Cerita Pendalaman IsiPesan Cerita

6 | Buku Guru Kelas V SD

3. Menemukan Perbedaan antara Laki-laki dan Perempuan

Guru mengajak peserta didik untuk mencari dan menemukan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, dengan memberikan beberapa pertanyaan berikut: 1 Tuliskan perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan 2 Tuliskan perbedaan kejiwaan antara laki-laki dan perempuan 3 Tuliskan perbedaan kodrati atau perbedaan yang tidak dapat diubah, antara laki-laki dan perempuan 4 Sebagai citra Allah, sikap-sikap apa yang harus dikembangkan oleh perempuan dan laki-laki?

4. Peneguhan

Setelah peserta didik memberikan jawabannya, guru menegaskan bahwa perbedaan antara laki-laki dan perempuan ada yang bersifat sosial, yang hanya berlaku pada lingkungan masyarakat atau budaya tertentu, tetapi ada juga perbedaan kodrati, yang sesuai dengan kehendak Allah sendiri. Guru hendaknya menunjukkan dan memberi peneguhan terhadap perbedaan laki-laki dan perempuan. Peneguhan hendaknya menekankan hal-hal berikut: 1 Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan secara fisik. Misalnya perbedaan suara, perbedaan bentuk badan, perbedaan rambut, perbedaan kelamin, dan perbedaan lain. 2 Selain itu, laki-laki dan perempuan berbeda secara psikis atau kejiwaan. Misalnya perbedaan emosi, perbedaan tugas atau peran. 3 Pada umumnya laki-laki dan perempuan dibedakan secara fisik dan psikis. Tetapi ada perbedaan kodrati yang mendasar yang dikehendaki Tuhan, yaitu bahwa hanya perempuan yang bisa mengandung, melahirkan, dan menyusui anak-anaknya. Namun tanpa laki-laki, perempuan pun tidak mungkin memiliki kemampuan untuk itu. Di dalam hal ini, tampak bahwa perbedaan kodrati laki-laki dan perempuan, terarah untuk saling melengkapi dan menyempurnakan. 4 Berdasarkan nilai-nilai Kristiani, baik laki-laki maupun perempuan perlu mengembangkan sikap kebapakan maupun keibuan, merawat, menyukai keindahan, kreatif, bekerja keras, sikap tanggungjawab dan melindungi. Langkah Kedua: Mendalami Cerita Kitab Suci tentang Laki-laki dan Perempuan

1. Membaca dan mendengarkan Cerita Kitab Suci

Guru mengajak peserta didik untuk membaca dan mendengarkan cerita Kitab Suci berikut ini: Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti | 7 Tuhan Menciptakan Laki-laki dan Perempuan Bdk. Kej 1: 26-28 Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar- Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka. Allah memberkati mereka, lalu berfirman kepada mereka: “Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

2. Mendalami Cerita Kitab Suci melalui Diskusi Kelompok

Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok campuran anak laki- laki dan anak perempuan, untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan, misalnya: 1 Bagaimana Tuhan menciptakan manusia? 2 Mengapa Tuhan menciptakan manusia menurut gambar-Nya? 3 Dapatkah laki-laki dan perempuan hidup sendiri-sendiri? Mengapa? 4 Bagaimana cara manusia menguasai alam? Hasil diskusi kelompok disampaikan oleh perwakilan tiap-tiap kelompok di dalam pleno, guru bersama peserta didik menarik kesimpulan bersama-sama.

3. Rangkuman

Untuk meneguhkan langkah kedua Kegiatan Pembelajaran, guru dapat memberikan rangkuman. Misalnya: Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan menurut gambaran dan rupa Allah. Meskipun berbeda secara kodrati, keduanya memiliki derajat yang sama. Mereka bertugas membantu Tuhan untuk melahirkan manusia baru dan menguasai alam lingkungannya. Mereka menaklukkan alam dengan bekerja, mengolah dan memelihara alam supaya membahagiakan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Kita harus bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan kita sebagai perempuan atau laki-laki. Langkah Ketiga: Refleksi dan Aksi Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan kekhasan dirinya, misalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1 Apakah saya sudah menghargai orang-orang yang berbeda jenis kelaminnya di lingkungan saya?