484920-v3
sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-27PM2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap I. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap I,
maka Perseroan wajib melaporkan terlebih dahulu kepada rencana perubahan penggunaan dana dimaksud kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan
perubahan penggunaan dana tersebut harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Wali
Amanat setelah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Obligasi “RUPO”.
Berdasarkan keterangan Perseroan dan Wali Amanat, antara Perseroan dan Wali Amanat tidak terdapat hubungan Afiliasi danatau hubungan kredit sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam-LK Nomor VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-
309BL2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan Peraturan Bapepam-LK Nomor VI.C.4 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-412BL2010 tanggal 6 September 2010.
B. DEFINISI
Selain dari istilah yang telah didefinisikan di bawah ini, istilah-istilah lain yang dipakai, namun tidak diatur dalam Pendapat Hukum ini memiliki arti yang sama dengan istilah-istilah
sebagaimana didefinisikan di dalam Prospektus:
“Anggaran Dasar” berarti anggaran dasar suatu PT yang didirikan berdasarkan Hukum
Indonesia.
“Anak Perusahaan” berarti perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum PT
berdasarkan Hukum Indonesia yang saham-sahamnya dimiliki baik langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan dimana kepemilikan Perseroan pada perusahaan-perusahaan tersebut
lebih dari 50 dari seluruh saham yang telah ditempatkan dalam perusahaan-perusahaan tersebut dan laporan keuangannya dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Republik Indonesia, yang dalam hal ini
meliputi: PT Indosat Mega Media IM2, PT Starone Mitra Telekomunikasi SMT, PT Aplikanusa Lintasarta Lintasarta, PT Interactive Vision Media IVM, PT Lintas
Media Danawa LMD, dan PT Artajasa Pembayaran Elektronis Artajasa. “Anak Perusahaan Asing” berarti perusahaan-perusahaan yang didirikan di luar juridiksi
Hukum Indonesia yang saham-sahamnya dimiliki baik langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan dimana kepemilikan Perseroan pada perusahaan-perusahaan tersebut lebih dari
50 dari seluruh saham yang telah ditempatkan dalam perusahaan-perusahaan tersebut dan laporan keuangannya dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku di Republik Indonesia, yang dalam hal ini meliputi: Indosat
Palapa Company BV IPBV, Indosat Singapore Pte Ltd ISPL, dan Indosat Mentari Company BV IMBV.
“BANI” berarti Badan Arbitrase Nasional Indonesia. “Dewan Komisaris” berarti Dewan Komisaris dari suatu PT.
252
484920-v3
“Direksi” berarti Direksi dari suatu PT. “HKHPM” berarti Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.
“Hukum Indonesia” berarti hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara
sah di Republik Indonesia sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum.
“KSEI” berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. “LUT” berarti Laporan Uji Tuntas atas Perseroan dan Anak Perusahaan yang memuat hasil Uji
Tuntas HHP, yang disusun dengan memperhatikan ketentuan Standar HKHPM dan ketentuan Hukum Indonesia yang relevan terhadap pelaksanaan Uji Tuntas.
“Menkumham” berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. “OJK” berarti Otoritas Jasa Keuangan, dahulu dikenal sebagai Bapepam-LK.
Peraturan No.IX.A.13
berarti
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.13, Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-181BL2009, tanggal 30 Juni 2009, tentang Penerbitan Efek Syariah.
Peraturan No.IX.A.14
berarti P
eraturan Bapepam-LK No. IX.A.14, Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-430BL2012, tanggal 1 Agustus 2012, tentang Akad-akad Yang
Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal.
Peraturan No.IX.A.15
berarti P
eraturan Bapepam-LK No. IX.A.15, Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-555BL2010, tanggal 30 Desember 2010, tentang Penawaran Umum
Berkelanjutan.
“Peraturan No.IX.J.1” berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan
Bapepam-LK Nomor KEP-179BL2008, tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan
Publik.
“Perjanjian Kredit” berarti perjanjian-perjanjian kreditinstrumen hutang yang mengikat
Perseroan danatau Anak Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus.
“Perjanjian Material” berarti perjanjian-perjanjian yang mengikat Perseroan danatau Anak
Perusahaan dengan Pihak Terafiliasi danatau pihak ketiga yang bersifat material terhadap pelaksanaan kegiatan usaha utama dari Perseroan dan Anak Perusahaan sebagaimana
diungkapkan dalam Prospektus.
“Perizinan Material” berarti perizinan operasional dan perizinan lingkungan hidup yang
bersifat material terhadap kelangsungan kegiatan usaha utama dari Perseroan danatau Anak Perusahaan.
“Periode Uji Tuntas” berarti periode terhitung sejak tanggal efektifnya Pernyataan
Pendaftaran Perseroan pada OJK untuk keperluan penawaran umum obligasi VIII Perseroan Tahun 2012 dan sukuk ijarah Perseroan V tahun 2012, yaitu tanggal 20 Juni 2012, sampai
dengan Tanggal Pendapat Hukum ini. “Prospektus” berarti prospektus yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan
pelaksanaan Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap I.
253
484920-v3
“RUPS” berarti Rapat Umum Pemegang Saham. “Standar HKHPM” berarti Standar Pemeriksaan Hukum dan Standar Pendapat Hukum yang
dikeluarkan oleh HKHPM berdasarkan Keputusan HKHPM No. 01HKHPM2005 tanggal 18 Februari 2005, sebagaimana terakhir diubah berdasarkan Keputusan HKHPM
No. 04HKHPMXI2012 tanggal 6 Desember 2012 dan No.01KEP-HKHPMII2014 tanggal 4 Februari 2014.
“Tanggal Pendapat Hukum” berarti tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini, yaitu
tanggal: 27 November 2014.
“Uji Tuntas” berarti uji tuntas dari segi hukum atas Perseroan dan Anak Perusahaan yang
dilaksanakan oleh HHP sehubungan dengan rencana pelaksanaan transaksi
Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap I
oleh Perseroan, dengan memperhatikan Ruang Lingkup, Pembatasan dan Asumsi sebagaimana dalam Pendapat Hukum ini.
C. RUANG LINGKUP, PEMBATASAN, DAN ASUMSI