Membaca Berita Yesus Mengajarkan Pengampunan

92 | Buku Guru Kelas V SD Setelah siswa mengajukan pertanyaan secara pribadi, siswa diminta mengemukakan dalam kelas, selanjutnya dipilih pertanyaan yang akan dipelajari lebih lanjut, misalnya disepakati empat pertanyaan di atas untuk dibahas.

3. Wawancara

Peserta didik diajak untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukan dengan melakukan wawancara dapat juga diminta membaca referensi yang relevan atau mencari informasi di internet: 1 Wawancara dengan beberapa anggota masyarakat di sekitar sekolah: mengapa sebagian masyarakat “main hakim” sendiri. Masyarakat menghukum pelaku tindak kriminal, dan tidak mau melaporkan ke yang berwajib? 2 Wawancara dengan Polisi di sekitar sekolah: mengapa pelaku tindak kriminal diselamatkan dari amukan massa?

4. Pleno Hasil Wawancara Membaca Informasi

Informasi yang didapat dari bertanya kepada masyarakat dan polisi diplenokan.

5. Peneguhan

• Marah dan Dendam Cukup banyak kejadian seorang pencuri atau pelaku kriminal lain yang dihakimi massa. Di antara kejadian-kejadian semacam itu, ada pelaku kriminal yang dapat diselamatkan polisi dari penghakiman massa itu, ada juga yang meninggal. Mengapa massa menghakimi para pelaku kriminal itu? Ada anggota masyarakat yang merasa karena adanya kejadian yang berulang kali, ada yang marah karena pernah menjadi korban, mungkin juga ada yang dendam karena menjadi korban berulang kali, sehingga ingin menumpahkan dendamnya itu dengan menghakimi pelaku. Namun apakah tindakan semacam itu mencerminkan manusia yang berbudaya, manusia yang luhur? • Masyarakat menciptakan hukum Manusia adalah makhluk yang luhur dan berbudaya. Salah satu tindakan yang menunjukkan keluhuran itu adalah tindakan yang didasarkan atas pikiran, bukan atas emosi. Balas dendam adalah tindakan atas dasar emosi. Agar balas dendam tidak terjadi maka manusia menciptakan hukum. Dengan adanya hukum balas dendam secara langsung dihindari. Yang menghukum adalah orang-orang yang diberi wewenang untuk menghukum bukan yang berperkara. Dengan tidak adanya balas dendam maka perang, pertengkaran yang berkepanjangan dihindari. Oleh sebab itu, para pencuri itu diselamatkan polisi dari amuk massa. Mereka akan diadili dan dijatuhi hukuman oleh hakim. Bukan oleh yang berperkara. Dengan itu manusia mewujudkan keluhurannya.