Lemahnya Dukungan Massa
1. Lemahnya Dukungan Massa
Berdasarkan kajian terhadap sejarah Hizbut Tahrir dan periode pembentukannya, maka kami dapati bahwa Hizbut Tahrir mampu dalam w aktu yang terbatas memiliki dukungan massa yang luas. N amun, dukungan ini di Yordania dan Palestina berlasung relatif sebentar. Adapun di negeri-negeri yang lain, yang telah tersentuh aktivitas Hizbut Tahrir,
75 Lihat. W aqai' nida' H izb at -Tahrir ila ummah al-Islamiyah , hlm. 5, 6. 76 Lihat. Ibidem, hlm. 7.
a. Undang-undang nasihat dan bimbingan ( Qanun al-W a'd wa al- Irsyad ) yang dikeluarkan pemerintahan Yordania memainkan peran penting dalam mempersempit ruang gerak Hizbut Tahrir dalam memanfaatkan masjid sebagai medan dakw ah untuk menyampaikan pemikiran-pemikirannya.
b. Pelarangan terhadap Hizbut Tahrir melakukan kegiatan-kegiatan politik di wilayah-wilayah dimana Hizbut Tahrir beraktivitas, beragam tekanan yang ditujukan kepadanya, penangkapan yang terus berlangsung terhadap para anggotanya dan pendukungnya, yang berujung pada dijatuhinya vonis penjara dan mati bagi sejumlah besar anggota Hizbut Tahrir. Apalagi Hizbut Tahrir- seper ti yang telah kami bicar akan sebelumnya-melakukan banyak usaha untuk menduduki pemer intahan di sejumlah neger i-neger i Arab. 77
Semua itu menjadikan Hizbut Tahr ir sebagai sasaran tindakan represif pihak pemerintahan. Hal ini, t idak dir agukan akan ber dampak negat if, unt uk sekedar bergabung saja dengan barisan Hizbut Tahrir, seseorang akan berpikir seribu kali, apalagi bergabung secara aktif. Al-ustadz Abdul Mun'im Samarah berkata: "Sejak itu hingga sekarang ini, Hizbut Tahrir belum mendapatkan izin beraktivitas. Dan seluruh kegiatan-kegiatannya dilarang". 78
c. H izbut Tahr ir juga t idak luput dar i konflik inter nal, yang berdampak pada lemahnya Hizbut Tahrir, meski sangat relatif sekali. Pada pertengahan dekade 50-an terjadi perselisihan antara asy-Syeikh Taqiyuddin an-N abhani dengan sejumlah anggota Hizbut Tahrir, yang berujung pada keluarnya di antara mereka dari Hizbut Tahrir pada tahun 1956 M.. Perselisihan juga terjadi
77 Lihat . Tesis ini halaman 118,126,129,139,142. 78 Lihat. M afhum al-Adalah al-Ijt imaiyah fi al-Fikr al-Islami al-M u'ashir , hlm. 147.
Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200 Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200
H amdan keluar dar i H izbut Tahrir dan tidak kembali lagi. Kemudian posisinya digantikan oleh Ahmad ad-Daur dan Abdul
Qadim Zallum. 79
d. Sepanjang Ahmad ad-D aur aktif menjadi anggota Parlemen, sangat membantu memper luas dukungan massa ter hadap Hizbut Tahrir. Sehingga, tidak diragukan lagi, ketika beliau dipecat dar i Par lemen dan dipenjar a, maka itu ber dampak pada ber kurangnya dukungan massa ter hadapnya. Pada per iode antara 3 Desember 1957 M. hingga 13 Mei 1958 M. telah dipecat tujuh anggota Parlemen, termasuk di antaranya adalah Ahmad ad-Daur, yang kemudian beliau divonis penjara selama dua tahun. 80
e. Tidak ikut sertanya Hizbut Tahrir-sebagai sebuah kelompok atau par tai-dalam melaw an pendudukan. Sebab, H izbut Tahr ir berpendapat bahwa kelompok atau partai yang beraktivitas untuk mendirikan N egara Islam tidak boleh ber upa par tai bersenjata, namun harus berbentuk partai politik yang sifatnya pemikiran. Untuk itu, Hizbut Tahrir konsisten dengan metode politik, dan meninggalkan metode kudeta militer. H ai ini berpengaruh terhadap kehadirannya di tengah-tengah massa, dan hilangnya dukungan m assa yang sebelumnya t elah dimilikinya. 81
f. Berpindahnya sejumlah besar anggota Hizbut Tahrir setelah tahun 1967 M. ke Tepi Timur wilayah Yordania, setelah bencana kedua menimpa rakyat Palestina. Selanjutnya, kegiatan-kegiatan
H izbut Tahr ir di pusatkan di Tepi Timur, meski masih ada kegiatan-kegiatannya di Palestina yang sedang didukui Israel. 82
g. Membungkam media informasi untuk tidak mempublikasikan kegiatan-kegiat an H izbut Tahr ir, gencar nya penangkapan terhadap para anggota Hizbut Tahrir dan pendukungnya, serta dikeluar kannya hukum-hukum yang memper kosa hak-hak
_______________________ mereka.
79 Lihat. H izb at -Tahrir al-Islami , hlm. 64, 79, 71. 80 Lihat . Ibidem, hlm. 77.
81 Lihat. Tesis ini hlm.118. 82 Lihat.
H izb at -Tahrir al-Islami , hlm. 65.
i. Datangnya gelombang kekuatan dari Hijaz, yang menyerukan haramnya berpartai dan terjun kedalam arena politik. Akibatnya, Hizbut Tahrir menderita seperti yang diderita oleh organisasi- or ganisasi dan kelompok-kelompok yang lain, seperti tidak senangnya dan menjauhnya para pemuda Muslim dari Hizbut Tahrir, disebabkan fatwa yang mengharamkan berpartai atas dasar Islam.
j. Hizbut Tahrir sudah lama berada namun belum juga mampu
merealisasikan tujuannya, yaitu mendirikan Khilafah. k. Sungguh, mayor it as ger akan dan kelompok telah menjadi penopang dan penyanggah beber apa penguasa, yang telah memberinya posisi dan bantuan, baik moral maupun material, seperti Ikhwan Suriah di Irak, Ikhwan Irak di Suriah, Hizbut Dakwah di Iran, … dan seterusnya. Sementara itu, kami dapati Hizbut Tahrir tidak tunduk terhadap hal-hal seperti ini, bahkan sikapnya senantiasa tegas terhadap semua penguasa.
Hizbut Tahrir tidak mengingkari adanya fluktuasi dukungan massa ini, bahkan mengakuinya. Hizbut Tahrir tidak pernah mengklaim kekuatan dirinya melebihi keadaan yang sebenarnya, yakni terkait tingkat dukungan massa terhadap dirinya. 83 Secara alami, faktor-faktor tersebut di atas ini akan berdampak pada berkurangnya dukungan massa terhadap Hizbut
83 Lihat. Prospect us dengan judul: Ahkam al-Amah, 19 Desember 1966 M..
Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200
Tahrir, menjauhnya mayoritas masyarakat darinya dan dari dakwahnya, karena masyarakat lebih mencari kesuksesan dan keselamatan dunia. Seperti yang kami lihat, bahwa sebab-sebab ini tidak murni karena faktor internal Hizbut Tahrir sendiri, namun juga karena faktor ekternal.