Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 135
Ketua : ………………
Wakil Ketua : ………………
Sekretaris I : ………………
Sekretaris II : ……………… Bendahara I
: ……………… Bendahara II : …………..…..
Tim Kerja 1.
Liturgi Koordinator : ……………………..
• Prodiakon : ……………………..
• Lektor : ……………………..
• Koor :
…………………….. • Putra Altar
: …………………….. • Paramenta
: …………………….. 2.
Pewartaan Koordinator : …………………...
• Pendampingan Iman Anak : ……………………
• Pendapingan iman Remaja : ……………………
• Persiapan Komuni I : ……………………
• Persiapan Krisma : ……………………
• Persiapan Sakramen perkawinan : ......………………..
• Pendampingan Keluarga : …………………….
3. Kemasyarakatan
: …………………… • PSETacika
: …………………… • Prolenan
: …………………… • Kesehatan
: …………………… 4.
Paguyuban Koordinator : …………………… • Lansia :
…………………… • MudikaRemaja
: …………………… • KKMK :
…………………… • Ibu-ibu :
…………………… 5.
Rumah Tangga : …………………….
6. Keamanan
: ……………………. 7.
Hubungan masyarakat : ……………………. Tim kerja bisa berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lain sesuai bidang
layanan yang dibutuhkan.
2. Tanya Jawab
Setelah membaca susunan pengurus dan kegiatan-kegiatan suatu wilayah atau lingkungan para peserta didik diminta menyusun pertanyaan, misalnya:
1 Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam suatu wilayah atau lingkungan?
136 | Buku Guru Kelas V SD
2 Mengapa kegiatan-kegiatan itu dilakukan? 3 Siapa saja yang terlibat dalam berbagai kegiatan tersebut?
4 Mengapa mereka terlibat dalam berbagai kegiatan menggereja? 5 ………………………………………………………………………………………………
Para peserta didik diminta mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat, selanjutnya diinventarisasi dan dirangkum untuk didalami.
3. Wawancara
dapat juga membaca informasi yang relevan dari buku atau mencari informasi dari sumber gerejawi di internet
Peserta didik secara berkelompok tiga atau empat orang diajak untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukan dengan wawancara
mengenai masalah atau pertanyaan yang telah dipilih bersama, dengan: 1 Beberapa pengurus gereja wilayah atau stasi atau lingkungan.
2 Pastor paroki
4. Pleno
Informasi yang didapat dari bertanya kepada beberapa pengurus lingkungan atau wilayah, atau stasi dan Pastor paroki diplenokan.
5. Peneguhan
• Sebagaimana telah dilaporkan para peserta didik, bidang-bidang hidup menggereja ialah: peribadahan atau doa, pewartaan, persekutuan, dan
pelayanan. Peribadatan itu meliputi perayaan sakramen-sakramen, ibadat harian, dan ibadat-ibadat seturut kebutuhan umat. Pewartaan meliputi
banyak kegiatan, antara lain: persiapan baptis, krisma, pernikahan, mistagogi, evangelisasi, dan sebagainya. Persekutuan meliputi berbagai
paguyuban, misalnya: Orang Muda Katolik, kelompok pendampingan iman anak, Wanita Katolik Republik Indonesia, dan sebagainya. Pelayanan
meliputi pelayana kesehatan, pengembangan ekonomi, hubungan dengan masyarakat dan sebagainya.
• Berbagai bidang hidup menggereja tersebut dimaksukan untuk membantu umat agar dapat mengembangkan imannya sekaligus menjadi perwujudan
perintah Tuhan Yesus. Dengan doa, umat dipersatukan dengan Tuhan dan sesama. Dengan pewartaan, iman umat dibangun dan kebangkitan Tuhan
diwartakan kepada semua orang. Dengan pelayanan cinta kasih Tuhan kepada seluruh umat manusia dan seluruh ciptaan diwujudkan. Dengan
persekutuan kesatuan dan persaudaraan umat dibangun. Dengan itu semua diharapkan Kehadiran Allah yang menyelamatkan dirasakan dan dimuliakan
oleh umat beriman.
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 137
Langkah Kedua: Mendalami Kisah Para Rasul 2:42-47; 6:1-7 1.
Membaca Kisah Para Rasul 2:42-47, 6:1-7 Kisah Para Rasul 2:42-47
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka
ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu,
dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua
orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan
makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Kisah Para Rasul 6:1-7
Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut- sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-
orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil
semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara,
pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami
sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”
Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor,
Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan
meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam
menyerahkan diri dan percaya.
2. Diskusi
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok, lalu diminta berdiskusi dengan pertanyaan:
1 Apa saja yang telah dilakukan oleh para murid Yesus yang telah dibaptis?
2 Mengapa mereka melakukan semua itu?