BEBAN USAHA KONSOLIDASIAN ANALISIS KEUANGAN

58 yang diperkenalkan oleh Perseroan pada tahun 2013. Pendapatan dari jasa selular mewakili 81,2 dari total pendapatan Perseroan pada tahun 2013, yang memiliki persentase yang lebih rendah daripada persentase pada tahun 2012. Pendapatan pemakaian meningkat sebesar Rp651,6 miliar, atau 7,6, dari tahun 2012 menjadi Rp9.281,3 miliar pada tahun 2013, dan mewakili 47,9 dari total pendapatan jasa selular Perseroan. Peningkatan dalam pendapatan pemakaian terutama disebabkan oleh peningkatan dalam layanan roaming data outbond.

b. MIDI

Pada tahun 2013, pendapatan dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp357,8 miliar dari Rp2.908,0 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp3.265,8 miliar pada tahun 2013. Pendapatan IP VPN menurun sebesar Rp5,4 miliar dari Rp711,4 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp706,0 miliar pada tahun 2013. Peningkatan pendapatan dari jasa MIDI terutama disebabkan karena peningkatan dalam pemakaian sirkit internasional dan domestik yang disewa dan layanan berbasis MPLS.

c. Telekomunikasi Tetap

Terdapat peningkatan dalam pendapatan dari jasa telekomunikasi tetap sebesar Rp193,3 miliar, atau sebesar 18,9, dari Rp1.021,5 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.214,8 miliar pada tahun 2013. Pendapatan dari jasa telepon internasional dan telepon jaringan tetap nirkabel, masing-masing mencerminkan 84,0 dan 4,9 dari pendapatan jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2013. Sedangkan sebesar 11,1 dari pendapatan jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2013 berasal dari jasa telepon tetap. Pendapatan yang berasal dari telepon internasional meningkat dari Rp801,4 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.020,0 miliar pada tahun 2013 akibat dari peningkatan dalam lalu lintas SLI yang masuk dari pelanggan Perseroan dan non-Perseroan dan peningkatan dalam penggunaan jaringan tetap.

2. BEBAN USAHA KONSOLIDASIAN

Beban usaha meningkat sebesar Rp3.117,2 miliar, atau sebesar 16,2, dari Rp19.228,9 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp22.346,1 miliar pada tahun 2013, terutama karena peningkatan beban penyusutan dan amortisasi, beban jasa telekomunikasi, beban karyawan, serta beban administrasi dan umum. Beban penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar Rp685,6 miliar, atau 8,3, dari Rp8.272,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp8.958,4, miliar pada tahun 2013, terutama karena penurunan taksiran masa manfaat dari peralatan teknis selular Perseroan dari 10 tahun menjadi 8 tahun, yang berlaku secara penuh pada tahun 2013, berdasarkan peninjauan Perseroan atas estimasi masa manfaat dari aset- aset tersebut dan pertumbuhan berkelanjutan dari basis aset tetap Perseroan. Total biaya perolehan dari aset tetap Perseroan meningkat sebesar Rp8.647,7 miliar, atau 9,8, dari Rp88.417,6 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp97.065,3 miliar pada tahun 2013. Beban jasa telekomunikasi meningkat sebesar Rp1.050,8 miliar, atau 11,8, dari Rp8.905,7 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp9.956,5 miliar pada tahun 2013, terutama karena peningkatan biaya interkoneksi SMS yang disebabkan oleh implementasi skema promosi SMS gratis “SMS Suka-Suka” yang meningkatkan lalu lintas SMS kepada pelanggan non-Perseroan, dan peningkatan beban sewa sirkuit akibat dari link transmisi tambahan yang disewa pada tahun 2013. Beban karyawan meningkat sebesar Rp268,1 miliar, atau 17,8, dari Rp1.503,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.771,9 miliar pada tahun 2013, terutama karena beban kompensasi terkait dengan paket pesangon yang diberikan kepada beberapa karyawan Perseroan untuk program pemisahan hubungan kerja akibat reorganisasi Employment Separation Program dan kenaikan gaji karyawan. Beban pemasaran menurun sebesar Rp26,7 miliar, atau 2,9, dari Rp920,3 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp893,6 miliar pada tahun 2013, terutama karena penurunan biaya pemasaran terkait dengan kompensasi kepada penyedia konten “Indosat Backstage”. 59 Beban umum dan administrasi meningkat sebesar Rp308,4 miliar, atau sebesar 56,2, dari Rp548,9 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp857,3 miliar pada tahun 2013, terutama karena peningkatan biaya honorarium tenaga ahli “Consultant Fee” terutama untuk konsultansi teknis terkait dengan modernisasi atas jaringan Perseroan dan biaya legal sehubungan jasa profesional konsultan hukum Laba penjualan menara. Perseroan mengakui laba penjualan menara sebesar Rp141,1 miliar, yang berasal dari amortisasi dari laba yang ditangguhkan dari transaksi penjualan dan sewa kembali menara dengan Tower Bersama yang selesai pada bulan Agustus 2012. Laba selisih kurs Perseroan mencatat peningkatan laba selisih kurs sebesar Rp179,7 miliar, atau 401,2, dari Rp44,8 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp224,5 miliar pada tahun 2013. Kurs tengah nilai tukar RupiahDolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia mengalami pelemahan dari Rp9.670 untuk AS1 per tanggal 31 Desember 2012 menjadi Rp12.189 untuk AS1 per tanggal 31 Desember 2013 sehingga menyebabkan peningkatan nilai piutang usaha yang berasal dari interkoneksi dengan operator luar negeri dan saldo rata-rata kas dan setara kas Perseroan dalam mata uang Dolar AS. Lain-lain – bersih. Beban lain-lain – bersih menurun sebesar Rp32,1 miliar atau 10,5 dari Rp306,1 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp274,0 miliar pada tahun 2013 terutama dikarenakan peningkatan laba dari penjualan aset tetap dan pendapatan dividen terutama dari Asean Cableship Pte. Ltd. dan TBIG, yang sebagian dikompensasi dengan tambahan beban pajak terkait dengan provisi untuk kurang bayar pajak PPN untuk tahun pajak 2009, 2012 dan 2013 sehubungan dengan pendapatan dari panggilan incoming internasional

3. LABA USAHA KONSOLIDASIAN