesan yang hendak disampaikan melalui rumusan tersebut. misalnya :