Menanya Kejujuran dan Keadilan

Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 159

3. Wawancara dapat membaca referensi tentang kejujuran dan keadilan

Dalam kelompok atau sendiri, peserta didik diberi tugas mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam Kantin kejujuran yang ada di sekitarnya atau wawancara terhadap orang-orang di sekitar sekolah tentang bagaimana tanggapan mereka terhadap kantin kejujuran.

4. Pleno Informasi dari hasil wawancara selanjutnya di laporkan dalam pleno di kelas.

5. Peneguhan dan Informasi

• Melihat keprihatinan dalam masyarakat yang banyak bertindak tidak jujur dan tidak adil, berbagai lembaga pendidikan membangun sarana untuk mengembangkan perilaku jujur dan adil, yakni kantin kejujuran. Dalam kantin itu tidak ada penunggunya, orang yang membeli mengambil barang dan menaruh uang di tempat yang disediakan. Bagi yang menyadari dan berniat baik hal itu dapat berjalan dan menjadi kesempatan menguji komitmen terhadap kejujuran dan keadilan. • Tindakan jujur dan adil punya makna penting dalam kehidupan bersama. Kehidupan bersama akan berlangsung dengan aman dan baik jika kejujuran dan keadilan dijunjung tinggi. Masyarakat akan hancur jika nilai kejujuran dan keadilan tidak diindahkan. Langkah Kedua : Mendalami Kisah Para Rasul 5:1-10 1. Membaca Kisah Para Rasul 5:1-10 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul- rasul. Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.” 160 | Buku Guru Kelas V SD Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.

2. Diskusi

Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok, lalu diminta berdiskusi dengan pertanyaan: 1 Apa yang dilakukan Ananias beserta isterinya? 2 Apa yang dikatakan St. Petrus kepadanya? 3 Apa akibat dari ketidakjujuran Ananias? 4 Pesan apa yang dapat diambil dari Kisah para rasul 5:1-10 5 Bagaimana mewujudkan pesan itu dalam hidup?

3. Pleno Selesai diskusi, setiap kelompok diminta melaporkan hasil diskusinya.

4. Peneguhan • Dalam kisah para rasul tersebut, tampak akibat dari orang tidak jujur adalah

kematian. Demikian dalam masyarakat kita kalau orang-orang tidak berbuat jujur dan adil, maka masyarakat itu akan menuju pada kehancuran dan kematian. Meskipun nyatanya orang-orangnya masih hidup. Sesungguhnya masyarakatnya sudah tidak punya daya hidup karena pelestari kehidupan masyarakat adalah kejujuran dan keadilan. • Di hadapan manusia orang masih bisa menipu, tidak jujur, dan tidak adil namun di hadapan Tuhan dan Roh Kudus, sebagaimana ditampakkan dalam kisah para rasul orang tidak dapat mengelak lagi. • Lebih dari itu, sebagaimana Yesus perbuat dalam Mat 20:1-16, sebagai murid Yesus kita diharapkan untuk tidak hanya berbuat adil, melainkan murah hati. Untuk Diingat Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” Kis 5:3-4