Peneguhan Terlibat dalam Hidup Menggereja

Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 137 Langkah Kedua: Mendalami Kisah Para Rasul 2:42-47; 6:1-7 1. Membaca Kisah Para Rasul 2:42-47, 6:1-7 Kisah Para Rasul 2:42-47 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Kisah Para Rasul 6:1-7 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut- sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang- orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

2. Diskusi

Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok, lalu diminta berdiskusi dengan pertanyaan: 1 Apa saja yang telah dilakukan oleh para murid Yesus yang telah dibaptis? 2 Mengapa mereka melakukan semua itu? 138 | Buku Guru Kelas V SD 3 Bagaimana kehidupan para murid Yesus tersebut dapat dilaksanakan dalam situasi sekarang? 4 Apa makna kisah kehidupan jemaat perdana tersebut bagi hidup Anda?

3. Pleno

Selesai diskusi, setiap kelompok diminta melaporkan hasil diskusinya.

4. Peneguhan

• Mereka yang telah dibaptis bertekun dalam pengajaran para rasul. Bidang pewartaan yang dilakukan Gereja sekarang adalah kelanjutan dari pengajaran para rasul. Para murid memecahkan roti dan berdoa. Perayaan ekaristi dan doa-doa gereja lain adalah kelanjutan dari para murid memecahkan roti dan berdoa. Pengajaran firman dan doa membangun persaudaraan yang erat bagai sebuah keluarga. Mereka sehati sejiwa. Inilah yang disebut persekutuan. Persaudaraan dalam Tuhan itu menggerakan mereka untuk berbagi. Milik mereka menjadi milik bersama. Dengan itu tidak ada yang berkekurangan di antara mereka. Ketika ternyata para janda dan orang-orang miskin tidak terlayani para rasul mengangkat pelayan-pelayan bagi mereka agar para rasul dapat tetap melayani firman dan memecahkan roti. • Suasana penuh persaudaraan dan kedamaian yang berpusat pada pemecahan roti dan firman, sehingga tidak ada yang berkekurangan adalah situasi yang dikehendaki Allah. Situasi di mana kehendak dan perintah Allah terlaksana adalah situasi yang diharapkan dan senantiasa dikerjakan oleh Yesus. Dalam doa Bapa Kami Yesus berdoa dan mengajak para murid mendoakan Jadilah Kehendak-Mu. Yesus berkeliling menyembuhkan orang sakit, memberi makan banyak orang, mengajar, mengampuni dosa, mengusir setan adalah pekerjaan untuk mewujudkan kehendak Allah atau membangun Kerajaan Allah. • Jadi bidang-bidang pelayanan dan susunan pengurus Gereja adalah sebuah usaha untuk menghadirkan Allah di tengah kehidupan manusia sekaligus sarana umat mengembangkan imannya. Untuk Diingat Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa Kis 2:42.