RUPSI diadakan untuk tujuan antara lain :

496 4 Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Sukuk Ijarah atau Perseroan untuk mengadakan RUPSI, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada Otoritas Jasa Keuangan, paling lambat 14 empat belas Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan. 5. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaran RUPSI: a. Pengumuman RUPSI wajib dilakukan melalui 1 satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 empat belas Hari Kalender sebelum pemanggilan. b. Pemanggilan RUPSI dilakukan paling lambat 14 empat belas Hari Kalender sebelum RUPSI, melalui paling sedikit 1 satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. c. Pemanggilan RUPSI kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 tujuh Hari Kalender sebelum RUPSI kedua atau ketiga dilakukan dan disertaiinformasi bahwa RUPSI sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. d. Pemanggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPSI danmengungkapkan informasi antara lain: - tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPSI; - agenda RUPSI; - pihak yang mengajukan usulan RUPSI; - Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPSI; dan - kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPSI. e. RUPSI kedua dan ketiga diselenggarakan paling cepat 14 empat belas Hari Kalender dan paling lambat 21 dua puluh satu Hari Kalender dari RUPSI sebelumnya. 6 Tata cara RUPSI : a. Pemegang Sukuk Ijarah, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPSI dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Sukuk Ijarah yang dimilikinya. b. Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak hadir dalam RUPSI adalah Pemegang Sukuk Ijarah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 tiga Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPSI yang diterbitkan oleh KSEI. c. Pemegang Sukuk Ijarah yang menghadiri RUPSI wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. d. Seluruh Sukuk Ijarah yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Sukuk Ijarah tersebut tidak dapat dialihkandipindahbukukan sejak 3 tiga Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPSI sampai dengan tanggal berakhirnya RUPSI yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. Transaksi Sukuk Ijarah yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 satu Hari Kerja setelahtanggal pelaksanaan RUPSI. e. Setiap Sukuk Ijarah sebesar Rp1,00 satu Rupiah berhak mengeluarkan 1satu suara dalam RUPSI, dengan demikian setiap Pemegang Sukuk Ijarah dalam RUPSI mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Sukuk Ijarah yang dimilikinya. f. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain. g. Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan danatau Ailiasinya tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran. h. Sebelum pelaksanaan RUPSI : - Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Sukuk Ijarah dari Ailiasinya kepada Wali Amanat. - Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan Ailiasinya. - Pemegang Sukuk Ijarah atau kuasa Pemegang Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Sukuk Ijarah memiliki atau tidak memiliki hubungan Ailiasi dengan Perseroan. i. RUPSI dapat diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat.