Kehidupan Suami Istri

7. Kehidupan Suami Istri

a. Kehidupan suami istri (rumah tangga) adalah kehidupan yang penuh ketenangan dan pergaulan suami istri adalah pergaulan dalam konteks persahabatan.

Allah Swt. berfirman:

40 Lihat: N izhom al-Islam , hlm. 114; M uqaddimah ad-Dust ur , hlm. 263; dan an-N izhom al-Ijt ima'i fi al- Islam , hlm. 99.

"Dialah Yang mencipt akan kamu dari diri yang sat u dan daripadanya Dia mencipt akan ist erinya, agar dia merasa senang kepadanya." 41

Allah Swt. berfirman:

"Dan di ant ara t anda-t anda kekuasaan-N ya ialah Dia mencipt akan unt ukmu ist eri-ist eri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa t ent eram kepadanya, dan dijadikan-N ya di ant aramu rasa kasih dan sayang." 42

Kat a as- sakanu adalah kat a yang ber konot asi kebahagian, ketenangan, dan ketentraman jiwa ( al-it hmi'nan ).

Dan Allah Swt.berfirman:

"Dan para wanit a mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma` ruf." 43

Terkait dengan firman Allah ini, Ibnu Abbas berkata: "Dan mereka, para wanita (istri) berhak mendapatkan pendampingan dan pergaulan yang baik, sebagaimana mereka juga diwajibkan agar taat kepada suami- suami mereka".

Dan Allah Swt. berfirman:

"Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik ." 44 Konotasi pergaulan ( al-'isyrah ) adalah keintiman dan kerukunan. Dari N abi Saw. bersabda:

"Sebaik-baik kalian adalah sebaik-baik kalian t erhadap keluarganya.

____________________ 41 QS. Al-A'raf [7] : 189.

42 QS. Ar-Rum [30] : 21. 43 QS. Al-Baqarah [2] : 228. 44 QS. An-N isa' [4] : 19.

Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200

Sedangkan aku adalah sebaik-baik kalian t erhadap keluargaku". 45

Sejumlah dalil tersebut dan dalil-dalil yang lain menunjukkan bahwa kehidupan suami istri adalah kehidupan ke- t uma'ninah -an (ketenangan jiwa), dan menunjukkan bahwa seorang suami harus mampu mewujudkan ketenangan jiwa ini dalam kehidupan suami istri (rumah tangga)nya. 46

b. Kepemimpinan suami at as istr inya adalah kepemimpinan pengaturan bukan kepemimpinan dalam konteks pemerintahan. Meskipun Allah Swt. telah menjadikan kepemimpinan dalam rumah tangga itu ada di tangan suami bukan di tangan istri. Sebagaimana Allah Swt. berfirman:

"Kaum laki-laki (suami) it u adalah pemimpin bagi kaum wanit a (ist ri)". 47

Hanya saja kepemimpinan di sini adalah kepemimpinan pengaturan (pengawasan dan pemeliharaan), bukan kepemimpinan dalam konteks pemerintahan dan kekuasan. Maka dar i itu, kepemimpinan laki-laki (suami) at as per empuan (ist r i) har us ber upa pengatur an ur usan perempuan dan pergaulan bersamanya harus pergaulan persahabatan. Sungguh Allah Swt. telah menggambarkan perempuan dengan kata sahabat. Allah Swt. berfirman:

"Dan ist erinya". 48

Ungkapan shahibat ihi art inya adalah zaujat ihi (ist rinya). 49

_____________________ 45 HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Lihat: Sunan at -Tirmidzi , vol. ke-5, hlm. 709; dan Sunan Ibnu M ajah,

Abu Abdillah M uhammad bin Yazid al-Qazwini . Ditahqiq oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi, Dar al-Fikr, Beirut, tanpa t ahun, vol. ke-1, hlm. 636. 46 Lihat: N izom al-Islam , hlm. 114; M uqaddimah ad-Dust ur , hlm. 264; dan a n-N izom al-Ijt ima'i fi al-Islam , hlm. 141, 142. 47 QS. An-N isa' [4] : 34. 48 QS. Al-Ma'arij [70] : 12. 49 Lihat: N izhom al-Islam , hlm. 114; M uqaddimah ad- Dust ur, hlm. 265; dan an-N izhom al- Ijt ima'i fi al- Islam , hlm. 143, 144.

"Wanit a-wanit a yang kamu khawat irkan nusyuznya, maka nasehat ilah mereka dan pisahkanlah mereka di t empat t idur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaat imu, maka janganlah kamu mencari- cari jalan untuk menyusahkannya." 50

Dan Allah Swt. telah mewajibkan atas suami memberi nafkah kepada istrinya. Allah Swt. berfirman:

"H endak l ah or an g yang m am pu m em ber i naf k ah m enu r ut kemampuannya. Dan orang yang disempit kan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari hart a yang diberikan Allah kepadanya." 51

Dan N abi Saw. bersabda:

"Ingat , sesungguhnya kalian memiliki hak at as ist ri kalian. Sebaliknya, ist ri kalian juga memiliki hak at as kalian. Sedangkan hak kalian at as ist ri kalian adalah mereka t idak boleh menyerahkan kasur kalian kepada orang yang kalian membencinya, dan mereka t idak boleh memberi izin masuk rumah kalian kepada orang yang kalian membencinya. Ingat , sedangkan

50 QS. An-N isa' [4] : 34. 51 Q S. At h-Thalaq [65] : 7.

Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200 Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200

Sedang dalam hadits yang lain beliau bersabda:

"Dan hak mereka yang harus kalian penuhi adalah memberi mereka nafkah dan pakaian dengan cara yang baik". 53

Dalil-dalil tersebut sangat jelas menunjukkan wajibnya perempuan taat kepada suaminya. Sedangkan suami wajib memberi nafkah kepada istrinya. 54

d. Suami istri (pasutri) saling bantu-membantu secara maksimal dalam melaksanakan aktivitas rumah tangganya. Suami ber kew ajiban melaksanakan selur uh aktivitasnya diluar rumah. Sedangkan istri berkewajiban melaksanakan seluruh aktivitas didal am r um ahnya sesuai kem am puannya. Sel anjut nya suam i berkewajiban menyertakan pembantu bagi istrinya sesuai kebutuhan aktivitas yang tidak bisa ditangani langsung oleh istrinya. Sebab, Rasulullah Saw. memerintahkan Fatimah, putrinya mengerjakan sendiri pekerjaan- pekerjaan di dalam rumah, dan terhadap Ali ra aktivitas-aktivitas di luar rumah. 55

Terdapat hadits yang menceritakan bahwa Fatimah pernah datang kepada Rasulullah Saw. menyampaikan keluhan kepadanya mengenai tugas (pekerjaan) menggiling gandum. Kemudian, Fatimah meminta pembatu padanya yang akan mengerjakan pekerjaan tersebut. 56

Deskripsi tersebut di atas menunjukkan bahwa seorang istri yang melaksanakan aktivitas-aktivitas di dalam rumah sesuai kemampuannya. Apabila ia membutuhkan pembantu, maka suami harus mendatangkannya sesuai kebutuhan, satu atau dua orang pembantu, atau lebih. Dalilnya

_______________________ 52 HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Lihat: Sunan at -Tirmidzi , vol. ke-3, hlm. 647; dan Sunan Ibnu M ajah ,

vol. ke-1, hlm. 594. 53 HR. Muslim. Lihat: Shahih M uslim , vol. ke-2, hlm. 886.

54 Lihat: N izhom al-Islam , hlm. 114; M uqaddimah ad-Dust ur , hlm. 266; dan a n- N izhom al- Ijt ima'i fi al- Islam , hlm. 142, 143.

55 HR. Ibnu Abi Syaibah. Lihat: al-M ushannaf fi al-Ahadit s wa al-At sar , Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah al-Kufi. Dit ahqiq oleh Kamal Yusuf al-Hut , Maktabah ar-Rusyd, Riyadh, cet . ke-1, 1409 H.,

vol. ke-6, hlm. 10; vol. ke-7, hlm. 101. 56 HR. Bukhari dan Muslim. Lihat: Shahih al-Bukhari , vol. ke-3, hlm. 1133; Shahih M uslim , vol. ke-4, hlm.

Lebih dari apa yang telah dijelaskan di atas, Hizbut Tahrir juga telah mengkaji masalah-masalah lain yang terkait erat dengan sistem pergaulan, seprti masalah pernikahan, t alak (perceraian), nasab (garis keturunan), pengasuhan anak-anak, azl (senggama terputus), shilaturrahim, dan lain sebagainya.