Peneguhan Perempuan dan Laki-laki Sederajat

30 | Buku Guru Kelas V SD 4 Secara umum, masyarakat dewasa ini memandang laki-laki dan perempuan memiliki martabat dan derajat yang sama. Laki-laki dan perempuan memiliki hak serta kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita dan mengembangkan kemampuan mereka. Maka, selain bersifat kodrati, perempuan dan laki-laki dapat melakukan kebiasaan serta kegiatan yang sama. Misalnya bermain sepak bola, menjadi tentara, bekerja sebagai sopir bus atau berprofesi sebagai montir, kini bukan lagi merupakan pekerjaan laki-laki semata. Sebaliknya, laki-laki pun bisa merawat bayi, memasak, mencuci pakaian, menjahit pakaian dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki derajat yang sama, meskipun terdapat kebiasaaan dan kegiatan yang tidak mungkin diubah, yaitu kebiasaan dan kegiatan yang terkait dengan kodrat sebagai laki-laki atau perempuan. Misalnya menyusui bayi, tidak mungkin dilakukan oleh laki-laki. Langkah Kedua: Membaca dan Mendalami Cerita Kitab Suci 1. Membaca dan Mendengarkan Cerita Kitab Suci Guru mengajak peserta didik untuk membaca atau mendengarkan cerita Kitab Suci berikut ini: Perempuan dan Laki-laki Sepadan Bdk. Kej 1: 26-27; 2: 18, 20-23 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, diciptakan-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki. Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 31

2. Mendalami Cerita Kitab Suci

Guru mengajak peserta didik untuk berdialog mendalami isipesan cerita Kitab Suci, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: 1 Allah berfirman : “tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”. Jelaskan arti kata sepadan pada ayat tersebut? 2 Apa artinya jika dikatakan bahwa Allah menciptakan perempuan dari tulang rusuk laki-laki? 3 Sebutkan sikap-sikap yang harus ditunjukkan oleh perempuan dan laki-laki, sebagai wujud kesepadanan di antara mereka 4 Sebutkan bentuk-bentuk kerjasama antara perempuan dan laki-laki yang ada di masyarakat kita

3. Peneguhan

Guru dapat memberi peneguhan, sebagai berikut: Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, dengan tujuan agar di antara keduanya terjalin kerjasama untuk saling menyempurnakan dan saling melengkapi. Sikap kerjasama, dibutuhkan agar keduanya dapat melaksanakan rencana Allah dalam membangun dunia. Allah tidak menghendaki jika laki- laki atau perempuan berjalan masing-masing, karena hal itu tidak baik di mata Tuhan. Perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki hendak menyatakan bahwa perempuan dan laki-laki berasal dari sumber yang sama, sehingga keduanya sederajat. Perempuan merupakan pendamping laki-laki yang sederajat untuk disayangi dan dikasihi sebagai teman. Perempuan tidak diciptakan dari tulang kepala untuk menguasai laki-laki, dan juga tidak diciptakan dari tulang kaki untuk dijadikan bawahan oleh laki-laki. Sebagai teman, laki-laki dan perempuan dapat saling menghargai, menghormati, dan dapat saling membantu dalam suka dan duka. Antara laki-laki dan perempuan, selain terdapat banyak persamaan terdapat pula perbedaan yang menarik. Laki-laki dan perempuan memiliki kekhasannya masing-masing. Selain perbedaan jasmani terdapat pula perbedaan kemampuan, pembawaan dan sifat-sifat. Perbedaan itu tidak menyebabkan laki-laki dan perempuan saling bertolak belakang, tetapi justru saling mengisi dan melengkapi. Oleh sebab itu, antara laki-laki dan perempuan hendaknya saling menghormati dan mencintai. 32 | Buku Guru Kelas V SD Langkah Ketiga: Refleksi dan Ungkapan Syukur Atas Kesederajatan Perempuan dan Laki-laki 1. Refleksi Pribadi Guru mengajak peserta didik untuk merenungkan sikap pribadi mereka terhadap teman yang berbeda jenis, sekaligus mengajak mereka untuk menentu- kan sikap-sikap yang akan dilakukan sebagai wujud sikap saling menghargai terhadap lawan jenis.

2. Ungkapan Niat

Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan, karena telah diciptakan sebagai laki-laki atau perempuan yang sederajat. Ungkapan syukur dapat berupa doa, puisi atau semboyan. Penutup 1. Evaluasi Guru dapat memberikan evaluasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan : 1 Jelaskan beberapa pandangan masyarakat tentang perempuan dan laki-laki? 2 Siapakah tokoh perempuan dan laki-laki yang kamu kagumi? Beri penjelasan 3 Allah menciptakan laki-laki dan perempuan sepadan. Jelaskan artinya 4 Setujukah kamu jika seorang perempuan bermain sepak bola, menjadi sopir atau bekerja sebagai tukang bangunan? Jelaskan alasanmu 5 Setujukah kamu jika seorang laki-laki menggendong bayi, mencuci pakaian dan memasak di dapur? Jelaskan alasamu 6 Tuliskanlah nama-nama teman laki-laki maupun perempuan, serta kebaikan-kebaikan mereka

2. Doa

Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa. Misalnya: Untuk Diingat Meskipun memiliki kodrat yang berbeda, tetapi laki-laki dan perempuan memiliki derajat serta martabat yang sama. Laki-laki dan perempuan hendaknya saling menghargai dan bekerjasama dalam membangun hidup yang lebih baik.