49 penjualan voucher pulsa perdana atau isi ulang diakui sebagai pendapatan diterima di muka
dandiakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa ataupada saat pulsa telah habis masa berlakunya.
iii. Jasa Telepon Jaringan Tetap
Saat ini, Perseroan memiliki cakupan lokal dan domestik jarak jauh di 152 kota di Indonesia. Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap diakui sebagai pendapatan selama estimasi
masa hubungan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perseroan.
2. Beban Konsolidasian
Jun-14
10.244,4 10.514,1
22.346,1
Beban Usaha Konsolidasian Rp miliar
19.228,9 17.364,9
Jun-13 2013
2012 2011
Beban Perseroan meliputi beban jasa telekomunikasi, penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran dan beban umum dan administrasi. Sejak tahun 2012, Perseroan mereklasiikasi
beberapa bagian dari pendapatan beban lain-lain Perseroan terhadap beban usaha termasuk laba selisih kurs, laba penjualan dan sewa kembali menara dan lain-lain – bersih agar sesuai dengan
penyampaian laporan keuangan berdasarkan peraturan OJK – Bapepam dan LK.
Beberapa beban Perseroan diakui dalam mata uang Dolar AS atau mata uang selain Rupiah. Beban- beban tersebut meliputi penyelesaian interkoneksi internasional, beberapa perjanjian pemeliharaan dan
biaya konsultasi.
a. Beban Jasa Telekomunikasi
Beban jasa telekomunikasi meliputi beban interkoneksi, biaya hak penggunaan frekuensi radio, pemeliharaan, listrik, gas dan air, sewa, biaya layanan akses Blackberry
TM
, sewa sirkuit, USO, harga pokok penjualan kartu SIM dan voucher isi ulang, biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi dan biaya
pemasangan.
b. Penyusutan dan Amortisasi
Perseroan menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk aset tetap, selama taksiran masa manfaatnya. Sebagian besar beban penyusutan Perseroan terkait dengan aset yang digunakan untuk
jasa selular Perseroan. Oleh karena Perseroan terus memperluas dan meningkatkan cakupan, kapasitas dan kualitas jaringannya, Perseroan memperkirakan beban penyusutan akan terus meningkat. Pada
tanggal 2 Agustus 2012, Perseroan dan TBIG menyelesaikan transaksi penjualan dan sewa kembali atas 2.500 menara telekomunikasi. Dikarenakan transaksi penjualan dan sewa kembali diakui sebagai
sewa pembiayaan, maka Perseroan mengakui aset sewa pembiayaan pada neraca Perseroan dan mengakui beban penyusutan atas aset sewa pembiayaan.
c. Beban Karyawan
Beban karyawan meliputi pesangon berdasarkan program pemisahan sukarela VSS, yang telah berakhir pada bulan Juni 2011 untuk Perseroan dan pada bulan Januari 2012 untuk Lintasarta, gaji,
insentif dan imbalan kerja lainnya, bonus, pajak penghasilan karyawan, manfaat kesehatan setelah pensiun, biaya pengobatan, dan beban pensiun. Selanjutnya, pada tanggal 12 Desember 2013, Direksi
50 Perseroan telah mengeluarkan Keputusan Direksi tentang “Program Pemisahan Hubungan Kerja Akibat
Reorganisasi” [Employment Separation Program “ESP”]. Program ESP memiliki syarat dan kondisi yang serupa dengan program VSS.
d. Beban Pemasaran
Beban pemasaran meliputi beban untuk pameran, promosi, loyalitas pelanggan dan iklan yang berhubungan dengan program pemasaran Perseroan.
e. Provisi Atas Kasus Litigasi
Perseroan membukukan penyisihan untuk kasus hukum sebesar Rp1.358.643 juta, sehubungan dengan keputusan Mahkamah Agung atas kasus pidana sebagaimana dimaksud dalam Bab VIII
Keterangan Tentang Perseroan poin M. Perkara yang Dihadapi Perseroan, Entitas Anak, Direksi, Dan Dewan Komisaris
f. Laba Penjualan Investasi Tersedia Untuk Dijual
Laba penjualan investasi tersedia untuk dijual terdiri dari laba nilai lebih selisih atas kas yang diterima oleh Perseroan setelah dikurangi dengan biaya-biaya konsultan terkait dengan divestasi hasil divestasi
kepemilikan Perseroan atas 5 saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk “TBIG” dan nilai perolehan atas kepemilikan Perseroan atas 5 saham TBIG, yang diperoleh Perseroan dari transaksi
sewa dan jual balik 2500 menara Perseroan pada tahun 2012.
g. Laba dari Penjualan Menara
Laba dari penjualan menara terdiri dari laba sebesar Rp1.125,2 juta yang telah Perseroan akui dari penjualan ruang di menara yang tidak disewakan kembali oleh Perseroan dari transaksi penjualan dan
sewa kembali dengan TBIG dan amortisasi atas laba yang ditangguhkan sebesar Rp58,8 miliar dari ruang di menara yang telah Perseroan sewa kembali sejak Agustus 2012 sampai dengan Desember
2012. Beban untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 menurun disebabkan laba dari penjualan menara di tahun 2012
h. Laba Rugi Selisih Kurs
Labarugi selisih kurs terutama meliputi terdiri dari laba rugi yang timbul dari akun selain utang jangka panjang, seperti kas dan setara kas, piutang usaha, kewajiban sewa pembiayaan dan utang pengadaan,
disajikan sebagai bagian dari beban.
i. Beban Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi terutama meliputi honorarium tenaga ahli, sewa, cadangan penurunan nilai piutang - bersih, transportasi, asuransi, beban administrasi kantor dan pelatihan, pendidikan dan
penelitian.
j. Lain-lain – bersih
Lain-lain - bersih terutama terdiri dari laba atas penjualan aset selain menara, beban pajak dari penghitungan penalti atau kurang bayar pajak dari kantor pajak untuk jenis pajak penghasilan selain
dari pajak penghasilan badan, pendapatan dividen dari investasi Perseroan yang diakui dengan metode biaya cost method dan biaya honorarium tenaga ahli terkait dengan transaksi penjualan dan sewa
kembali menara pada tahun 2012.
51
3. Penghasilan Beban Lain-Lain Konsolidasian